Pages

Kamis, 30 Maret 2017

MANAJEMEN PEMASARAN KOPERASI DAN USAHA KECIL



Manajemen Pemasaran Koperasi secara umum
Menurut Philip Kotler, Manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menyenangkan dengan pasar, agar tujuan organisasi tercapai. Terdapat 3 (tiga) pendekatan dasar yang biasanya digunakan dalam menguraikan system pemasaran (pendekatan pemasaran) yaitu:
a.       Pendekatan Komoditi
Mempelajari teknik pemasaran yang lebih baik dengan cara menyelediki seluk beluk barang yang dapat dirasa oleh pembeli.
b.      Pendekatan Kelembagaan
Pendekatan yang membahas peran lembaga atau badan yang memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
c.       Pendekatan Fungsional
Pendekatan dari aktivitas pokok atau fungsi pokok pemasaran yang telah dilaksanakan oleh system pemasaran.

A.    Koperasi Sebagai Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran adalah lembaga yang mengadakan kegiatan pemasaran, menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, serta mempunyai hubungan organisasi.
Koperasi Produsen merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari para produsen, terutama produsen kecil. Dalam hal ini, koperasi dapat berfungsi sebagai koordinator pembelian, yaitu membelikan bahan baku kebutuhan mereka secara bersama-sama serta kebutuhan alat-alat produksi dan bahan-bahan lain yang diperlukan oleh para anggotanya.
Berdasarkan prinsip identitas dari koperasi, yaitu anggota koperasi adalah sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan, maka pemberian pelayanan kepada anggotanya harus benar-benar memuaskan. Pelayanan tersebut dapat diberikan dengan beraneka ragam, seperti:
a) Pelayanan sepenuhnya hanya kepada anggotanya saja
b) Pelayanan terutama diberikan kepada anggota, disamping kepada anggota maupun non anggota
c) Memberikan pelayanan yang sama,
d) Kombinasi dari ketiga alternative tersebut.

B.     Kelemahan Pemasaran Koperasi
Secara umum penjualan bagi perusahaan merupakan kunci keberhasilan untuk maju. Hal ini juga berlaku bagi koperasi, terutama yang bergerak di bidang perdagangan atau yang memproduksi jenis barang tertentu. Berikut adalah beberapa factor yang menyebabkan tertinggalnya badan usaha koperasi dibandingkan perusahaan lainnya yang dilihat dari aspek pemasarannya:
1. Biaya pengolahan input relatif tinggi sedangkan harga penjualan output kurang memadai.
2. Kualitas barang yang dihasilkan (produksi) masih kurang baik sehingga para pelanggan banyak yang kurang puas.
3. Barang hasil produksi kurang dikenal karena belum banyak dipromosikan.
4. Lemahnya permodalan dalam membiayai pemasaran yang lebih luas dan intensif.
5. Rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota terhadap pemasaran serta pemahaman pasar, karena sebagian besar anggota koperasi adalah para petani kecil, pedagang kecil, peternak, dan nelayan kecil. Pihak koperasi sendiri belum memiliki tenaga pemasaran yang profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai koordinator pemasaran.
6. Daerah pemasarannya masih bersifat lokal dan belum mampu menembus pasaran yang lebih luas lagi.
7. Kurangnya informasi pasar bagi koperasi, dll.
Jika koperasi di Indonesia dinilai belum maju, maka salah satu penyebabnya adalah belum lancarnya pemasaran.

C.     Efisiensi Pemasaran
Kegiatan pemasaran selalu diusahakan agar dapat memenuhi preferensi konsumen. Menurut Saleh Safrandji, untuk mencapai efisiensi pemasaran harus memperhatikan
dua hal pokok, yaitu:
-          Memantapkan loyalitas anggota dalam hal jual beli barang yang dibutuhkan oleh anggota melalui koperasi.
-          Memantapkan partisipasi anggota dalam akumulasi modal, penghasilan, dan inisiatif perbaikan produk, pelayanan, harga dan biaya.

D.    Fungsi Pemasaran Koperasi
Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup fungsi pembelian, penjualan, dan promosi. Bila pelaksanaan terhadap tiga fungsi tersebut sudah tepat maka akan mempunyai dampak yang kuat terhadap manfaatdan kepuasan yang dihasilkan oleh koperasi bagi anggotanya, termasuk non anggota.
Kualitas koperasi banyak ditentukan oleh manfaat yang dapat diperoleh bagi anggotanya maupun pemiliknya. Manfaat yang langsung yang diterima anggota dapat berwujud atau tercermin dari produksi, harga, pelayanan, informasi pasar, promosi, dll.
1)      FUNGSI PENJUALAN
Fungsi ini banyak dilakukan oleh koperasi produsen dimana anggotanya adalah para produsen yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat menjualnya secara sendiri-sendiri ke pasar.
Manfaat koperasi dalam fungsi penjualan:
• Dapat menolong nasib petani kecil, pengrajin kecil, dan nelayan yang lemah, salah satu caranya adlah dengan mengumpulkan atau menampung hasil produksi mereka,kalau perlu menyimpannya dulu atau mengolahnya, baru pada kondisi yg baik dijual ke pasar, dengan harga yang lebih pantas.
• Menghemat biaya-biaya.
Dalam membantu mengembangkan penjualan, koperasi diharuskan memiliki tenaga pemasaran yang professional sehingga mampu untuk mencari terobosan dalam melakukan penjualan,menghubungi pemerintah, dan menghubungi perusahaan yg lebih besar sbg bapak angkat atau mitra kerjasama.
2)      FUNGSI PEMBELIAN
Fungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam rangka membeli bahan baku di mana para pengrajin atau pengusaha kecil sering melakukannya secara sendiri-sendiri dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar.
Koperasi sangat besar manfaatnya bagi anggota jika dapat mengkoordinir pembelian barang yang sangat dibutuhkan, misalnya bahan baku diproduksi atau disediakan bersama.
Dengan adanya fungsi pembelian ini keuntungan yang diperoleh koperasi dan anggotanya antara lain:
1. Kebutuhan akan bahan baku dapat disediakan sepanjang waktu karena pengadaanya ditangani koperasi yang sekaligus mendistribusikannya.
2. Kualitas bahan baku dapat dipercaya memenuhi syarat yang diperlukan anggotanya.
3. Harga barang dapat lebih murah jika mereka mampu memperpendek saluran distribusinya, artinya dapat mencari sumber bahan baku (langsung ke produsen) jadi banyak pedagang perantara yang dilewatkan.
4. Jika anggota tidak mempunyai modal , mereka dpt mengambil dulu barangnya, sedangkan pembayarannya belakangan (bearti koperasi melayani kredit)
3)  FUNGSI PROMOSI
Jika pasar semakin dipenuhi dengan persaingan, maka dituntut usaha-usaha dari para penjual untuk secara lebih intensif menghubungi para pembeli atau calon pembeli.
Kondisi sekarang menuntut pasar koperasi untuk mulai mengadakan promosi. Promosi bisa dilihat dari segi biaya memang mahal, tetapi manfaat yang akan diperoleh bagi keberhasilan penjualan juga sangat besar. Salah satu cara promosi yang murah adalah dengan mengadakan promosi bersama.
Peranan Promosi dalam Pemasaran
Disamping tiga fungsi yang telah diuraikan sebelumnya, ada beberapa peranan koperasi yang lain yaitu:
ü  Memperpendek/mempersingkat saluran pemasaran, baik pasar pembelian maupun pasar penjualan, sehingga marjin yang dikeluarkan oleh barang tersebut bagi penyalurnya dapat dihemat.
ü  Mengembangkan diversifikasi produk agar para produsen anggota koperasi tidak hanya menguntungkan pada sutu usaha/komoditi.
ü  Informasi pasar, baik pasar input maupun pasar output/produk jadi. Informasi-informasi ini dapat berwujud:
-          Harga jual yang lebih baik
-          Kualitas dan jenis barang yang disenangi konsumen
-          Lokasi daerah calon pelanggan
-          Informasi cara menghemat biaya pemasaran
-          Informasi sumber bahan baku, harga dan kualitas yang baik dan murah.
-          Lain-lain hal yang berkaitan dengan pemasaran barang.
Menurut Surahman Sumawihardja, memang perlu dibentuk lembaga khusus mengenai informasi pasar ini. Hal ini merupakan pekerjaan yang penting untuk memecahkan kendala pemasaran koperasi. Salah satu tindakan penting dari bagian pemasaran adalah dengan mengadakan pertemuan rutin staff pemasaran lengkap.

REFERENSI:
Lahutung, gita. 2012. Manajemen Pemasaran Koperasi. https://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/15/manajemen-pemasaran-koperasi/ diakses pada tanggal 30 September pukul 20.49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar