Pages

Kamis, 15 Desember 2016

Perusahaan Internasional (PT. Garuda Indonesia)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring semakin meningkatnya permintaan jasa industri penerbangan, Perusahaan terus mengembangkan jaringan penerbangan hingga ke kota-kota pertumbuhan ekonomi dan wisata baru di wilayah Barat dan Timur Indonesia. Sejarah penerbangan komersial Indonesia dimulai saat bangsa Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaannya. Penerbangan komersial pertama menggunakan pesawat DC-3 Dakota dengan registrasi RI 001 dari Calcutta ke Rangoon dan diberi nama “Indonesian Airways” dilakukan pada 26 Januari 1949. Pada tahun yang sama, 28 Desember 1949, pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota dengan registrasi PK-DPD dan sudah dicat dengan logo “Garuda Indonesian Airways”, terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Inilah penerbangan yang pertama kali dengan nama Garuda Indonesian Airways.
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia berkantor pusat di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri. Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan armadanya lagi berupa pesawat-pesawat bermesin jet seperti : Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat. Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut-turut ditambah dengan tipe-tipe pesawat seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330. Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jamaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota-kota di benua Asia, Australia dan Eropa.
Tahun 1980
Sepanjang tahun 1980-an, Garuda Indonesia melakukan revitalisasi dan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk awak kabin dan awak darat Garuda Indonesia dan mendirikan fasilitas pelatihan khusus di Jakarta Barat dengan nama Garuda Indonesia Training Center.
Tahun 1990
Armada Garuda Indonesia dan kegiatan operasionalnya mengalami revitalisasi dan restrukturisasi besar-besaran di sepanjang tahun 1980-an. Hal ini menuntut Perusahaan merancang pelatihan yang menyeluruh bagi karyawannya dan mendorong Perusahaan mendirikan Pusat Pelatihan Karyawan, Garuda Indonesia Training Center di Jakarta Barat.
Tahun 2000
Seiring dengan upaya pengembangan usaha, di awal tahun 2005, Garuda Indonesia memiliki tim manajemen baru, yang kemudian membuat perencanaan baru bagi masa depan Perusahaan. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang dan restrukturisasi Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan yang mencakup keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan restrukturisasi utang, menambah tingkat kesadaran para karyawan dalam memahami pelanggan, dan yang terpenting memperbarui dan membangkitkan semangat karyawan Garuda Indonesia.
Tahun 2010
Penyelesaian seluruh restrukturisasi utang Perusahaan mengantarkan Garuda Indonesia siap untuk mencatatkan sahamnya ke publik pada 11 Februari 2011. Perusahaan resmi menjadi perusahaan publik setelah penawaran umum perdana atas 6.335.738.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Februari 2011 dengan kode GIAA. Salah satu tonggak sejarah penting ini dilakukan setelah Perusahaan menyelesaikan transformasi bisnisnya melalu kerja keras serta dedikasi berbagai pihak. Per 31 Desember 2013, struktur kepemilikan saham Garuda Indonesia sebagai emiten dan Perusahaan publik adalah Negara Republik Indonesia (69,14%), karyawan (0,4%), investor domestik (24,34%), dan investor internasional (6,12%).
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Strategi dan Desain Organisasi PT Garuda Indonesia?
2.      Bagaimana PT Garuda Indonesia Menilai dan Menganalisis Pasar?
3.      Bagaimana Manajemen SDM PT Garuda Indonesia?
4.      Bagaimana Manajemen Keuangan PT Garuda Indonesia?
5.      Bagaimana Manajemen Operasi PT Garuda Indonesia?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk Mengetahui Strategi dan Desain Organisasi PT Garuda Indonesia
2.      Untuk Mengetahui Analisis Pasar PT Garuda Indonesia
3.      Untuk Mengetahui Manajemen SDM PT Garuda Indonesia
4.      Untuk Mengetahui Manajemen Keuangan PT Garuda Indonesia
5.      Untuk Mengetahui Manajemen Operasi PT Garuda Indonesia

BAB II
PROFIL PT. GARUDA INDONESIA
A.    Sejarah PT Garuda Indonesia
PT. Garuda Indonesia adalah perusahaan jasa penerbangan nasional milik negara yang melayani jalur dalam negeri dan internasional, berdiri sejak 26 Januari 1949 dengan nama Indonesia Airways. Indonesia Airways diawal kegiatannya melayani penerbangan dari Calcuta menuju Rangoon. Penerbangan perdana tersebut menggunakan pesawat dakota RI-001 “Seulawah” yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia. Pada tanggal 31 Maret 1950, Indonesia Airways diubah namanya menjadi Garuda Indonesia Airways dan pada waktu itu telah memiliki 20 pesawat DC-3/C47 dan 8 pesawat jenis catalina Amphibi.
Selanjutnya Garuda Indonesia Airways dalam batas kemampuannya mengembangkan rute pelayanan dan memodernisasikan armada pesawat terbangnya. Pengembangan dan modernisasi tersebut telah memberikan dampak pada peningkatan jumlah penumpang dan barang yang dapat dilayani. Disamping itu, Garuda Indonesia Airways juga terus melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Peningkatan tersebut bertujuan untuk dapat memberikan citra lebih baik bagi Garuda Indonesia Airways, yang disesuaikan dengan tuntutan pasar. Sejak tanggal 5 November 1985 Garuda Indonesia Airways mengganti namanya menjadi PT. (Persero) Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia disingkat menjadi PT. Garuda Indonesia dengan logo baru.
Secara hukum, merk perusahaan ini dikuatkan dalam akte notaris Soeleman Ardjasasmita, SH. Pada tanggal 4 April 1989, perubahan nama dan logo perusahaan tersebut tidak hanya mempengaruhi pelanggan dan citra baru, akan tetapi juga memberi dampak ke dalam perusahaan, khususnya karyawan Garuda untuk mempunyai semangat baru dalam meningkatkan pelayanan kepada pemakai jasa transportasi udara. Seiring dengan terpaan krisis ekonomi diakhir era 90-an, Garuda mencoba keluar dari krisis dibawah kepemimpinan Abdulgani dengan memiliki slogan baru “Garuda Indonesia Kini Lebih Baik”. Agar dalam melaksanakan tugasnya terarah dan jelas untuk mencapai misi dan visi perusahaan, maka Garuda memiliki jaringan rute penerbangan domestik dan internasional dengan tujuan 36 kota dalam negeri dan 26 kota luar negeri dengan perincian sebagai berikut:
-          36 kota tujuan dalam negeri: Banda Aceh, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Biak, Denpasar, Jakarta, Jayapura, Mataram, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekan Baru, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, Ujung Pandang, Yogayakarta.
-          26 kota tujuan luar negeri: Asia (Bangkok, Hongkong, Kuala Lumpur, Singapore, Seoul, Taipei), Eropa (Amsterdam, Frankfurt, London), Jepang (Tokyo, Nagoya, Osaka, Fukuoka), Australia (Auckland, Adelaide, Brisbane, Cairns, Darwin, Melbourne, Perth, Sydney), Timur Tengah (Jeddah, Dhahran, Riyadh) dll.
Garuda Indonesia juga merupakan salah satu maskapai yang terdaftar sebagai IATA Operational Safety Audit (IOSA) Operator dan menerapkan standar kemanan dan keselamatan yang setara dengan maskapai internasional besar anggota IATA lainnya. Garuda Indonesia menerima sertifikat IOSA pada tahun 2008 lalu.
Tahun 2014 Garuda bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam. Pada 2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris.
Asal nama Garuda Indonesia
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu. Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (“Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu”)
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran-Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Garuda Memasuki Bursa Saham
Pada tanggal 11 Februari 2011. Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju bursa saham. Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp620 per lembar dengan total sebesar Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp395 per lembar, tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp750 per lembar.
B.     Visi Misi PT. Garuda Indonesia
v  Visi
“Perusahaan Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan Berdaya Saing di Internasional”
v  Misi
1.      Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
2.      Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
3.      Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.
C.    Filosofi Logo PT Garuda Indonesia
https://kdesigner2010.files.wordpress.com/2010/11/logo-garuda-indonesia.jpg?w=300&h=211
Logo perusahaan mengandung arti sebagai berikut :
·         Kepala Burung Garuda melambangkan Lambang Negara Republik Indonesia.
·         Lima (5) Bulu Sayap melambangkan Pancasila.
·         Warna Biru melambangkan Langit Angkasa.
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia memiliki logo yang unik dan mudah diingat. Dikabarkan pembuatan logo ini  menghabiskan dana 6 Milyar Rupiah, pembuatnya adalah Creative agency Dentsu Strat. Kepala burung Garuda (lambang negara RI), 5 “bulu sayap” melambangkan Pancasila dan “Garuda is committed to respecting nature while celebrating the beauty of their national assets and rich Indonesian culture” .
Bila ditinjau dari segi konsep abstraksi, logo Garuda Indonesia mengandung semua konsep dari abstraksi itu sendiri. Ditinjau dari konsep Simplification , bentuk burung garuda dimana terjadi penyederhanaan bentuk . Burung Garuda yang hanya diwakili dengan kepala dan sayap . Ditinjau dari konsep Repetition , sayap burung garuda dibuat berulang-ulang sehingga terbentuk sebuah sayap. Ditinjau dari konsep Line and Shape , bentuk kepala burung garuda , walaupun bentuk sederhana tetapi memberi kesan kepada pembaca bahwa bentuk itu adalah kepala burung. Ditinjau dari konsep Type Combination , tulisan Garuda Indonesia menguatkan makna dari logo, dimana gambar logo adalah gambar burung Garuda Indonesia , dan tulisan The Airline of Indonesia menguatkan makna logo , dimana logo di atas adalah logo dari perusahaan pesawat terbang di Indonesia.
D.     Tugas Pokok Perusahaan
a.       Mengadakan pemupukan pendapatan dan keuntungan
b.      Memberikan sumbangan bagi perkembangan pembangunan Negara
c.       Menyelenggarakan usaha pengangkutan udara yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri
d.      Melakukan tugan penunjang dan tugas lain yang berhubungan dengan tugas pokok pengangkutan udara
e.       Melakukan perbaikan dan pemeliharaan pesawat terbang
f.       Meningkatkan kualitas pelayanan secara terus-menerus
g.      Mengembangkan sumber daya manusia dan infrastruktur organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas sumber daya dalam persaingan global
h.      Menjalin kemitraan dengan swasta, koperasi, dan pengusaha golongan ekonomi lemah (mitra binaan Garuda)
i.        Berpartisipasi aktif dalam referensi kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan usaha atau bisnin PT. garuda Indonesia.





E.     Struktur Organisasi PT Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.
PT. Garuda Indonesia menggunakan tipe atau bentuk organisasi garis dan staf. Hal ini disebabkan Garuda sebagai perusahaan udara sangat membutuhkan pimpinan dan karyawan yang terampil dan berdedikasi tinggi dalam tugas pada perusahaan tersebut. Pimpinan memberikan perintah yang bersifat komando. Dalam hal ini bawahan dapat mengerti dan melakukan perintah tersebut.
F.     Job Description PT. Garuda Indonesia
Adapun susunan direksi PT. Garuda Indonesia pada saat ini adalah sebagai berikut :
-          Direktur Utama : Emirsyah Satar
-          Direktur Teknik : Hadinoto Soedigno
-          Direktur SDM dan Umum : Achirina
-          Direktur Keuangan : Eddy Porwanto
-          Direktur Operasi : Ari Sapari
-          Direktur Niaga : Agus Priyanto
-          Direktur Strategi dan TI : Elisa Lumbantoruan
Fungsi-fungsi organisasi di PT. Garuda Indonesia pada masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1.      Tugas dan wewenang Direktur Utama Garuda (Chief Executive Officer)
a.       Tugas pokok Direksi adalah :
-          Melaksanakan kepengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam kepengurusan tersebut.
-          Memelihara dan mengurus kekayaan perseroan.
b.      Direksi bertanggung jawab penuh dalam melakukan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
c.       Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d.      Direksi berhak mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan serta meningkatkan hubungan perseroan dengan pihak lain.
e.       Direksi berhak untuk :
-          Menetapkan kebijaksanaan dalam memimpin dan mengurus perseroan.
-          Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai.
-          Mengangkat dan memberhentikan pegawai bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-          Menjalankan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurusan maupun pemilikan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam AD dan ditetapkan oleh RUPS.
f.       Direksi berkewajiban :
-          Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.
-          Menyiapkan rencana pengembangan perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan perseroan, termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perseroan.
-          Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku.
-          Menyusun system akutansi sesuai dengan Strandar Akutansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern.
-          Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perseroan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan kepada RUPS.
-          Memberikan laporan berkala menurut cara-cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-          Menyiapkan susunan organisasi perseroan lengkap dengan perincian tugasnya.
-          Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada.
2.      Direktorat Strategi dan Umum (EVP Strategy & Corp. Affairs)
Corporate Planning, Human Resources Development, Corporate Communication dan Corporate Security adalah unit-unit yang menjalankan fungsi strategis dan fungsi umum yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direktur Strategi dan Umum.
Ø  Corporate Secretary adalah unit yang menjalankan fungsi-fungsi legal dan umum perusahaan yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direksi.
Ø  Corporate System Support & Development adalah unit yang menjalankan fungsi pengembangan system perusahaan yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direksi.
Ø  Aviation Safety adalah unit yang menjalankan fungsi keselamatan penerbangan yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direksi Utama.
Ø  Internal Audit adalah unit yang menjalankan fungsi pengawasan internal yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Ø  Perwakilan Setempat adalah unit yang menjalankan fungsi pemasaran dan penjualan serta bertindak sebagai perwakilan perusahaan untuk wilayah pasar yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direksi.
3.      Direktorat Keuangan (EVP Finance)
Treasury Management, Financial Accounting, Manajerial Accouting & Controlling adalah unit-unit yang menjalankan fungsi manajemen keuangan, yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan.
4.      Direktorat Niaga (EVP Commercial)
Marketing Development, Network Management, Passenger Services, Revenue Management, Cargo, Haji / Umroh/ Workers adalah unit-unit yang menjalankan fungsi niaga perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan, yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direktur Niaga.
5.      Direktorat Teknik (EVP Engineering & Maintenance)
Line Maintenance, Engineering Material, Quality Assurance dan Technical Cooperation & System Development adalah unit-unit yang menjalankan fungsi perawatan armada yang memenuhi standar internasional, yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direktur Teknik.
6.      Direktorat Operasi (EVP Operation)
Flight Safety, Operation Planning & Control, Flight Operations, Cabin Services dan Operation Support & Development adalah unit-unit yang menjalankan fungsi operasional penerbangan yang memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan serta kenyamanan pemakai jasa penerbangan, yang dalam kegiatannya bertanggung jawab kepada Direktur Operasi.
G.    Penghargaan-penghargaan PT Garuda Indonesia
https://www.garuda-indonesia.com/images/awards/best-right-shareholders.PNG
THE 7TH IICD CORPORATE GOVERNANCE CONFERENCE AND AWARD
“The Best Right of Shareholders” Awarded By Indonesian Institute for Corporate Directorship Awarded O November 16, 2015
https://www.garuda-indonesia.com/images/awards/50-public-listed.PNG
THE 7TH IICD CORPORATE GOVERNANCE CONFERENCE AND AWARD
“Top 50 Public Listed Companies” Awarded By Indonesian Institute for Corporate Directorship Awarded On November 16, 2015
https://www.garuda-indonesia.com/images/awards/Muhammad-bin-abdul-azis-international-airport-madinah.PNG
THE BEST PERFORMANCE FOREIGN AIRLINE HAJJ OPERATION 2015
Awarded By Airport Authority of Prince Muhammad bin Abdul Azis International Airport Madinah Awarded On November 11, 2015
https://www.garuda-indonesia.com/images/awards/frontier-consulting-group-SWA.PNG
INDONESIAN CUSTOMER SATISFACTION AWARD (ICSA) 2015
Category : Airline Awarded By Frontier Consulting Group, SWA Awarded On November 11, 2015

H.    Anggaran Dasar PT Garuda Indonesia

PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 4 Maret 1975 yang dibuat di hadapan Soeleman Ardjasasmita, Notaris di Jakarta dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 23 Juni 1975, Anggaran Dasarnya telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Notaris nomor 3 tanggal 15 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH Notaris di Kabupaten Tangerang, yang pemberitahuan perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0939814 tanggal 11 Juni 2015, beralamat Kantor Pusat di Jalan Kebon Sirih Nomor 44, Jakarta Pusat.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.    Strategi dan Desain Organisasi PT Garuda Indonesia
1.      Analisis SWOT PT Garuda Indonesia
Analisis SWOT akan mengdentifikasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi potensi-potensi yang ada disebuah perusahaan. Potensi tersebut bisa berfiat baik maupun buruk. Alangkah baiknya, jika hal itu buruk dapat diantisipiasi namun juga hal nya jika baik dapat berpotensi sebagai strategi untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Sama hal nya mengenai analisis SWOT yang dilakukan oleh Garuda Indonesia, berikut adalah faktor- faktor analisis Garuda Indonesia:
·         Faktor Internal Perusahaan
1)      Kekuatan (Strengths):
-          Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia;
Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG;
-          Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional hingga tahun 2010;
-          Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramah tamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain;
-          Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat;
-          Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia;
-          Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat;
-          Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan;
-          Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestik;
2)      Kelemahan (Weakness):
-          Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan;
-          Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar;
-          Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu;
-          Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang datang; Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya;
·         Faktor Eksternal Perusahaan
1)      Peluang (Opportunities):
-          Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh;
-          Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%;
-          Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance.
-           Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik
2)      Ancaman (Threats)
-          Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas;
-          Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
-          Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
-          Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain;
-          Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global; Penilaian atau Skor Analisis SWOT PT. Garuda Indonesia Faktor-Faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot Kekuatan  Maskapai terbesar di Indonesia.
2.      Desain Organisasi
1)      Orientasi pelanggan (customer oriented). Perusahaan menyadari bahwa hidup dan berkembangnya perusahaan sangat bergantung pada kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa yang diberikan. Kepuasan pelanggan hanya dapat tercapai apabila setiap proses pekerjaan di dalam perusahaan selalu berorientasi pada pelanggan akhir, dengan memperhitungkan pencapaian QCD (quality, cost, delivery).
2)      Pengabdian menuju kesempurnaan (dedicate to excellence).
Setiap insan PT. Garuda Indonesia harus bekerja keras dalam usaha memperbaiki budaya perusahaan di PT. Garuda Indonesia, telah dilakukan penjabaran budaya perusahaan ke dalam nilai-nilai yang merupakan perilaku kerja yang lebih berorientasi kepada pendekatan proses layanan pelanggan.
3)      Semangat kewirausahaan (intrepreneurship). Setiap unit yang menjalin fungsi-fungsi organisasi di PT. Garuda Indonesia harus selalu memanfaatkan peluang usaha baru (kreatif & inovatif) untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.
4)      Kebersamaan perusahaan (corporate solidarity). Setiap individu (karyawan) di PT. Garuda Indonesia harus bangga sebagai anggota dan keluarga besar yang kompak, dalam menghadapi tantangan pekerjaan dan menciptakan sinergi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Kemajuan suatu unit merupakan kebanggaan bersama.
B.     Strategi Analisis Pasar
1.      Segmenting
Sekarang ini perkembangan penerbangan di Indonesia tergolong pesat.  Hal ini terbukti dari semakin banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia maka para maskapai itu saling berlomba untuk menjadi yang nomor satu di bumi pertiwi ini. Garuda Indonesia sudah memiliki segmentasi pasar yang sangat luas yang memang sudah go international. Sekarang ini Garuda juga telah menambahkan berbagai jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia. Sedangkan di Indonesia Garuda Indonesia sudah menjangkau seluruh kota. Segmentasi Garuda Indonesia juga untuk segala usia, jenis kelamin, ras, suku maupun agama. Sehingga siapapun bisa menggunakan palayanan jasa dari Garuda Indonesia yang khususnya adalah jasa penerbangan. Pada 2009 yang lalu, Garuda mulai berusaha mensejajarkan diri dengan maskapai-maskapai internasional kelas dunia seperti KLM, Air France dan Singapore Airlines, dengan memperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi di setiap kursi, terutama dalam armada jarak jauh. Garuda juga memperkenalkan kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur pada penerbangan jarak jauh.
2.      Tagetting
Target pemasaran  Garuda Indonesia adalah menarik peminat dari domestik atau mancanegara. Hal tersebut telah dibuktikan dengan penambahkan berbagai jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia. Garuda Indonesia sendiri memiliki target pasar untuk kalangan atas, hal ini terbukti harga tiket yang jauh lebih tinggi dari kompetitor-komprtitor lainnya.
Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jamaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota-kota di benua Asia, Australia dan Eropa.
Untuk target yang selanjutnya pada tahun 2015 adalah Garuda Indonesia ingin menjangkau kalangan bawah. Hal tersebut dilakukan agar Garuda Indonesia dapat menjangkau semua kalangan. Untuk menunjang target tersebut Garuda Indonesia akan menambah pesawat  50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink. Citilink merupakan salah satu strategi Garuda dalam penerbangan Low Cost Carier atau penerbangan murah. Walaupun Citilink penerbangan Low Cost namun dari sisi kualitas, kenyamanan dan keamanannya adalah sama dengan Garuda Indonesia.
PT Garuda Indonesia Tbk terus meningkatkan kinerjanya. Maskapai penerbangan nasional ini memasang target yang cukup tinggi. Tidak tanggung-tanggung, pada 2015 nanti, Garuda menargetkan akan mengangkut sebanyak 45,4 juta penumpang di mana 16,4 juta nya merupakan penumpang Citilink. Tahun lalu maskapai penerbangan pelat merah ini sanggup mengangkut sebanyak 17,1 juta penumpang di mana 1,6 juta merupakan penumpang Citilink. Untuk menopang pencapaian target ini, PT Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah memperkuat armadanya. Garuda Indonesia akan menambah pesawat hingga mencapai 194 pesawat pada 2015 mendatang. 50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink.
3.      Positioning
Sekarang ini di Indonesia maskapai penerbangan yang bagus ialah Garuda Indonesia Airlines. GIA memang maskapai penerbangan yang tertua dan terbaik di Indonesia. Hal itu terbukti dari berbagai penghargaan yang telah diterima dan lain-lain. Beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang), PT. Aerowisata (perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan, travel, dan catering) PT. Abacus (merupakan perusahaan penyedia layanan sistem reservasi untuk penerbangan) dan PT. Gapura Angkasa (penyedia layanan ground handling dalam bisnis penerbangan). Sehingga Garuda Indonesia menjadi market leader dalam hal pelayanan jasa penerbangan.
C.    Manajemen SDM PT Garuda Indonesia
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia merupakan ujung tombak sebuah perusahaan dalam menjalankan fungsinya. Seiring dengan terpaan krisis ekonomi pada akhir 90-an, PT. Garuda Indonesia mengurangi jumlah tenaga kerjanya untuk efektifitas dan menekan biaya pengeluaran. Sampai dengan tahun 2010, jumlah karyawan PT. Garuda Indonesia sebanyak 9.415 orang. Jumlah karyawan PT. Garuda Indonesia pada setiap tahunnya mengalami penurunan. Seperti telah disebutkan diatas untuk efisiensi pengeluaran seiring dengan adanya terpaan krisis ekonomi. Namun tingkat pendidikan karyawan setiap tahun semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan itu semakin diperlukan untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Bagi Garuda Indonesia, karyawan adalah sumber daya Perusahaan yang paling berharga. Pembinaan dan pengembangan karyawan senantiasa menjadi prioritas utama dalam pengembangan usaha Perusahaan. Perusahaan menetapkan perencanaan karyawan yang dilakukan dengan mengacu pada kebutuhan Perusahaan berdasarkan rencana usaha (business plan), arah kebijakan dan strategi Perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk mencari sumber daya manusia yang benar-benar kompeten, qualified, loyal dan bertanggungjawab.
Perubahan harus dimulai dari dalam diri setiap karyawan untuk membawa pengaruh yang lebih besar bagi perusahaan atau lingkungan sekitar. Untuk itu, selain melalui penerapan nilai-nilai budaya kerja “Fly-Hi”, juga diperlukan sikap dan pikiran positif dalam mengantisipasi berbagai perubahan yang ada dalam industri ini. Semangat kerjasama tim dan saling melayani haruslah menjadi dasar dalam membangun keterbukaan dan rasa percaya satu sama lain atau antar bagian yang menjadi bagian dari proses pelayanan kepada pelanggan.
1.      Organizational Management.
            PT. GARUDA INDONESIA memiliki bebrapa submodul HCM SAP, salah satunya adalah Organisational Manajement (MO) terdapat struktur organisasi dari perusahaan tersebut. Struktur organisasi menggambarkan hirarki dari setiap unit organisasi yang ada pada perusahaan situ sendiri.
*      Unit Organisasi (Organizational Unit)
Unit-unit organisasi tersebut dihubungkan satu sama lain dalam suatu hirarki yang akan membentuk struktur keseluruhan organisasi. unit organisasi berhubungan juga dengan cost center dari bagian Akuntansi. Pada PT. GARUDA INDONESIA cost center di-assign sesuai dengan Departemen.
*      Pekerjaan (job)
Pekerjaan (job) menggambarkan klasifikasi tanggung jawab yang khusus pada organisasi. didalam job sudah terdapat tugas spesifikasi dan kemampuan khusus yang harus dimiliki orang yang nantinya melakukan job tersebut.
*      Posisi (position)
Setiap job memiliki beberapa position yang harus diisi oleh setiap karyawan. Posisi dimiliki setiap karyawan. Ada beberapa posisi memiliki job yang sama. Posisi dapat 100% penuh (tidak ada yang lowong), sebagian penuh, atau lowong.
2.      Personnel Administration
            Dimulai adanya penerimaan karyawan pada proses recruitment. Setiap karyawan pada PT. GARUDA INDONESIA mungkin mengalami perubahan data yang dikarenakan adanya action-action. Beberapa action-action yang ada dalam PT. GARUDA INDONESIA seperti:
·         Masuk data pegawai baru
·         Perubahan status pegawai
·         Perpanjang kontrak
·         Mutasi
·         Promosi
·         Tugas pendidikan
·         Kembali dari pendidikan
·         Termination
·         Pelanggaran disiplin
·         Dll
Jika ada penerimaan karyawan baru, maka akan dilakukan action masuk data pegawai baru. Infotypes yang terkait meliputi: personal data, organizational assignment, addresses, panning work time, basic pay, bank detail, capital formating, fiscal data, social insurance, contract elements, dan leave entitlement.
Jika ada karyawan yang akan dipromosikan, maka akan dilakukan action promosi. Infotype yang terkait meliputi: organizational assignment, basic pay, company instruction, date specification, dan monitoring of task.
Setelah dilakukan action-action tersebut maka sistem akan secara otomatis melakukan peng-update-an terhadap master data karyawan.
3.      Time Management
Skenario ini secara khusus ditetapkan untuk manajemen. Ini berfokus pada semua informasi yang terkait dengan waktu yang dihabiskan karyawan untuk bekerja dan ketersediaan karyawan. Untuk kesuksesan dan keefisienan skenario manajemen waktu, manajemen PT. GARUDA INDONESIA perlu menetapkan tujuan-tujuan tertentu, kriteria kesuksesan dan indikator kinerja untuk skenario ini. Selanjutnya indikator kinerja perlu untuk direncanakan, hasil aktual dikumpulkan dan dianalisis perbedaannya.
Proses time management
            Kepala departemen akan menentukan beban kerja (workload) dan persetujuan absen (absence approval). Setelah itu, daftar sift didefinisikan dalam sistem dengan mempertimbangkan ketersediaan karyawan (misalnya menggunakan hari libur, keluar, dll). Pendefinisian daftar difasilitasi melalui integrasi antar absen dengan penjadwalan sift. Karyawan dengan penjadwalan sift yang dikenal dalam SAP dan konsekuensi keuangan secara otomatis akan diteruskan ke SAP penggajian.
            SAP memungkinkan pencatatan waktu positif dan negatif pada waktu kerja karyawan. Pencatatan waktu yang positif digunakan ketika sistem HR SAP terhubung dengan alat pencatat waktu. Setelah regristasi waktu di SAP kemudian akan di valuasi dalam SAP, jam lembur dan ketidak hadiran secara otomatis dihitung berdasarkan kriteria lembur yang ditentukan dalam sift master. Kemudian jam tersebut dilanjutkan ke bagian penggajian untuk diperhitungkan keuangan cuti dan lembur yang belum dibayar.
4.      Recruitment
Ketika ada posisi kosong dalam sebuah perusahaan, penggantian (baik dari eksternal atau internal) harus dilakukan. Posisi-posisi yang kosong dipublikasikan dalam iklan lowongan pekerjaan melalui beberapa media, seperti koran untuk pelamar eksternal dan modul employee-self-service untuk pelamar internal. Iklan tersebut mempublikasikan satu atau lebih lowongan pekerjaan, untuk mendapatkan pelamar-pelamar yang cocok. Memeriksa sura-surat lamaran yang diterima merupakan salah satu proses perekrutan. Karyawan diberi peringkat menggunakan perbandingan profil (match-up) dari persyaratan perkerjaan dan kualifikasi pelamar. Pemohon kemudian akan melalui prosedur seleksi, dan karyawan/pemohon yang sesuai akan dipekerjakan atau dipromosikan/transfer.
Proses Bisnis Recruitment
Permintaan akan karyawan berasal dari divisi-divisi PT. GARUDA INDONESIA yang membutuhkan. Divisi-divisi tersebut akan meminta divisi HR mencari tenaga kerja untuk mengisi posisi yang kosong pada divisinya. Position Requirement akan ditentukan oleh divisi yang bersangkutan.
Selanjutnya Divisi Human Resource (HR) akan mencari calon yang cocok (baik calon dari eksternal maupun internal) untuk mengisi lowongan tersebut. Lowongan dipublikasikan melalui pemasangan iklan pada beberapa medium seperti koran atau majalah untuk applicant eksternal dan modul employee-self-service untuk applicant internal.
ü  Applicant Eksternal
            Manajemen pada PT. GARUDA INDONESIA akan meng-input data applicant ke dalam sistem. Data pelamar akan disimpan sebagai data histori applicant dan akan dipertimbangkan kembali pada lowongan lainnya. Setiap applicant akan mendapatkan personnel number.
Setelah mendapatkan lamaran dari beberapa applicant , akan dilakukan seleksi untuk memilih beberapa applicant yang cocok untuk menempati posisi yang kosong. Applicant akan diundang untuk mengikuti interview dan tes yang sesuai dengan bidangnya masingmasing. Selain itu, akan dilakukan profile matchup antara job requirement yang ditentukan masing-masing divisi dengan employee qualification.
Jika dianggap memenuhi kriteria yang diinginkan, applicant tersebut akan dipanggil kembali dan ditempatkan dalam perusahaan untuk mengisi posisi yang kosong. Data applicant tersebut akan dipindahkan dari master data applicant ke master data karyawan melalui fitur Employee Administration dan karyawan akan mendapatkan personnel number yang baru.
ü  Applicant Internal
            Manajemen PT. GARUDA INDONESIA akan mengecek qualification dari masing-masing applicant internal. Employee qualification akan dibandingkan dengan job requirement yang ditentukan oleh divisi.
Jika cocok ataupun sesuai, applicant internal akan dipromosikan ataupun dipindahkan dari posisinya yang lama. Kemudian dengan fitur Employee Administration, data applicant internal akan diganti dan di proses sesuai dengan posisinya yang baru. Setelah itu, applicant internal akan memperoleh personnel number yang baru. Jika tidak match antara Employee Requirement dengan Job Qualification, akan dibuat rencana pengembangan untuk menaikkan qualification applicant internal tersebut melalui training-training.
5.      Performance Management System
Kelompok proses bisnis ini menangani semua proses HR yang terkait dengan pencatatan dan evaluasi penilaian karyawan. Pencatatan penilaian karyawan merupakan fasilitas bagaimana mencatat susunan Sistem Manajemen Personalia (Personnel Management System) ke dalam SAP R/3. Sedangkan evaluasi penilaian adalah bagaimana sistem melakukan perhitungan berhubungan dengan hal akuntansi penggajian (Payroll). 
Proses Bisnis Performance Management System
Karyawan memiliki aktivitas kerja mereka sendiri dan tujuan yang harus dicapai dalam setiap periode. Berdasarkan rencana kinerja karyawan dan hasil pencapaian kinerja, maka pengawas akan mendistribusikan formulir evaluasi di tiap periode, yang telah diisi oleh pengawas. Kemudian kinerja pekerjaan akan ditinjau ulang dan dibahas, dengan maksud untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan serta kesempatan untuk perbaikan dan pengembangan keterampilan karyawan.
Hasil-hasil penilaian yang telah disetujui digunakan, baik secara langsung atau tidak langsung, untuk membantu menentukan hasil terbaik dan perencanaan karir. Dengan kata lain, hasil evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi karyawan yang berkinerja lebih baik yang seharusnya mendapatkan kenaikan gaji yang pantas, bonus dan promosi. Dengan cara yang sama, hasil penilaian digunakan untuk mengidentifikasi karyawan yang memiliki kinerja yang menurun yang mungkin nantinya membutuhkan beberapa konseling atau pengembangan.
Hasil penilaian karyawan akan disimpan dalam infotype, termasuk juga nama evaluator, dan informasi yang berkaitan dengan skala reklasifikasi atau promosi.
6.      Training & Event Management
            Kelompok proses bisnis ini memungkinkan kita untuk mengelola semua jenis kegiatan bisnis dari kegiatan pelatihan sampai konvensi (rapat) dengan sederhana dan efisien. Meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, follow-up processing, alokasi biaya internal dan penagihan. Komponen Training & Event Management berisi berbagai fungsi tambahan, yang memudahkan kita, misalnya membuat brosur acara bisnis, komponen ini memiliki koneksi langsung ke Microsoft Word. Integrasi dengan komponen lain dari SAP R/3 juga dicakup oleh kelompok proses bisnis ini, seperti Manajemen Waktu (Time Management), Pengembangan Personil (Personnel Development), Manajemen Organisasi (Organizational Management) dan Pengendalian (Controlling). Koneksi dengan Time Management  memungkinkan kita untuk merekam kehadiran untuk karyawan yang telah di-book untuk hadir atau melaksanakan kegiatan bisnis.
Proses Bisnis Training & Event Management
Training and Event Management diintegrasikan dengan komponen aplikasi berikut: Time Management, Personnel Development, Organizational Management, Materials Management, Sales and Distribution, dan Controlling.
Integrasi dengan modul lain memungkinkan pertukaran data cepat dan efisien. Integrasi dengan Controlling memungkinkan untuk alokasi biaya kegiatan. Integrasi dengan Material Management memungkinkan untuk mengelola materi pelatihan dengan menggunakan materi master. Integrasi pada Time Management digunakan untuk mencatat kehadiran untuk karyawan yang diperintahkan untuk hadir atau melaksanakan kegiatan usaha. Integrasi dengan Personnel Development akan secara otomatis memperbaharui kualifikasi karyawan, terutama untuk pelatihan wajib.
Dari perencanaan karir, masing-masing GM, DM dan AM PT. GARUDA INDONESIA akan tahu bawahan mana yang membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan keterampilan mereka. GM dan DM hanya dapat langsung memesankan pelatihan untuk sub-koordinat nya saja, langsung ke sistem SAP, termasuk harga pelatihan dan cost center. Sedangkan AM dapat memesankan pelatihan bagi seluruh karyawan di direktorat-nya.
Untuk peserta eksternal, petugas pelatihan akan memeriksa jadwal pelatihan dan ketersediaan tempat duduk. Sebelum menetapkan peserta, administrator harus memeriksa sumber-sumber daya yang diperlukan dalam pelatihan seperti ruang kelas, instruktur (eksternal) dan stasioneri.
Setelah kehadiran karyawan dikonfirmasi, administrator akan memeriksa kegiatan bisnis itu sendiri. Jika kegiatan bisnis dibatalkan, semua peserta akan dipindahkan ke kegiatan lain yang tersedia dalam waktu tertentu dan mengirimkan surat pemberitahuan. Jika kegiatan bisnis adalah dipesan (booked), pelatihan akan dilaksanakan sesuai jadwal namun belum dimulai dan masih menunggu peserta lainnya. Jika pelatihan telah dimulai dan masih berlangsung, kegiatan bisnis tersebut akan diteruskan ke langkah-langkah berikutnya. Dalam langkah ini, semua data waktu untuk peserta dan instruktur internal akan dimasukkan dalam Time Management. Jika kehadiran karyawan adalah sebagai salah satu peserta, waktu data yang akan disimpan sebagai pelatihan (training). Tetapi jika kehadiran karyawan adalah sebagai seorang instruktur, ketika data yang akan disimpan sebagai seorang instruktur (trainer).
Setelah pelatihan selesai diadakan, administrator akan melakukan penilaian untuk peserta dan instruktur. Selanjutnya, mereka akan melakukan tagihan, jika para peserta datang dari luar PT. GARUDA INDONESIA. Mereka juga akan mengirimkan data transfer biaya untuk pengontrolan.
7.      Compensation Management
            Kelompok proses bisnis ini digunakan untuk membantu manajemen dalam pengendalian dan kebijakan remunirasi administrasi. Hal ini juga memungkinkan fitur untuk Job Pricing, Anggaran Sentralisasi dan Desentralisasi, menggulirkan Rencana Kompensasi (Compensation Plan) pada struktur organisasi dan pelaporan total kompensasi untuk tingkat karyawan.
Proses Bisnis Compensation Management
            Manajemen PT. GARUDA INDONESIA harus menetapkan perencanaan untuk setiap karyawan berdasarkan kriteria kelayakan, rencana dan mengelola remunerasi distribusi melalui struktur organisasi dan memutar distribusi remunerasi.
            Administrasi Kompensasi memungkinkan manajemen PT. GARUDA INDONESIA untuk melakukan tugas-tugas kompensasi, misalnya kenaikan gaji, mendistribusikan bonus, saham penghargaan atas struktur organisasi dan menyediakan mekanisme untuk persetujuan multi-level.
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA dapat menyimpan semua set berbeda untuk setiap proses perhitungan kompensasi dan rencana kompensasi di tingkat karyawan. Ini akan memungkinkan mereka untuk merekam perubahan dalam kompensasi penghargaan kepada karyawan lembur, juga mencatat rincian kompensasi penghargaan.
8.      Personnel Cost Planning
            Kelompok proses bisnis ini digunakan untuk perencanaan yang berfokus pada biaya yang berkaitan dengan pembiayaan pegawai. Dengan fungsi ini, pengguna dapat mensimulasikan gaji, tunjangan, dan kesejahteraan bagi karyawan sesuai dengan anggaran perusahaan. Selain itu, Personnel Cost Planning juga memiliki integrasi dengan modul Controlling untuk menanamkan anggaran, yang telah disimulasi dan disetujui.
Proses Bisnis Personnel Cost Planning
            Sebagai prasyarat pelaksanaan perencanaan biaya personil, manajemen PT. GARUDA INDONESIA harus mempertahankan struktur organisasi. Perencanaan Biaya personil memiliki kemampuan untuk faktor kekosongan posisi dan perubahan organisasi, seperti pengurangan staf atau peningkatan, ke dalam perhitungan. Kemampuan ini sangat membantu jika perusahaan memiliki rencana ekspansi, perampingan atau reorganisasi umum.
Selain itu pengguna PT. GARUDA INDONESIA harus mempertahankan indeks dari semua posisi di Organisasi PT. GARUDA INDONESIA, untuk menentukan masing-masing posisi dalam unit organisasi yang ada dalam struktur organisasi PT. GARUDA INDONESIA. Ini berarti bahwa harus ada hubungan antara posisi dan unit-unit organisasi.
9.      Career & Succession Planning
            Kelompok proses bisnis ini digunakan untuk memaksimalkan utilitas karyawan terhadap perusahaan. Dengan menggunakan account preferences and suitability karyawan, kita dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka. Personnel Development juga di-set untuk memastikan semua karyawan pada setiap area fungsional di dalam perusahaan selalu memenuhi standar yang diharuskan. Kebutuhan Personnel Development ditentukan dengan membandingkan persyaratan kerja saat ini atau masa depan dengan kualifikasi, preferensi dan aspirasi karyawan. Untuk melakukan skenario ini, kita perlu membuat katalog (catalogue) yang berisi kualifikasi-kualifikasi yang kemudian akan kita tetapkan pada objek (karyawan, pekerjaan, posisi) spesifik kualifikasi masing-masing objek. Dalam perencanaan karir (Career  Planning), kita dapat mengidentifikasi kemungkinan Career goals dan gambaran Career Plan setiap karyawan, sementara Succession Planning berkaitan dalam pencarian seseorang untuk mengisi posisi yang ditinggalkan.
Proses Bisnis Career & Succession Planning
Proses perencanaan karir akan menggabungkan kepribadian, keterampilan dan kemampuan karyawan dan pada akhirnya akan menentukan tahapan posisi yang dapat ditempati oleh karyawan untuk karier masa depan, dan ukuran pelatihan yang diperlukan untuk memperoleh kualifikasi tambahan yang diperlukan. Skenario perencanaan karir mengantisipasi perkembangan karir karyawan.
Manajemen PT. GARUDA INDONESIA dapat menggunakan berbagai kriteria dalam proses perencanaan karir dan memilih masingmasing kriteria dan menggabungkan mereka. Sebagai  tambahan manajemen
PT. GARUDA INDONESIA dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:
  • Kualifikasi (Qualifications) 
  • Preferensi (Preferences) 
  • Potensi (Potentials) 
  • Designations 
  • Ketidaksukaan (Dislikes) 
            Untuk memaksimalkan penggunaan proses perencanaan karir, manajemen PT. GARUDA INDONESIA perlu melakukan pemeliharaan terhadap katalog kualifikasi dan model karir untuk karyawan mereka.
Proses akan dimulai ketika manajemen PT. GARUDA INDONESIA memiliki posisi kosong dari modul Organizational Management (OM) dan dilanjutkan dengan melakukan profil match up yang dapat menemukan orang yang paling cocok terhadap kualifikasi/persyaratan posisi. Sistem akan menampilkan semua objek dalam bentuk daftar peringkat (ranking list).
Setelah menemukan orang yang tepat, manajemen PT. GARUDA INDONESIA dapat mengajukan calon tersebut untuk dipromosikan/ditransfer ke posisi yang kosong. Jika mereka tidak dapat menemukan orang yang tepat, mereka akan mendapatkan informasi tentang orang yang mendekati persyaratan posisi dan manajemen PT. GARUDA INDONESIA dapat mengajukan orang-orang tersebut untuk promosi atau transfer atau rencana pengembangan lebih lanjut, seperti pelatihan.
D.    Manajemen Keuangan PT Garuda Indonesia
Keberhasilan Garuda Indonesia menjadi “global player” melalui program “Quantum Leap” merupakan fondasi kuat bagi pengembangan perusahaan ke depan. Sejalan dengan dilaksanakannya program “Quick Wins” sebagai bagian dari strategi pengembangan perusahaan ke depan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (IDX: GIAA) berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang awal tahun 2015. Pertumbuhan positif tersebut ditopang oleh meningkatnya kinerja Perseroan pada periode bulan Januari dan Februari 2015.
Pada periode Januari 2015, Garuda Indonesia mengangkut 1,87 juta penumpang, tumbuh sebesar 15,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014, sebanyak 1,63 juta penumpang. Sementara itu pada bulan Februari 2015 jumlah penumpang yang diangkut mencapai 1,72 juta penumpang, meningkat 10,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 1,55 juta penumpang.
Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) sebesar 9,5 persen, dari 3,6 miliar pada Januari 2014 menjadi 3,93 miliar pada Januari 2015, dan sebesar 6,5 persen, dari 3,15 miliar pada Februari 2014 menjadi 3,36 miliar pada Februari 2015. Tingkat isian penumpang (seat load factor) sepanjang dua bulan pertama tahun 2015 juga meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu menjadi 73 persen pada Januari 2015 dari 66 persen pada Januari 2014, dan menjadi 74,37 persen pada Februari 2015 dari 68,6 persen pada Februari 2014.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang dan kapasitas produksi, pada Januari 2015 perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 269,8 juta, tumbuh sebesar 19,3 persen dibandingkan periode Januari 2014 sebesar USD 226,1 juta. Pada bulan Februari 2015, Garuda Indonesia membukukan pendapatan sebesar USD 233,8 juta, atau meningkat 13,6 persen dibandingkan bulan Februari 2014 sebesar USD 205,9 juta.
Pada bulan Januari 2015, Perseroan membukukan net income sebesar negatif USD 2,8 juta, menurun secara signifikan dibandingkan periode Januari 2014 sebesar negatif USD 73,7 juta. Sedangkan pada bulan Februari 2015, Garuda Indonesia telah berhasil membukukan keuntungan sebesar USD 1,2 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami kerugian sebesar USD 77,4 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, membaiknya kinerja Perseroan sepanjang awal tahun 2015 tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Garuda melaksanakan program “Quantum Leap” yang menjadikan perusahaan sebagai “global player” dengan predikat Maskapai Bintang Lima (5-Star Airline) dan menempati peringkat ketujuh dalam daftar “The World’s Best Airline”.
Berbagai pencapaian Garuda Indonesia dalam 10 tahun terakhir tersebut menjadi modal utama perusahaan untuk dapat bersaing di level international khususnya di tengah kondisi ekonomi global yang semakin cepat berubah, iklim industri yang semakin kompetitif, dan siklus bisnis yang semakin pendek. “Pencapaian tersebut tentunya juga akan menjadi fondasi yang kuat bagi pengembangan Garuda Indonesia ke depannya, terutama dalam pelaksanaan strategi jangka pendek “Quick Wins” di tengah tantangan yang dihadapi industri penerbangan saat ini,” ujar Emirsyah Satar.
Program “Quick Wins” dilaksanakan melalui tiga strategi utama, sebagai berikut :
  • Peningkatan “Revenue Generator”, di mana seluruh potensi yang dapat meningkatkan revenue perusahaan dimaksimalkan, antara lain melalui:
    1. Restrukturisasi jaringan penerbangan Garuda Indonesia dengan mengurangi rute-rute yang kurang menguntungkan, menunda pembukaan rute-rute baru, dan melakukan penyesuaian ke beberapa rute di Australia dan Jepang.
    2. Pengembangan rute-rute di Tiongkok di luar tiga kota besar yang telah diterbangi Garuda saat ini (Beijing, Shanghai, Guangzhou), dengan melaksanakan penerbangan-penerbangan charter ke kota-kota seperti Chengdu, Chong Qin, Ningbo, Kunming, Jinan, Harbin, Xian, Shenyang dan Chengzhou dari dan menuju Denpasar serta Manado.
    3. Pengembangan pasar ke Timur Tengah, khususnya peningkatan pasar umroh.
  • Restrukturisasi “Cost Driver”, di mana Garuda Indonesia melakukan penataan dan restrukturisasi biaya sehingga dapat dicapai efisiensi yang tinggi, tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan. Melalui program/langkah-langkah efisiensi tersebut, Perseroan dapat mencapai penghematan sekitar USD 146,94 juta dan efisiensi dari penurunan harga minyak dunia sebesar USD 172,25 juta.
  • Kegiatan “Reprofiling" khususnya terhadap semua fasilitas pembiayaan komersial, melalui langkah dan strategi memperpanjang jatuh tempo fasilitas kredit, relaksasi beberapa terms serta meningkatkan positive cash flow perusahaan. Sebagai bagian dari strategi tersebut perusahaan telah melakukan kerjasama dengan National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank, senilai USD 400 juta, serta proses akhir dengan salah satu bank regional sebesar USD 100 juta, berupa pembiayaan talangan ("bridge financing") yang merupakan bagian dari rencana pembiayaan dan pengembangan perusahaan ke depan melalui penerbitan Obligasi Sukuk International ("Global Sukuk Bond") sebesar USD 500 juta.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Ari Askhara dan Adiputra menambahkan, di samping upaya-upaya tersebut, untuk mengantisipasi efek dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, pada tahun 2015 ini Garuda Indonesia melakukan kerjasama lindung nilai melalui transaksi “Cross Currency Swap” dengan beberapa bank, atas obligasi Rupiah ke mata uang US dollar senilai total Rp 1 triliun.
Melalui pelaksanaan transaksi "Cross Currency Swap" tersebut Perseroan dapat menghindari atau mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional jika dibayar dalam mata uang Rupiah karena pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dollar AS. Hal ini mengingat biaya operasional penerbangan seperti pembelian spare parts, maintenance serta sewa pesawat dibayarkan dalam mata uang dollar AS. Perusahaan masih melihat perkembangan pasar di mana pada saat yang tepat akan melakukan kegiatan lindung nilai dan “Cross Currency Swap” kembali terhadap leverage Rupiah-nya. Hal ini merupakan bagian dari Manajemen Risiko perusahaan yang dijalankan berdasarkan prinsip kehati-hatian.
“Selain itu, sebagai langkah antisipatif, perusahaan juga meningkatkan alokasi Fuel Hedging dari 10% tahun lalu menjadi 50% tahun 2015 ini dari total konsumsi bahan bakar pesawat sepanjang tahun 2015, hingga saat ini perusahaan telah melakukan 25% dengan cara Call Option dan forward khususnya untuk bulan-bulan tertentu seperti liburan sekolah, Lebaran dan liburan akhir tahun,” lanjutnya.
E.     Manajemen Operasi PT Garuda Indonesia
Garuda Indonesia adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN, Garuda juga mempunyai tanggung jawab lain, yaitu sebagai agen pembangunan dengan tujuan membantu Indonesia untuk tinggal landas, dan sebagai wakil/duta rakyat Indonesia, dimanapun Garuda berada. Sehubungan dengan itu ada beberapa tanggung jawab lain yang diemban Garuda Indonesia yaitu :
a. Meningkatkan industri sektor pariwisata di Indonesia,
b. Menciptakan lapangan kerja,
c. Melestarikan kebudayaan Indonesia, dan
d. Membantu pembangunan nasional.
Secara umum kegiatan Operasional perusahaan adalah sebagai berikut :
a.       Mengelola penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat dan pengiriman kargo.
b.      Melayani pelanggan yang membeli tiket pesawat dan memberikan informasi mengenai penerbangan, termasuk pengaduan.
c.       Menyiapkan, memeriksa dan menyerahkan kelengkapan dokumen kargo, seperti Surat Muatan Udara (SMU) atau Air Way Bill (AWB) yang akan diserahkan kepada customer/agen.
d.      Menerima arsip dokumen SMU dan AWB dari pusat atas barang yang sudah terkirim untuk dicocokan dengan catatan yang ada di perusahaan dan dibuat laporan penjualannya.
e.       Membuat laporan keuangan atas penjualan tiket dan kargo setiap bulan serta langsung di kirim ke pusat.
Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Garuda Indonesia memiliki 5 (lima) Entitas Anak yang fokus pada produk/jasa pendukung bisnis Perusahaan induk, yaitu PT Abacus Distribution Systems Indonesia, PT Aero Wisata, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT Aero Systems Indonesia, dan PT Citilink Indonesia. Dalam menjalani kegiatan operasionalnya, Perusahaan didukung oleh 7.861 orang karyawan, termasuk 2.010 orang siswa yang tersebar di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Garuda Indonesia, pada Januari 2015, mengoperasikan 134 pesawat yang terdiri dari 2 pesawat Boeing 747-400, 11 pesawat Airbus A330-300, 11 pesawat Airbus A330-200, 5 pesawat Boeing 737 Classic (seri 300/500), 76 pesawat Boeing 737-800NG, 15 pesawat CRJ1000 NextGen, 8 pesawat ATR72-600, 6 pesawat Boeing 777-300ER, dan 30 pesawat Citilink yang terdiri dari 24 pesawat Airbus A320-200, 5 pesawat Boeing 737-300 serta 1 pesawat Boeing 737-400.
Menghadirkan standar baru kualitas layanan dalam industri air travel, Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan ke 64 destinasi pilihan yang terdiri dari 44 kota di area domestik dan 20 kota di area internasional. Selain melayani penerbangan di rute-rute tujuan yang dioperasikan, saat ini Garuda Indonesia juga melaksanakan perjanjian “code share” dengan 14 maskapai internasional.
Selain itu, pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia secara resmi bergabung dengan aliansi global, SkyTeam, sebagai bagian dari program perluasan jaringan internasionalnya. Dengan bergabung bersama SkyTeam, penumpang Garuda Indonesia kini dapat terbang ke 1.064 tujuan di 178 negara yang dilayani oleh semua maskapai anggota SkyTeam dengan lebih dari 15.700 penerbangan per hari dan akses ke 564 lounge di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk terus meningkatkan layanan kepada pengguna jasa, Garuda Indonesia memperkenalkan layanan khas “Garuda Indonesia Experience”, yang menghadirkan kerahmah tamahan, budaya, dan segala hal terbaik dari Indonesia melalui kelima panca indera, yaitu sight, sound, taste, scent, dan touch, untuk diimplementasikan dalam layanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight, dan post-journey.
















BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri. Garuda memiliki jaringan rute penerbangan domestik dan internasional dengan tujuan 36 kota dalam negeri dan 26 kota luar negeri dengan perincian sebagai berikut: 36 kota tujuan dalam negeri: Banda Aceh, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Biak, Denpasar, Jakarta, Jayapura, Mataram, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekan Baru, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, Ujung Pandang, Yogayakarta dll. Serta 26 kota tujuan luar negeri: Asia (Bangkok, Hongkong, Kuala Lumpur, Singapore, Seoul, Taipei), Eropa (Amsterdam, Frankfurt, London), Jepang (Tokyo, Nagoya, Osaka, Fukuoka), Australia (Auckland, Adelaide, Brisbane, Cairns, Darwin, Melbourne, Perth, Sydney), Timur Tengah (Jeddah, Dhahran, Riyadh) dll.
Segmentasi pasar Garuda Indonesia untuk segala usia, jenis kelamin, ras, suku maupun agama. Sehingga siapapun bisa menggunakan palayanan jasa dari Garuda Indonesia yang khususnya adalah jasa penerbangan. Target pemasaran  Garuda Indonesia adalah menarik peminat dari domestik atau mancanegara. Untuk target yang selanjutnya pada tahun 2015 adalah Garuda Indonesia ingin menjangkau kalangan bawah. Hal tersebut dilakukan agar Garuda Indonesia dapat menjangkau semua kalangan. Posisi GIA saat ini merupakan maskapai penerbangan yang tertua dan terbaik di Indonesia. GIA mempunyai beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan. Saat ini Garuda Indonesia menjadi market leader dalam hal pelayanan jasa penerbangan.
Bagi Garuda Indonesia, karyawan adalah sumber daya Perusahaan yang paling berharga. Pembinaan dan pengembangan karyawan senantiasa menjadi prioritas utama dalam pengembangan usaha Perusahaan. Perusahaan menetapkan perencanaan karyawan yang dilakukan dengan mengacu pada kebutuhan Perusahaan berdasarkan rencana usaha (business plan), arah kebijakan dan strategi Perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk mencari sumber daya manusia yang benar-benar kompeten, qualified, loyal dan bertanggungjawab.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang dan kapasitas produksi, pada Januari 2015 perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 269,8 juta, tumbuh sebesar 19,3 persen dibandingkan periode Januari 2014 sebesar USD 226,1 juta. Pada bulan Februari 2015, Garuda Indonesia membukukan pendapatan sebesar USD 233,8 juta, atau meningkat 13,6 persen dibandingkan bulan Februari 2014 sebesar USD 205,9 juta.
PT. GARUDA INDONESIA menjalankan kegiatan usaha di bidang - bidang sebagai berikut:
1.      Pengangkutan udara penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri.
2.      Pengangkutan udara borongan untuk penumpang dan barang dalam negeri dan luar negeri.
3.      Jasa pelayanan sistem informasi yang berkaitan dengan pengangkutan udara.
4.      Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pengangkutan udara, dan.
5.       Jasa pelayanan kesehatan personil penerbangan
Keberanian sebuah perusahaan untuk bersaing masuk di pasar yang tentunya memiliki jangkauan luas tidak cukup tanpa didasari analisis yang kuat untuk melihat situasi pasar. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus mampu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan faktor eksternal yang ada diluar perusahaan. Seperti hal nya perusahaan Garuda Indonesia, yang menjadi perusahaan penerbangan senior di Indonesia. Tanpa harus banting setir, perusahaan Garuda Indonesia tetap menjaga kualitas mutu walaupun dengan harga yang relatif mahal tapi tetap mempertahankan mutu perusahaan. Justru, Garuda Indonesia memelurkan inovasi baru yaitu dengan melahirkan anak perusahaan “Citilink”. Inilah inovasi yang cemerlang, tanpa harus merubah strategi tapi justru memelurkan “Citilink” sebagai perusahaan penerbangan dengan tarif murah seperti perusahaan penerbangan yang kini sedang trend banting harga dengan menyediakan banyak promo.























DAFTA PUSTAKA

Musa, Hubeis dan Mukhamad Najib. 2008. Manajemen Strategis Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hariadi, Bambang. 2003. Strategic Manajement in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Atsari, Ika. 2013. Analisis STP (Segmenting, Tagetting dan Positioning)  pada PT Garuda Indonesia). Malang: Universitas Brawijaya.
Zulmansyah, Teuku. 2013. http://wehisland1.blogspot.co.id/2013/06/prifil-pt-garuda-indonesia.html. Diakses pada Jum’at 11 Desember 2015 Pukul 14.18 WIB




DOKUMENTASI
Gambar 1. Gedung Pusat PT Garuda Indonesia di Jakarta
Gambar 2. Pesawat milik PT Garuda Indonesia
Gambar 3. Bagian Pesawat Tampak dari Dalam

Gambar 4. Ruang Kerja Karyawan PT Garuda Indonesia

Gambar 5. Kerja Sama PT Garuda Indonesia dengan PT Pertamina
Gambar 6. Kerja Sama PT Garuda Indonesia dengan SkyTime Airlines

1 komentar:

  1. Dear,
    IMPORT DEPT / PURCHASING DEPT,
    IN PLACE,

    With respect:
    We of PT.MAHKOTA DUA PUTRA International Freight Forwarders, serve the maintenance of import goods at the Office of Customs and Excise. As a company that is active in the area of customs, we have a reliable energy field operations, discipline and responsibility, we also have some flag / Legal Company Import (Import License) which can be Mr / Ms use as consignee company, to conduct Import.
    The System Management of delivery that we provide as follows:

    - Customs Clearance (By Sea / By Air)
    - All-inclusive / Wholesale (By Sea / By Air)
    - Ex Work - Door To Door (By Sea / By Air)
    - Port To Door (By Sea / By Air)
    - Direct Freight (By Sea / By Air)

    We also serve import UNDER NAME where we provide legal import, this is the solution we provide to companies who want to import goods but do not yet have the legality / import license. No. Harmonized System (HS), which we already have for Under Name, among others:

    BAB-I(Hs.No.0101 s/d 0511) BAB VII(Hs.No.3901 s/d 4017) BAB XIII (Hs.No.6801 s/d 7020)
    BAB-II(Hs.No.0601 s/d 1404) BAB VIII (Hs.No.4101 s/d 4304) BAB XV(Hs.No.7201 s/d 8311)
    BAB III (Hs.No 1501 s/d 1522) BAB IX(Hs.No.4401 s/d 4602) BAB XVI(Hs.No.8401 s/d 8548)
    BAB IV (Hs.No.1601 s/d 2403) BAB X (Hs.No.4701 s/d 4911) BAB XVII(Hs.No.8601 s/d 8908)
    BAB V(Hs.No.2501 s/d 2716) BAB XI(Hs.No.5001 s/d 6301) BAB XVIII (Hs.No.9001 s/d 9209)
    BABVI(Hs.No.2801 s/d 3826) BAB XII(Hs.No.6401 s/d 6704) BAB XX(Hs.No.9401 s/d 9619)

    And permit support that we have as follows:
    - NPIK Electronics - IT Systems - NPIK Iron & Steel - IT Iron & Steel
    - NPIK Alas IT legs Footwear - Garment NPIK - IT Apparel
    - NPIK IT Mainan- Children's toys
    - NPIK Drink - IT Beverages

    Our Mission:
    1. Streamlining your business with a very Satisfactory service & On Time.
    2. The price is relatively competitive with the other company
    MOTO OUR COMPANY:

    Never disconnect the communication before you contact PT.MAHKOTA DUA PUTRA to ensure that you are getting a response / offer the best price. Our presence here is simply to help your company improve cost efficiency in the transport of goods -mobilisasi in the company father / mother led, once again our mission was to establish a mutually beneficial cooperation in the long term
    Thus we submit this introduction, one of great pride for us if we can cooperate with a company which Mr / Ms Leads, The attention and trust given, we thank you.

    J U N A I D I
    Email : jun.import@gmai.com
    HP : 0812 8241 6672
    PIN BB : 59E657FE

    PT.MAHKOTA DUA PUTRA
    Graha Kartika Lt.2
    Jln. Dewi Sartika No : 357
    Tel : 021- 2280 4390 Fax: 021- 2282 2117
    Email: jun.import@gmail.com

    BalasHapus