Pages

Kamis, 30 Maret 2017

MANAJEMEN PEMASARAN INTERNAL KOPERASI




A.    Tugas perusahaan koperasi dipasar internal
Tujuan utama koperasi adalah membantu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Oleh karena itu, segala aktifitas pemasaran yang bertujuan memuaskan anggota perlu dilakukan menejmen koperasi jika perusahaan koperasi ingin  membangun loyalitas dan partisipasi aktif anggotanya, sehingga anggota mendapatkan manfaat atas hubungan bisnisnya dengan perusahaan koperasi. Pelayanan itu dapatberupa pemberian harga pelayanan bagi anggota maupun melalui aktivitas-aktivitas yang memudahkan anggota dalam mengembangkan usahanya.
Perilaku perusahaan koperasi dalam berbisnis di pasar internal hendaknya berorientasi service  (pelayanan). Orientasi service yang dimaksud adalah memberikan kemudahan kepada anggota agar mampu meningkatkan usaha individunya, misalnya dengan memberikan harga yang lebih menuntungkan bagi anggota, memprioritaskan kepentingan anggota dari pada nonanggota, bantuan antar jemput bagi produk-produk anggota dan lain-lain.
Pentingnya orientasi bisnis perusahaan koperasi dengan anggota yang mengutamakan pelayanan masyarakat koperasi tidak perlu menarik keuntungan besar di pasar internal. Pada dasarnya tidak menjadi persoalan perusahaan koperasi berskala kecil, asal anggotanya merasakan manfaat besar atas keanggotaanya pada koperasi karna koperasi telah membantu perkembangan usaha anggotanya. Meskipun dari segi asetnya terus meningkat koperasi yang ideal adalah koperasi yang mampu meningkatkan pertumbuhan usaha perusahaan koperasinya seklaigus perusahaan anggotanya.
Guna membantu kesuksesan bisnis koperasi di pasar internal , koperasi dapat meningkatkan bisnis di pasar eksternal. Ada korelasi yang erat antara aktivitas bisnis di pasar eksternal dengan aktiviras bisnis di pasar internal. Kualitas dan kuantitas barang yang di paso koperasi kepada anggota sebagian besar berasal dari pasar eksternal. Kesuksesan koperasi memasarkan barang atau jasa di pasar internal sangat tergantung pada kemampuan menejemen koperasi dalam mendeteksi perubahan kebutuhan anggota dan mencari atau mengadakan barang atau jas adri pasar eksternal. Sebaliknya, kesuksesan bisnis di pasar eksternal juga ditentukan oleh kesuksesan bisnis di pasar internal. Menejemen koperasi dapat melakukan pembinaaan, pelatihan dan mengembangkan usaha anggota guna menghasilakan produk dalam jumlah dan kualitas yang lebih baik kemudian di pasarkan di pasar eksternal. Dengan demikian, tugas utama menejemen koperasi adalah menyelaraskan bisnis di pasar internal dengan bisnis di pasar eksternal pada integrasi vertical koperasi yang bangun di sepanjang jalur tataniaga merupakan langkah strategis memadukan kesuksesan bisnis di pasar inter dan eksternal.

B.     Menyusun rencana pemasaran internal
Perencanaan pemasaran internal yang baik paling tidak harus mencapai empat tujuan, yaitu menentukan kebutuhan dan keinginan anggota, menentukan pasar sasaran yang tepat,  menyusun strategi pemasaran untuk mengembangkan daya saing, membantu menciptakan bauran pemasaran sesuai kebutuhan dan keinginan anggota (Zimmerer, 2002)
Kebutuhan dan keinginan anggota dapat diketahui melalui riset pasar internal. Perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat dalam peradaban ini akan memengaruhi sifat anggota dan merupakan potensi kekuatan yang mengubah lingkungan bisnis perusahaan koperasi di pasar ini internal. Akan memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan perusahaan koperasi. Usaha koperasi yang mengabaikan kecenderungan domografis anggotanya dan gagal menyesuaikan strateginya dan gagal menyesuaikan strateginya dengan kondisi demografis tersebut akan menanggung resiko ketertinggalan dari pesaing.
Salah satu tujuan untama riset pasar internal adalah mengidentifikasi pasar sasaran (Target Market) yaitu anggota koperasi yang menjadi target produk perusahaan koperasi. Pada koperasi yang anggotanya cukup luas dan cenderung heterogen kebutuhannya, penentuan pasar sasaran untuk produk-produk  tertentu sangat diperlukan. Anggota adalah pelanggan yang perlu dilayani dengan baik dengan menawarkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Pelayanan terhadap anggotra harus lebih diutamakan dibandingkan dengan nonanggota. Dengan cara seperti ini koperasi dapat membangun daya saing di pasar internal. Jika koperasi tidak memberikan pelayanan dengan baik dan anggota tidak mendapatkan manfaat atas keanggotaanya sementara perusahaan koperasi pesaing mampu memberikan manfaat yang lebih baik, maka koperasi akan kehilangan daya saingnya.
Pengetahuaan tentang daya saing koperasi diperlukan untuk menemukan startegi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang tepat dipasar internal. Implementasi bauran pemasaran akan dievaluasi setiap ssat, disesuaikan dengan perubahan keinginan dan kebutuhan anggota.
Daya saing ( Competitif Edge) sangatlah penting dalam keberhasilan bisnis koperasi. Perusahaan koperasi akan memiliki daya saing bila anggotanya memperoleh kesan bahwa produk-produknya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing. Prosuk-produk yang dijual dengan harga yang relative lebih murah kepada anggota akan menjadi perangsang anggota untuk berpartisipasi aktif pada pelaksanaan progam-progam koperasi. Dengan kata lain, loyalitas anggota pada koperasinya akan sangat tergantung pada sejauhmana koperasi mampu memuaskan anggota dibandi kepuasan yang diberikan perusahaan pesaing. Oleh karena itu, guna mendapatkan daya saing yang tinggi dipasar internal , perusahaan koperasi dapat melihat lima sumber penting dalam mengembangkan daya saing, yaitu focus pada anggota sebagai pelanggan, kesetiaan pada mutu, perhatian terhadap kenyamanan, konsentrasi terhadap inovasi dan dedikasi pada pelayanan.( Zimmerer, 2002)

C.    Bauran Pemasaran Koperasi
1.      Produk (product)
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarka ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan atau kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk.
Produk koperasi adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar baik pasar internal maupun pasar eksternal dan dapat memenuhi kebutuhan atau kepuasan pelanggan anggota atau bukan anggota. Produk koperasi merupakan factor penting dalam pemasaran koperasi. Produk yang dimaksud dapat berupa barang atau jasa yang ditawarkan baik kepada anggota maupun non anggota . sebegitu pentingnya produk ini sampai sampai para pionir koperasi Rochdale mengajukan salah satu prinsip koperasi “ barang-barang yang diperjual belikan haruslah barang-barang yang asli dan tidak rusak”. Hal ini dimaklumi karena kepuasan anggota sangat tergantung pada sejauh mana barang-barang yang dibeli dari koperasi memberikan kepuasan kepadanya.
Pada pasar internal, produk beserta atribut yang melekat didalamnya dibuat, ditentukan, dan diadakan beyrdasarkan kepentingan anggota koperasi. Melalui rapat anggota tahunan, progam-progam koperasi untuk satu periode ditentukan berdasarkan usulan-usulan anggota. P[rogam-progam ini merupakan gambaran umum yang nantinya harus dioperasikan oleh pihak menjemen koperasi. Pelaksanaan progam pengadaan produk akan efektif apabila keputusan-keputusan menejemen mencerminkan permintaan anggota, artinya ada kesesuaian antara permintaan produk anggota dengan apa yang ditetapkan pada koperasi.
Pada perusahaan koperasi menjual produknya untuk kepentingan anggota, seperti koperasi konsumsi, menejemen koperasi harus slalu memerhatikan perubahan lingkungan terutama yang berkaitan dengan kebutuhan yang berubah dan laju persaingannya. Jika menejemen koperasi tidak mampu menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan tersebut, lama-lama loyalitas anggota akaan luntur tergerus oleh ketidak puasan. Oleh karena itu, perlu kiranya menejemen koperasi mengamati siklus hidup dari masing-masing produk yang ditawarkan.
1)      Tahap perkenalan, menejemene koperasi memperkenalkan produk kepada anggota koperasi sesuai tugas progam disepakati bersama. Pada tahap ini beragam ktanggapan akan muncul dari anggota koperasi dan biasanya tingkat penerimaan yang tinggi jarang terjadi karena mereka belum mengetahui tingkat manfaat produk yang ditawarkan. Pada tahap ini anggota harus diberi informasi sebanyak-banyaknya dan meyakini bahwa kebutuhannya akan dapat dipenuhi.
2)      Tahap pertumbuhan dan pernerimaan, Anggota mulai membandingkan produk yang ditawarkan dengan produk yang ditawarkan pesaing atau produk yang biasa dipakai. Bila produk yang ditawarkan sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki anggota, penjualan koperasi internal akan naik. Namun jika anggota merakan bahwa produk yang ditawarkan tidak memberikan manfaat, maka ia akan mengurangi penggunaan produk itu dan mencoba beralih ke produk yang lain yang memberikan manfaat yang lebih baik. Dengan kata lain, produk yang mencapai tahap ini tidak selalu berhasil memikat anggota. Bila dalam tahap perkenalan dan pertumbuhan gagal karena anggota tidak menyukai produk tersebut atau tidak sesuai dengan kebutuhan anggota, maka produk itu tidak boleh dipaksa untuk dipasarkan di pasar internal.
3)      Tahap kematangan persaingan, penjualan di pasar internal terus meningkat dan keuntungan mencapai maksimum, kemudian menurun jika peasing koperasi menghasilkan produk yang sama dengan standar kualitas, harga dan pelayanan yang lebih menarik. Banyak anggota yang mulai mencoba mengalihkan penggunaan produknya ke produk yang tawarkan pesaing. Sehingga pihak menejemen koperasi  akan menurunkan harga jual produknya kepada anggota untuk tetap mempertahankan loyalitas anggota.
4)      Tahap kejenuhan pasar, dari daur hidup produk. Hal ini member sinyal pada menejemen koperasi untuk melakukan in ovasi guna menghasilakan produk baru yang ditawarkan periode berikutnya.
5)      Tahap penurunan Produk, cara yang terlihat pada tahap ini adalah menurunnya penjualan di pasar internal  pada tahap ini produk-produk baru harus mulai diperkenalkan kepada anggota koperasi.
Sebagaimana konsumen pada umumnya, anggota sebagai manusia mempunyai tujuan utama dalam mengosumsi suatu produk, yaitu memaksimalkan kepuasan total (Total Satisfaction) bagi koperasi, upaya pemuasan ini merupakan kewajiban yang harus dipertahankan agar anggota tetap berpartisipasi aktif dan loyal terhadap koperasinya. (Kotler, 2001)
2.      Distribusi (place)
Saluran distribusi merupakan seperangkat organisasi saling tergantung satu sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler, 2001). Pada pasar internal koperasi, saluran distribusi terbentang di sepanjang jalur tataniaga yang terintegrasi, mulai dari industry hulu sampai Industri hilir. Saluran distribusi mengerahkan komoditas atau barang-barang hasil produksi anggota hingga ke konsumen akhir, baik dipasar internal maupun dipasar eksternal. Saluran distribusi juga mengerahkan barang-barang yang dibeli dari pasar eksternal atau hasil produksi perusahaan koperasi ditingkat induk atau pusat koperasi hingga ke konsumen akhir yaitu anggota koperasi primer. Masing-masing unit usaha yang ikut dalam saluran distribusi produk koperasi akan melakukan fungsi sebgaia berikut.
1)      Mengumpulkan dan mendistribusikan informasi tentang factor-faktor dalam lingkungan yang mambantu terjadinya pertukaran.
2)      Melakukan promosi dengan mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasive kepada anggota berkenaan dengan suatu penawaran barang atau jasa.
3)      Menemukan dan berkomunikasi dengan anggota koperasi.
4)      Membentuk dan menyesuaikan penawaran terhadap kebutuhan anggota koperasi.
5)      Melakukan negosiasi dengan anggota hingga kepemilikan barang atau jas adapat dipindahkan.
6)      Membantu menyempurnakan transaksi, termasuk distribusi fisik, pendanaan dan pengambilan risiko.

Saluran distribusi pada koperasi meliputi saluran pemasaran langsung dan saluran tidak langsung. Saluran pemasaran lansung terjadi apabila koperasi menyalurkan barang atau jasa kepada anggota tanpa perantara. Koperasi memiliki took-toko atau unit-unit pelayanan yang langsung melayani anggotanya. saluran pemasaran langsung biasanya banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi primer yang wilayah kerjanya berada disekitar anggota. Pada koperasi primer yang wilayah kerjanya cukup luas missal, satu kecamatan, tempat pelayanan anggota (TPA) dapat didirikan di masing-masing desa dengan memperhitungkan efesiensi dan efektifitas pelayanan, TPA-TPA yang ada tidak hanya mendistribusikan barang atau jasa dari kiperasi ke anggota, tetapi juga mendistribusikan komoditas atau hasil produksi anggota ke perusahaan koperasi.
Pada koperasi sekunder (pusat koperasi), distribusi barang atau jasa umumnya tidak dilakukan secara langsung. Produk-produk yang berasal dari pusat koperasi akan disalurkan melalui koperasi-koperasi primer dan akan menjual kepada anggota melalui TPA-TPA yang tersedia. Adakalanya juga distribusi hasil produksi anggota disalurkan melalui koperasi-koperasi primer dan koperasi primer menyalurkan ke koperasi sekunder (pusat koperasi).
Pada induk koperasi, distribusi pemasaran di pasar internal akan lebih beragam. Beberapa alternative yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1)      Induk koperasi langsung ke anggota koperasi primer.
2)      Induk koperasi ke koperasi primer ke anggota koperasi primer.
3)      Induk koperasi ke koperasi primer lalu ke TPA dan ke anggota koperasi primer.
4)      Induk koperasi ke koperasi sekunder, lalu ke koperasi primer dan ke anggota anggota koperasi primer.
5)      Induk koperasi ke koperasi sekunder, lalu ke koperasi primer, ke TPA dan terakhir ke anggota koperasi primer.
3.      Harga (price)
Hampir semua orang setuju bahwa harga barang atau jasa adalah factor kunci utama dalam keputusan pembelian. Harga yang benar untuk barang atau jasa bergantung tiga factor yaitu:
1)      Struktur biaya perusahaan koperasi
2)      Perkiraan hambatan pemasaran di pasar internal
3)      Citra perusahaan koperasi yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal maupun eksternal.
Harga adalah nilai uang (monetary Value) dari produk atau jasa dipasar. Harga mengukur berapa banyak uang ditukarkan pelanggan untuk mendapatkna barang atau jasa. Harga juga merupakan petunjuk tentang nilai prduk atau jasa bagi seseorang, dan pelanggan yang berbeda akan memberikan nilai yang berbeda pula untuk barang atau jasa yang sama (kotler, 2001)
Penetapan harga dengan orientasi anggota lebih penting daripada mencoba mencari harga ideal untuk suatu produk. Pada kenyataanya, untuk sebagian besar barang terdapat jangkauan harga yang dapat diterima, dan bukan satu harga tunggal yang ideal. Jangkauan harga adalah daerah diantara harga tertinggi yang ditentukan oleh pelanggan dipasar dan harga terendah berdasarkan perhitungan struktur biaya perusahaan. Harga akhir yang ditentukan menejemen koperasi tergantung dari citra yang ingin diciptakan dalam pikiran pelanggan, baik murang, menengah atau tinggi.
Faktor-Faktor yang harus dipertimbangkan menejemen koperasi sewaktu menetapkan harga akhir dari barang atau jasa meliputi.
1)      Biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memperoleh barang atau jasa.
2)      Factor permintaan dan penawaran barang atau jasa di pasar eksternal.
3)      Jumlah penjualan yang diharapkan dan hasil usaha yang diinginkan.
4)      Harga barang atau jasa pesaing.
5)      Keunggulan bersaing koperasi.
6)      Kondisi ekonomi, seperti krisis ekonomi, keuangan global, krisis pangan dan lain-lain.
7)      Lokasi bisnis koperasi.
8)      Perusahaan musiman, terutama bagi koperasi yang anggotanya para petani.
9)      Factor psikologis, seperti rencana kenaikan gaji pegawai negeri yang mendorong kenaikan berbagai harga barang dipasar internal.
10)   Penjualan kredit dan potongan penjualan.
11)   Kepekaan anggota terhadap harga.

Adapun strategi penetapan harga yang dapat dilakukan oleh perusahaan koperasi adalah :
1)      Memperkenalkan produk baru
2)      Penetrasi.
3)      Harga tinggi
4)      Meluncur mengikuti kurva permintaan
5)      Penetapan harga ganjil
6)      Penetapan jenis harga
7)      Penetapan pemimpin harga
8)      Penetapan harga geografis
9)      Potongan harga
10)  Penetapan harga ganda
11)  Harga eceran yang disarankan

4.      Promosi (promotion)
Promosi menyangkut baik periklanan maupun penjualan secara pribadi. Tujuannya adalah menginformasikan dan membujuk pelanggan. Iklan mengkomunikasikan manfaat barang atau jasa pada calon pelanggan melalui media massa. Penjualan secara pribadi melibatkan seni membujuk dalam penjualan dengan dasar tatap muka. Progam promosi perusahaan dapat mempunyai peranan penting dalam menciptakan citra dalam pikiran pelanggan.
Promosi merupakan segala bentuk komunikasi persuasive yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang barang dan jasa, dan untuk memengaruhi mereka agar membeli barang.
1.      Publisitas adalah segala bentuk berita komersial yang diliput oleh media yang mendorong penjualan tetapi tidak perlu dibayar oleh perusahaan koperasi.
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang mempunyai watak social, karena itu publisitas diperlukan untuk menunjukkan sejauh mana kapasitas oerusahaan koperasi di tengah-tengah masyarakat.
2.      Penjuala perorangan adalah kontak perorangan antara penjual dan calon pelanggan yang diperroleh dari usaha penjualan. Penjualan perorangan yang efektif terhadap anggota koperasi membuat koperasi ungggul bersaing terhadap perusahaan besar dengan menciptakan perasaan adanya perhatian pribadi.
3.      Periklanan adalah semua bentuk presentasi penjualan yang tidak bersifat perorangan dan dibayar oleh spongsor tertentu. Pada pasar internal yang wilayah geografisnya tidak begitu luas, iklan yang dapat dibuat oleh koperasi dapat berupa spanduk, papan nama, pamphlet, brosur-brosur, daftar harga dan lain lain yang dapat diketahui secara langsung oleh anggota. Pilihan media periklanan yang kurang sesuai untuk bisnis koperasi kecil (missal koperasi primer) dipasar internal adalh televise, majalah, Koran, radio dan event-event khusus. Media periklanan yang terakhir ini cocok apabila wilayah kerja koperasi sangat luas, misalnya bagi pusat koperasi atau induk koperasi, atau untuk informasi persuasive bagi anggota potensial dipasar eksternal.
                                                                                                       

Referensi:
Hendar. 2010. Manajemen Pemasaran Koperasi. Semarang: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar