1.
DEFINISI
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi adalah suatu visi fungsi
operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk pengambilan
keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategis bisnis. Dalam hal ini
terdapat generic business strategy, yaitu low-cost producer, product
differntiation dan market segmentation (Michael Porter, 1980).
Strategi operasi juga dapat dikatakan sebagai suatu
strategi fungsional yang berpedoman pada strategi bisnis , agar dapat
menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam keputusan-keputusan operasi.
2.
MODEL
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi
merupakan penjabaran dari strategi bisnis/korporasi sehingga keempat kategori
keputusan yang telah diuraikan di bawah (misi operasi, kemampuan yang berbeda, sasaran operasi, kebijakan operasi) dapat diambil secara
cepat dan konsisten. Ada empat elemen dalam model strategi operasi yang menjadi jantung dari strategi operasi yaitu :
1.
Operation Mission/misi operasi
Menjelaskan tujuan dari fungsi operasi dalam kaitannya dengan
strategi bisnis.
2.
Distinctive Competence/kemampuan khusus operasi
Menciptakan operasi apa yang harus unggul secara relatif dari para
pesaing.
3.
Operation Objectives/tujuan operasi
Terdapat empat tujuan operasi, yaitu:
1) biaya
2) kualitas
3) fleksibelitas
4) pengiriman dan layanan.
4.
Operation Policies/kebijakan operasi
Menjelaskan bagaimana tujuan
operasi akan dicapai yang dibentuk untuk setiap kategori keputusan yang
menyangkut proses, kapasitas, kualitas, persediaan dan barisan kerja.
3.
MENGIDENTIFIKASI
MISI DAN STRATEGI
a.
Misi
Mengindenfikasikan misi untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan adalah untuk keberhasilan ekonomi
dan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Kita mengidentifikasikan misi
organisasi sebagai sasarannya “apa yang akan perusahaan sumbangkan pada masyarakat”.
Pernyataan ini memberikan batasan dan fokus untuk organisasi dan konsep yang
akan menjadi landasan organisasi . Misi juga bisa dianggap sebagai inti
strategi, apa yang ingin dicapai strategi.
Setelah misi organisasi ditetapkan, masing-masing bidang
yang dibutuhkan oleh perusahaan (bidang fungsional) menetapkan misi
pendukungnya, seperti : marketing, akuntansi dan produksi/operasi. Misi untuk
masing-masing fungsi ditetapkan untuk mendukung misi keseluruhan perusahaan.
b.
Strategi
Saat misi ditetapkan, strategi dan
penerapannya dapat dimulai. Strategi adalah rencana aksi organisasi untuk
mencapai misi. Setiap bidang fungsional memiliki strategi untuk mencapai
misinya dan untuk membantu organisasi untuk mencapai seluruh misinya. Strategi-strategi
ini memanfaatkan peluang dan kekuatan, menetralkan ancaman, serta menghindari
kelemahan. Pada bagian berikut, kita akan menjelaskan bagaimana strategi
dibangun dan diterapkan.
Michael Porter menegaskan bahwa
perusahaan mencapai misi dalam tiga cara konseptual, yaitu:
1.
Diferensiasi
(differentiation)
Diferensiasi berhubungan dengan
penyajian suatu keunikan. Peluang sebuah perusahaan untuk menciptakan
keunikan dapat dilakukan pada semua aktivitas jasa memasukkan unsur produk,
menciptakan keunikan benar-benar hanya masalah imajinasi. Bahkan, diferensiasi
(differentiation) harus diartikan melampaui ciri fisik dan atribut
jasa yang mencakup segala sesuatu
mengenai produk atau jasa yang mempengaruhi nilai dimana konsumen dapatkan
darinya. Atau cara melakukan
penawaran dari suatu organisasi sehingga pelanggan menerimanya sebagai nilai
tambah.
Dalam sektor jasa, satu pilihan untuk membedakan barang adalah
melalui pengalaman. Pengalaman yang berbeda dalam sektor jasa merupakan
perwujudan “ekonomi pengalaman”. Makna diferensiasi pengalaman (experience
differentiation) adalah membuat pelanggan terkesan dengan sebuah produk melalui
pemanfaatan iamjinatif dari seluruh panca indera, sehingga pelanggan
“mendapatkan pengalaman” dan kepuasan dari produk tersebut.
2.
Kepemimpinan
biaya-rendah (Low-cost leadership)
Kepemimpinan
biaya-rendah (Low-cost leadership) berarti mencapai nilai maksimum
sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Hal ini mambutuhkan pengujian sepuluh
keputusan manajemen operasi dengan usaha yang keras untuk menurunkan biaya dan
tetap memenuhi nilai harapan pelanggan. Strategi biaya-rendah tidak berarti
nilai atau kuaitas barang menjadi rendah.
3.
Respon yang cepat
Pilihan strategi
yang ketiga adalah respon yang cepat. Respon terkadang dianggap sebagai respons
yang fleksibel, tetapi juga berarti dapat diandalkan dan cepat.
Bahkan, dapat didefinisikan respon (response) sebagai keseluruhan
nilai yang terkait dengan pengembangan dan perantara barang yang tepat waktu,
penjadwalan yang dapat diandalkan, dan kinerja yang fleksibel.
Respon yang
fleksibel dapat dianggap sebagai
kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi dipasar dimana terjadi pembaruan
rancangan dan fluktuasi volume. Aspek
kedua dari respon adalah penjadwalan yang dapat diandalkan. Aspek ketiga dari respon adalah kecepatan. Johnson Electric,
yang akan dibahas pada kotak penerapan MO, bersaingan pada
kecepatan-kecepatan rancangan, produksi dan pengantaran. Manajer operasi yang
membangun system dengan respon cepatlah yang dapat memiliki keuntungan
bersaing.
Ada pendapat lain
mengenai hal ini, pelanggan
menginginkan barang dan jasa yang memiliki kelebihan seperti:
1.
lebih baik
atau setidaknya berbeda
2.
lebih
murah
3.
lebih
cepat.
Manajer-manajer operasi menerjemahkan konsep
strategi ini menjadi tugas-tugas berwujud yang harus dituntaskan. Salah
satu atau kombinasi dari ketiga konsep strategi ini bisa menghasilakn sebuah
sistem yang memiliki keunggulan unik atas perusahaan-perusahaan pesaingnya.
Sebagai contoh, Hunter Fan menempatkan dirinya sebagai pembuat kipas angin atap
berkualitas yang dapat menurunkan suhu dan biaya pendinginan bagi pelanggannya.
Nucor Steel memuaskan pelanggannya dengan menjadi produsen baja dengan harga
termurah di dunia. Dan Dell cepat merespon pelanggan dengan membuat computer
pribadi (PC) dengan peranti lunak sesuai dengan keinginan setiap pelanggan dalam
hitungan jam.
Setiap strategi ini jelas berbeda.
Setiap strategi mempunyai permintaan yang berbeda dalam Manajemen Operasional. Strategi
Hunter Fan merupakan strategi yang membedakan dirinya di segi kualitas
dari pesaingnya di industri yang sama.
Sedangkan Nucor memfokuskan diri pada biaya rendah, sementara strategi
Dell adalah respon yang cepat dan dapat diandalkan.
4.
KEPUTUSAN
STRATEGI MANAJEMEN OPERASI
Diferensiasi, biaya rendah, dan
respons yang cepat dapat dicapai saat manajer membuat keputusan efektif dalam
sepuluh wilayah manajemen operasional. Keputusan ini dikenal keputusan
operasi (operations decisions). Berikut sepuluh keputusan manajemen
operasional yang mendukung dan menerapkan strategi.
1. Perancangan barang dan jasa.
Perancangan barang dan jasa
menetapkan sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan
biaya, kualitas, dan sumber daya manusia bergantung pada keputusan perencanaan.
Merancang biasanya menetapkan batasan biaya terendah dan kualitas tertinggi.
2. Kualitas.
Ekspektasi pelanggan terhadap
kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur dibakukan ntuk
mengidentifikasi serta mencapai starndar kualitas tersebut.
3. Perancangan proses dan kapasitas.
Pilihan-pilihan proses tersedia untuk
barang dan jasa . keputusan proses yang diambil membuat manajemen mengambil
komitmen dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan sumber daya manusia, dan
pemeliharaan yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan
struktur biaya dasar suatu perusahaan.
4. Pemilihan lokasi.
Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan
perusahaan. Kesalahan yang dibuat pada langkah ini dapat mempengaruhi
efisiensi.
5. Perancangan tata letak.
Aliran bahan baku, kapasitas yang
dibutuhkan, tingkat karyawan, keputusan teknologi, dan kebutuhan persediaan
mempengaruhi tata letak.
6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan.
Manusia merupakan bagian yang
integral dan mahal dari keseluruhan rancang sistem. Karenanya kualitas
lingkungan kerja yang diberikan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan, dan upah
harus ditentukan dengan jelas.
7. Manajemen rantai pasokan.
Keputusan ini menjelaskan apa yang
harus dibuat dan apa yang harus dibeli. Pertimbangannya terletak pada kualitas,
pengiriman dan inovasi; semuanya harus pada tingkat harga yang memuaskan.
Kepercayaan antara pembeli dan penjual sangat dibutuhkan untuk proses pembelian
yang efektif.
8. Persediaan.
Keputusan persediaan dapat
dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi, dan
sumber daya manusia dipertimbangkan.
9. Penjadwalan.
Jadwal produksi yang dapat dikerjakan
dan efisien harus dikembangkan. Permintaan sumber daya manusia dan fasilitas
harus terlebih dahulu ditetapkan dan dikendalikan.
10.
Pemeliharaan.
Keputusan harus dibuat pada tingkat
kehandalan dan stablitas yang diinginkan. Sistem harus dibuat untuk menjaga
kehandalan dan stabilitas tersebut.
5.
PENGEMBANGAN
DAN PENERAPAN STRATEGI OPERASI
Saat perusahaan berusaha memahami
permasalahan yang ada dalam mengembangkan dengan strategi yang efektif,
dapat dikenal dengan Analisis SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunities, dan Threats). Metode ini adalah untuk menentukan kekuatan
dan kelemahan internal di dalam organisasi serta peluang dan ancaman eksternal
bagi organisasi. Dimulai dengan analisis SWOT, perusahaan menempatkan diri
mereka, melalui strategi mereka, untuk menciptakan keunggulan bersaing.
Perusahaan mungkin memiliki keahlian merancang yang baik, atau kemampuan yang
hebat dalam mendapatkan lokasi yang tepat. Walaupun demikian, perusahaan mungki
mengetahui keterbatasan proses manufakturnya, atau dalam mendapatkan pemasok
yang baik.
Idenya adalah untuk memaksimalkan
peluang, meminimalkan ancaman dilingkunngan, selagi memaksimalkan keunggulan
dan meminimalkan kelemahan dalam organisasi. Ide yang belum ada dievaluasi
kembali untuk memastikan konsistensinya dengan analisis SWOT. Selanjutnya,
ditetapkan strategi untuk mencapai misi. Strategi ini dievaluasi secara
terus-menerus berdasarkan nilai yang diberikan oleh pelanggan dan persaingan
yang ada. Dari proses inilah diidentifikasikan sejumlah factor penentu
keberhasilan (critical success factors).
Dalam merumuskan strategi yang
sukses, organisasi harus mempertimbangkan criteria order qualifier dan order
winner. Terry Hill, dalam bukunya berjudul Manufacturing Strategy,
menguraikan order qualifier sebagai karakteristik yang dirasakan
oleh calon pelanggan sebagai standar penerimaan minimum pokok yang
dipertimbangkan untuk dibeli. Namun, hal tersebut tidaklah cukup untuk
disimpulkan bahwa calon pelanggan akan membeli dari organisasi. Order
winner adalah karakteristik barang atau jasa organisasi yang
menyebabkan barang atau jasa mereka dianggap lebih baik dari kompetitor.
Apabila terdapat
perbedaan, yaitu apabila kemampuan yang dimiliki perusahaan lebih rendah dari
kemampuan yang disyaratkan, maka yang harus dilakukan oleh pemimpin operasi dan
produksi adalah salah satu atau beberapa diantara hal-hal berikut:
1. Memanfaatkan
sumberdaya-sumberdaya yang tersedia serta kemampuan khusus yang dimiliki.
2. Mengubah siasat operasi dan
produksi yang menyangkut tempat kedudukan dan daya kerja perusahaan, tingkat
teknologi yang dimanfaatkan, serta kebijakan persediaan.
3. Mengusulkan kepada pemimpin
tertinggi perusahaan agar meninjau dan memperbaiki siasat tingkat perusahaan.
Selanjutnya
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan siasat operasi dan
produksi adalah:
1. Operasi dan produksi dapat
menjadi alat persaingan.
2. Seluruh putusan operasi dan
produksi harus saling berkaitan.
3. Penelaahan terhadap
pilihan-pilihan khusus harus dilakukan dengan hati-hati.
6. STRATEGI MANAJEMEN OPERASIONAL YANG EFEKTIF
Untuk mengembangkan strategi MO yang
efektif, Manajer Operasi perlu memahami prakondisi berikut:
1. Lingkungan sekarang dan yang
sedang berubah, yaitu kondisi ekonomi dan teknologi dimana perusahaan berusaha
menetapkan strateginya.
2. Permintaan Kompetitif, yang
menuntut manajer operasi mengidentifikasi para pesaing sekaligus kekuatan dan
kelemahan mereka sendiri.
3. Mengetahui strategi
persaingan, sehingga fungsi operasi bisa dirancang dan diterapkan untuk
mendukung strategi.
4. Daur hidup produk, yang
menunjuk akan seperti apa strategi operasi nati.
DAFTAR PUSTAKA
Ma’arif,
M.Syamsul dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen
Operasi. Jakarta: PT Grasindo.
Stevenson, William J. Dan Sum Chee
Chuong. 2014. Manajemen Operasi
(Perspektif Asia). Jakarta: Salemba Empat.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009.
Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Pardede, Pontas M. 2005. Manajemen Operasi dan Produksi:Teori, Model
dan Kebijakan. ANDI:Yogyakarta.
Leczhy Degei. 2015. Strategi Operasi Untuk Barang dan Jasa.
Elimeleckdegey.blogspot.com./2011/01/strategi-operasi-untuk-barang-dan
–jasa.html. diakses pada 02 September pukul 06:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar