v MANAJEMEN
KEUANGAN KOPERASI
A. Manajemen
Keuangan sebagai bagian dari Manajemen Koperasi
Keempat
tugas pengurus yang terkait dengan manajemen keuangan sebagaimana dijelaskan
dalam pasal 58 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2012 menunjukkan bahwa mengelola keuangan
sangat terkait dengan keseluruhan aktivitas yang ada dalam koperasi. Dalam hal
ini manajemen keuangan koperasi merupakan bagian dari manajemen koperasi, yang
dalam prakteknya dijalankan oleh pengurus dan diawasi oleh badan pengawas dan
anggota.
Manajemen
keuangan koperasi sebagai bagian dari manajemen koperasi sangat terkait dengan
masalah kesejahteraan anggota. Hal itu sejalan dengan tujuan normatif manajemen
keuangan yaitu meningkatkan kemakmuran para pemilik. Dalam hal ini, manajemen
keuangan koperasi bertujuan untuk meningkatkan para anggota yang juga merupakan
tujuan utama dari pendirian organisasi koperasi. Dengan kata lain, manajemen
keuangan koperasi berperan andil dalam mewujudkan tujuan kesejahteraan anggota
koperasi.
Salah
satu tugas pengurus, yaitu mengelola koperasi dan usahanya sangat terkait
dengan masalah manajemen keuangan dalam Koperasi, karena dalam menjalankan
koperasi dan usahanya diperlukan permodalan atau pembiayaan yang akan mendukung
pelaksanaan tugas tersebut. Kesalahan yang dibuat pengurus dalam menjalankan
usaha akan berakibat fatal dan bahkan berkepanjangan. Oleh karena itu, agar
jalannya usaha koperasi sesuai dengan
tujuan koperasi maka diperlukan kerjasama semua unsur yang ada dalam koperasi.
Ini dikarenakan unsur-unsur perangkat organisasi koperasi merupakan satu
kesatuan yang akan menentukan kemajuan koperasi.
B. Pengertian
dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi
Manajemen
keuangan koperasi merupakan aktivitas pencarian dana dengan cara yang paling
menguntungkan dan aktivitas penggunaan dengan cara efektif dan efisien denga
memperhatikan prinsip ekonomi dan prinsip-prinsip koperasi.
Dalam
pengertian manajemen keuangan koperasi diatas terdapat beberapa hal penting,
antara lain:
-
Pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen, minimal fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating), dan pengendalian
(controlling)
-
Kegiatan
pencarian dana, adalah memanage aktivitas untuk memperoleh dana/modal, baik
yang berasal dari dalam maupun luar koperasi.
-
Kegiatan
penggunaan dana, adalah aktivitas untuk mengalokasikan atau menginvestasikan
modal, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi aktiva tetap.
Prinsip
ekonomi adalah suatu prinsip yang dijadikan dasar dalam berbagai kegiatan
ekonomi, yang terdiri dari:
1. Rasionalitas,
yaitu suatu tindakan yang penuh dengan perhitungan ekonomis sesuai dengan
tujuan.
2. Efektivitas,
yaitu suatu penghematan penggunaan sumber daya ekonomis.
3. Produktivitas,
yaitu suatu pencapaian target dari output atau tujuan yang akan dicapai.
4. Prinsip
koperasi dan aturan lainnya, yaitu suatu aturan yang berlaku dalam koperasi.
C. Usaha-usaha
Pemenuhan Kebutuhan Koperasi
Perencanaan Kebutuhan
Modal Koperasi
Semakin
berkembangnya kegiatan usaha koperasi dewasa ini dan semakin besarnya dana yang
digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi, baik yang berasal dari dana
intern (modal sendiri) maupun modal ekstern (modal pinjaman), maka semakin
berat pula tanggung jawab manajemen keuangannya. Pengendalian penggunaan dana
dan pengawasannya akan berjalan baik, apabila koperasin telah menerapkan sistem
perencanaan Anggaran yang sesuai dan memadai.
1) Anggaran
Belanja Koperasi (ABK)
ABK adalah suatu
perencanaan dalam benuk uang atas kegiatan yang akan dilaksankan pada waktu
yang akan datang dan digambarkan dalam bentuk angka untuk suatu periode
tertentu. Perencanaan tersebut meliputi perkiraan jumlah penjualan, jumlah
biaya, jumlah pendapatan, dan jumlah keuntungan yang diharapkan.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun Anggaran Pendapatan da Belanja Koperasi, yaitu
sebagai berikut;
ü Memperhitungkan
jenis kegiatan yang akan dilaksanakan di masa mendatang secara terperici, baik
jumlah unitnya maupun biayanya.
ü Memperhitungkan
biaya tetap dan biaya variabel yang di perlukan untuk setiap kegiatan.
ü Memperhitugkan
pendapatan yang diperoleh dari penjualan serta keuntungan yang diharapkan.
ü Mengadakan
penilaian kembali terhadap rencana yang telah dibuat dengan membandingkan
realisasinya sehingga diperoleh gambaran tentang kewajaran dari anggaran yang
dimaksud.
Masalah
pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pembelanjaan
Aktif, menyangkut usaha menggunakan dana yang dimiliki dengan cara seefisien
mungkin. Dalam penggunaannya jangan sampai ada dana yang menganggur terlalu
besar, sehingga tidak efisien dari segi biaya bunga. Disamping itu juga jangan
sampai terdapat kekurangan dana, sehingga kesempatan memperoleh laba menjadi
hilang atau direbut oleh pesaing.
2. Pembelanjaan
Pasif, meliputi usaha atau aktivitas koperasi untuk mencari dana yag dibutuhkan
dengan cara yang efisisen. Hal ini berarti bahwa modal yang akan digunakan
harus diperoleh dengan biaya yang serendah mungkin dan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam
pembelanjaan pasif akan dihasilkan modal pasif yang dapat dilihat dalam laporan
keuangan berbentuk neraca sebelah kredit. Sebaliknya, pemeblajaan aktif yag
tertera dalam neraca sebelah debit. Kedua modal tersebut diusahakan harus
seimbang. Bila besanya pembelanjaan aktif dan pasif seimbang, maka kondisi
keuangan koperasi menunjukkan suatu pembelanjaan yang efisien.
2) Anggaran
Keuangan (Cash Budget)
Anggaran pendapatan
koperasi dilihat dari keluar-masuknya uang kas yang dimaksud dengan anggaran
keuangan. Pada anggaran keuangan ini diperkirakan keluar-masuknya uang pada
waktu-waktu tertentu di masa yang akan datang. Perhitungan ini diperluka untuk
uang tunai yang harus ada pada kas bank dalam suatu waktu. Dalam anggaran
keuangan ini pengeluaran yang sifatnya tidak tunai, seperti penyusutan
amortisasi, tidak dimasukkan ke dalam perkiraan pengeluaran.
D. Laporan
Keuangan Koperasi
o
Neraca (Balance Sheet)
Neraca
adalah laporan keuangan yang berisi informasi tentang posisi keuangan koperasi.
Yaitu ringkasan harta (asset), kewajiban (liabilities), dan modal sendiri (equity) pada suatu periode tertentu.
Neraca
terdiri dari tiga bagian utama:
a. Aktiva,
aktiva dapat diklasifikasikan menjadi duabagian utama yaitu:
-
Aktiva lancar,
tertdiri dari uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan, dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsikan dalam periode
berikutnya (paling lama 1 tahun). Yang termasuk dalam aktiva lancar adalah kas,
surat-surat berharga yang mudah dijual belikan, piutang dagang, piutag wesel,
persediaan barang dll.
-
Aktiva tidak
lancar, aktiva yang mempunyai masa penggunaan yag relatif panjang, tidak akan
habis dipakai dalam suatu siklus operasi perusahaan (1 tahun) tidak dapat
dengan segera dijadikan kas. Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah
investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, beban yag
ditangguhkan, aktiva lain-lain.
b. Hutang,
semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi,
dimana hutag ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
kreditor. Hutang dibedakan menjadi hutang jangka panjang dan hutang jangka
pendek (hutang lancar).
c. Modal,
modal sendiri hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal (saham modal), surplus dan laba yang ditahan. Atau
kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang-hutangnya.
o
Laporan Laba
Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi
adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan secara sistematis tentang
pendapatan dan operasional, sisa hasil usaha yang diperoleh suatu koperasi
selama periode tertentu.
a. Pendapatan
operasional
b. Beban
operasional
c. Pendapata
atau beban Non operasional
d. Sisa
Hasil Usaha
v MANAJEMEN KEUANGAN UKM
Masalah manajemen keuangan dinilai
menjadi kelemahan utama pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam mengembangkan
bisnisnya. Banyak yang mencampuradukkan dana usaha dan keluarga dan tidak
memiliki laporan keuangan.
Sebagian besar pengusaha sering
mengabaikan masalah administrasi, apalagi menata atau menggorganisasikannya.
Mengorganisasikan administrasi sebenarnya merupakan pekerjaan yang sederhana
dan tidak terlalu rumit. Menata administrasi dimulai dengan memilah-milah berkas?
file ke dalam kelompok permasalahan yang sama atau serupa. Tujuan menata file
adalah untuk memudahkan pencarian apabila kelak diperlukan sebagai bahan
referensi untuk perencanan dan penambilan keputusan.
Pemahaman pelaku usaha kecil terhadap pentingnya administrasi
sangat terbatas. Padahal apabila kegiatan administrasi dilakukan secara
konsisten dan berkelanjutan manfaatnya sangat besar.
Administrasi yang dikelola secara
tepat akan merupakan bank data dan informasi untuk tujuan perencanaan,
pengambilan keputusan dan pengendalian. Lebih lagi administrasi keuangan yang
merupakan sumberdaya yang sangat penting bukan hanya untuk kepentingan
terlaksananya kegiatan operasional tetapi juga untuk perencanaan pembiayaan
investasi jangka panjang.
Untuk mengefektifkan berbagai fungsi
dalam pengelolaan keuangan maka tugas administrasi yang perlu dilaksanakan.
Manajemen tidak dapat menyiapkan perencanaan tanpa adanya data yang akurat .
Kegiatan adaministarasi yang perlu dilaksanakan perusahaan.
a. Administrasi
piutang, piutang adalah kekayaan perusahaan yang di dalam laporan neraca
diletakkan pada sisi asset atau aktiva. Administrasi piutang merupakan catatan
yang penting. Catatan yang benar dan terkini sebagai informasi internal dan
eksternal. Dalam kondisi eksternal piutang dapat dijadikan agunan kepada
pemberi pinjaman untuk mengatasi keuangan jangka pendek. Manfaat bagi informasi
internal adalah untuk perencanaan dan evaluasi/pengendalian.
b. Administrasi
Hutang, hutang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak eksternal. Pada
neraca akun hutang diletakkan pada sisi passive atau liability. Pencatatan
hutang perusahaan sama pentingnya dengan piutang. Laporan tentang posisi hutang
akan member peringatan kepada pelaku usaha untuk melakukan berbagai langkah
antisipasi.
c. Administrasi
persediaan, persediaanmerupakan kekayaan perusahaan. Dalam neraa akun
persediaan diletakkan pada sisi aktiva di bawah akun piutang. Persediaan
memiliki peran yang strategic baik usaha yang bergerak di bidng perdagangan
maupun manufaktur. Administrasi yang dilakukan secara tepat waktu sangat
membantu pemilik usaha mengambil keputusan kapan harus membeli kembali atau
menjaga agat tidak kehabisan persediaan.
d. Administrasi
asset tetap, asset tetapmerupakan kekayaan perusahaan yang di dalam neraca
diletakkan pada sisi asset di bawah persediaan. Aset tetap berpotensi menjadi
modal dengan catatan data tentang setiap asset yang dimiliki prusahaan tercatat
dengan tertib dalam administrasi asset. Pencatatan atas asset tetap berfungsi
untuk menunjukkan kapan barang tersebut dibeli kemudian digunakan untuk
menentukan tingkat penyusutan dan mulai berlakunya serta waktu berakhirnya.
e. Administrasi
Kas, uang kas merupakan kekayaan perusahaan yang di dalam neraca diletakkan
pada sisi asset dan dtempatkan paling atas. Jumlah kas lazimnya tidak besar dan
ketersediaanya secukupnya untuk mendukung kegiatan perasional sehari-hari. Uang
tunai di dalam kas perlu dijaga jumlah maksimalnya yakni sesbesar kebutuhan
operasional. Pencatatan uang kas sangat berguna dalam memberikan informasi
tentang berapa jumlah uang kas yang masuk dan yang keluar sehingga menjaga
keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran.
f. Administrasi
penggajian. Administrasi penggajian merupakan bagian dari manajmen personalia.
Dalam system administrasi keuangan, administarsi penggajian masuk ke dalam
kelompok biaya. Pencatatan tentang penggajian akan menginformasikan tentang
jumlah biaya yang dibayarkan untuk upah pegawai. Administrasi pengajian juga
sebagai dasar dalam perhitungan pajak. Manfaat lainnya untuk menjaga
keseimbangan antara perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan
sehubungan dengan kinerja karyawan.
g. Administrasi
lainnya, administrasi surat masuk, surat keluar, pencatatan tentang berbagai
kebijakan perusahaan, administrasi sewa-menyewa asset, kerjasama serta kegiatan
langsung yang dilakukan oleh perusahaan.
Pelaku usaha harus memperlakukan
seluruh kegiatan administrasi dan pencatatan sebagai sumber informasi internal,
oleh karena bersamaaan dengan peningkatan kegiatan usaha semakin diperlukan
kolaborasi dengan pihak eksternal lainnya. Sedangkan pihak eksternal akan
percaya kepada kita jika berbagai informasi yang mereka perlukan bias segera
diberikan.
Laporan
Keuangan UKM
Laporan keuangan yang harus dibuat oleh pemilik usaha
kecil antara lain :
1.
Laporan laba/Rugi atau income
statement yaitu suatu bentuk laporan keuangan yang berisi informasi mengenai
pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan yang dicatat dalam
suatu periode tertentu
2.
Neraca (balance sheet) merupakan
bentuk laporan keuangan yang berisi informasi mengenai asset atau aktiva
lancer, aktiva tetap serta kewajiban dan ekuitas (harta) pemilik perusahaan
yang dibuat dalam periode tertentu.
3.
Laporan Perubahan Modal merupakan
bentuk laporan keuangan yang meniformasikan keadaan modal awal perusaaan dengan
laba/rugi yang diperoleh serta adanya pengambilan (prive)
4.
Laporan arus kas (cash-flow
statement), merupakan laporan keuangan yang isinya menggambarkan tentang
perubahan posisi kas dalam satu periode tertentu.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN UKM
A.
LAPORAN LABA
RUGI
Merupakan aktifitas pencatatan hasi usaha bulanan yang
datanya berasal dari:
- Kuitansi penjualan
- Kuitansi pembelian
- Bukti penerimaan dan pengeluaran lainnya
Komponen Laba Rugi adalah:
1. Nilai
Penjualan
2. Harga Pokok
Produksi
3. Keuntungan
Kotor
4. Biaya
Operasional yaitu:
·
Biaya tenaga kerja
·
Biaya transportasi
·
Biaya sewa
·
Biaya Listrik, dll.
5. Keuntungan
Bersih
6. Biaya Pajak
7. Keuntungan
Bersih setelah pajak
B.
NERACA
Neraca
terbagi atas 2 bagian yaitu:
- Aktiva berarti kekayaan
- Passiva berarti kewajiban
Tabel dalam Neraca adalah sebagai berikut:
Aktiva
Rincian
|
Nominal
|
Keterangan
|
||
Aktiva Lancar
|
Adalah kekayaan yang sangat mudah dimanfaatkan atau
paling cair.
|
|||
Kas & Bank
|
Jumlah total uang tunai yang ada di tangan dan yang
ada pada tabungan/deposito/goro sesuai saat pembuatan.
|
|||
Surat Berharga
|
Jumlah nominal uang apabila Anda mempunyai reksadana
atau saham
|
|||
Piutang (Tagihan)
|
Jumlah nominal uang atas tagihan yangmasih akan
diterima
|
|||
Persediaan
|
Jumlah nominal uang atas stok/persediaan barang
|
|||
Total Aktiva Lancar
|
||||
Aktiva Tetap
|
Berarti kekayaan dalam bentuk aset tidak bergerak.
|
|||
Tanah
|
Jumlah nominal uang atas nilai jual tanah.
|
|||
Bangunan
|
Jumlah nominal uang atas nilai jual bangunan.
|
|||
Kendaraan
|
Jumlah nominal uang atas nilai jual kendaraan.
|
|||
Mesin-mesin
|
Jumlah nominal uang atas nilai jual mesin-mesin.
|
|||
Lain-lain
|
Jumlah nominal uang atas nilai jual lainnya seperti
kursi, meja, lemari dll.
|
|||
Total Aktiva Tetap
|
||||
Total Aktiva
|
||||
Pasiva
Rincian
|
Nominal
|
Keterangan
|
|
Hutang Lancar
|
Jumlah nominal hutang dengan jangka waktu di bawah 1
tahun.
|
||
Utang Dagang
|
|||
Utang Bank
|
|||
Total Utang lancar
|
|||
Utang Jangka Panjang
|
Jumlah nominal hutang dengan jangka waktu di bawah 1
tahun. |
||
Utang Bank
|
|||
Utang Bank
|
|||
Total Utang Panjang
|
|||
Modal
|
|||
Modal sendiri
|
|||
Laba tahun lalu
|
|||
Total Passiva
|
Jumlah total Aktiva harus sama dengan jumlah total
Pasiva.
C. LAPORAN ARUS KAS
Laporan kas merupakan laporan
keuangan dari suatu perusahaan yang isinya menggambarkan tentang perubahan
posisi kas dalam satu periode tertentu. Perubahan posisi kas terjadi pada tiga
kegiatan yakni:
a. Arus kas
dari kegiatan operasional adalah pelunasan piutang dari relasi dan pembayaran
hutang pemasok sehubungan dengan adanya kegiatan operasional, bunga pinjaman
dan pajak
b. Arus kas
dari kegiatan investasi adalah penggunaan kas untuk keperluan dan
c. Arus kas
dari suatu transaksi pendanaan adalah arus kas yang berasal dari perusahaan ke
pemberi pinjaman atau dari pemberi pinjaman ke perusahaan
Untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
arus kas berikutdiilustrasikan :
Perputaran
arus kas perusahaan
Berasal
dari
|
Arus Masuk
|
Likuiditas
Perusahaan
|
Arus
Keluar
|
Digunakan
untuk
|
Investasi
pemilik
|
|
Kas
|
|
Beli Persedi
aan
|
Dana Pinjaman
|
|
Kas
|
|
Bayar biaya
Operasional
|
Penjualan
Asset
|
|
Kas
|
|
Beli asset tetap
|
Hasil penjualan
|
|
Kas
|
|
Bayar deviden
|
Hasil tagihan
|
|
Kas
|
|
|
Sistem
Akuntansi
Bagaimanapun, proses pembukuan yang
baik bukanlah sesuatu yang mudah dibangun oleh kebanyakan orang. Untuk usaha
yang kompleks, dibutuhkan pemahaman yang cukup mengenai proses bisnis,
prinsip-prinsip pembukuan, dan sistem informasi yang dibutuhkan oleh sebuah
entitas (perusahaan) pada umumnya. Inilah tantangan yang pertama.
Memang bagi usaha mikro, buku kas
sudah merupakan sistem informasi yang cukup memadai. Misalnya bagi usaha
counter voucher handphone, toko buku atau sebuah warung bakso. Namun sistem
pembukuan akan berkembang seiring dengan kemajuan usaha tersebut. Dimulai
sistem simpan uang receh di kantong baju dan celanadan uang besar disimpan
dalam
dompet, berkembang menjadi buku kas dan kotak uang di
laci meja. Sistem sederhana itu kemudian berkembang menjadi kalkulator kecil
yang ada kertas print-outnya dan kotak uang yang lebih besar. Kemudian
berkembang lebih jauh lagi menjadi mesin cash register untuk transaksi-transaksi
tunai dan brankas uang dengan kunci kombinasi untuk kas besar. Pada tingkat
ini, usaha tersebut biasanya sudah terdiri dari 10 sampai ribuan pegawai, dan
perkembangan sistem pun akan semakin kompleks ke arah spesifikasi usaha yang
dikerjakan.
Untuk usaha perbankan, sistem
penerimaan dan pengeluaran kas tersebut kemudian akan berkembang lagi pada
bagian operasional menjadi kas teller dan kas besar dengan tingkat keamanan
berlapis. Namun bagi perusahaan lainnya, seperti sebuah perusahaan manufaktur,
sistem kas mungkin tidak akan berkembang sampai harus dikelola oleh beberapa
kasir/teller, namun sistem penjualan/pembelian bahan baku dan sistem
pergudangannya-lah yang harus berkembang lebih jauh lagi.
Semakin besar perusahaan, maka
sistem-sistem yang berjalan biasanya harus memproses lebih banyak transaksi,
dan semakin banyak transaksi membutuhkan biaya pengelolaan yang semakin besar
pula untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan keterlambatan
proses pembukuan.
Pada umumnya, semua sistem yang
semakin spesifik ini disediakan oleh aplikasi sistem informasi akuntansi yang
sudah tersedia di pasaran tersebut. Aplikasi tersebut dapat berjalan, baik pada
sebuah stand-alone komputer, maupun dalam sebuah jaringan yang terdiri dari dua
atau lebih komputer yang masing-masing mampu melayani fungsi-fungsi yang
berbeda yang ditawarkan oleh sistem-sistem yang tadi kita bahas. Pada umumnya,
software-software akuntansi sudah menyediakan fungsi kasir, fungsi penjualan,
fungsi pembelian, fungsi gudang, fungsi pembukuan dan fungsi perpajakan.
Selain dari pemilihan sistem yang
dibangun (termasuk keputusan untuk menggunakan software akuntansi atau tidak),
para pengusaha wajib mempertimbangkan jenis-jenis laporan yang akan dihasilkan
dari sistem tersebut dan berapa banyak sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan laporan-laporan tersebut secara rutin. Sistem buku kas sederhana
adalah cukup murah, namun jenis laporan yang dapat disajikannya tentu sangat
terbatas.
Referensi:
Bastomy, Bagoes. 2014. Manajemen Keuangan Koperasi.
Serewax.blogspot.com/2014/03/manajemen-keuangan-koperasi.html?m=1. Diakses pada
Rabu 28 Oktober pukul 19.02
Hartati, Sri. 2013. Jurnal Manajemen Keuangan
untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Diakses pada Senin tanggal 26 Oktober
2015 pukul 09.43
UNTUK SEMENTARA INI CUKUP MEMBANTU DLM MEBERIKAN PENJELASAN,NAMUN MASIH KEKURANGAN DLM HAL CONTOH PENJELASAN KEUANGAN LAINNYA SEPERTI BAGAIMANA PENELOLAAN ASET YG BAIK.TRMKS
BalasHapus