Pages

Kamis, 30 Maret 2017

MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL



v  MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI
A.    Manajemen Keuangan sebagai bagian dari Manajemen Koperasi
Keempat tugas pengurus yang terkait dengan manajemen keuangan sebagaimana dijelaskan dalam pasal 58 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2012 menunjukkan bahwa mengelola keuangan sangat terkait dengan keseluruhan aktivitas yang ada dalam koperasi. Dalam hal ini manajemen keuangan koperasi merupakan bagian dari manajemen koperasi, yang dalam prakteknya dijalankan oleh pengurus dan diawasi oleh badan pengawas dan anggota.
Manajemen keuangan koperasi sebagai bagian dari manajemen koperasi sangat terkait dengan masalah kesejahteraan anggota. Hal itu sejalan dengan tujuan normatif manajemen keuangan yaitu meningkatkan kemakmuran para pemilik. Dalam hal ini, manajemen keuangan koperasi bertujuan untuk meningkatkan para anggota yang juga merupakan tujuan utama dari pendirian organisasi koperasi. Dengan kata lain, manajemen keuangan koperasi berperan andil dalam mewujudkan tujuan kesejahteraan anggota koperasi.
Salah satu tugas pengurus, yaitu mengelola koperasi dan usahanya sangat terkait dengan masalah manajemen keuangan dalam Koperasi, karena dalam menjalankan koperasi dan usahanya diperlukan permodalan atau pembiayaan yang akan mendukung pelaksanaan tugas tersebut. Kesalahan yang dibuat pengurus dalam menjalankan usaha akan berakibat fatal dan bahkan berkepanjangan. Oleh karena itu, agar jalannya  usaha koperasi sesuai dengan tujuan koperasi maka diperlukan kerjasama semua unsur yang ada dalam koperasi. Ini dikarenakan unsur-unsur perangkat organisasi koperasi merupakan satu kesatuan yang akan menentukan kemajuan koperasi.
B.     Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi
Manajemen keuangan koperasi merupakan aktivitas pencarian dana dengan cara yang paling menguntungkan dan aktivitas penggunaan dengan cara efektif dan efisien denga memperhatikan prinsip ekonomi dan prinsip-prinsip koperasi.
Dalam pengertian manajemen keuangan koperasi diatas terdapat beberapa hal penting, antara lain:
-          Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, minimal fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling)
-          Kegiatan pencarian dana, adalah memanage aktivitas untuk memperoleh dana/modal, baik yang berasal dari dalam maupun luar koperasi.
-          Kegiatan penggunaan dana, adalah aktivitas untuk mengalokasikan atau menginvestasikan modal, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi aktiva tetap.
Prinsip ekonomi adalah suatu prinsip yang dijadikan dasar dalam berbagai kegiatan ekonomi, yang terdiri dari:
1.      Rasionalitas, yaitu suatu tindakan yang penuh dengan perhitungan ekonomis sesuai dengan tujuan.
2.      Efektivitas, yaitu suatu penghematan penggunaan sumber daya ekonomis.
3.      Produktivitas, yaitu suatu pencapaian target dari output atau tujuan yang akan dicapai.
4.      Prinsip koperasi dan aturan lainnya, yaitu suatu aturan yang berlaku dalam koperasi.

C.     Usaha-usaha Pemenuhan Kebutuhan Koperasi
Perencanaan    Kebutuhan Modal Koperasi
Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi dewasa ini dan semakin besarnya dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi, baik yang berasal dari dana intern (modal sendiri) maupun modal ekstern (modal pinjaman), maka semakin berat pula tanggung jawab manajemen keuangannya. Pengendalian penggunaan dana dan pengawasannya akan berjalan baik, apabila koperasin telah menerapkan sistem perencanaan Anggaran yang sesuai dan memadai.
1)      Anggaran Belanja Koperasi (ABK)
ABK adalah suatu perencanaan dalam benuk uang atas kegiatan yang akan dilaksankan pada waktu yang akan datang dan digambarkan dalam bentuk angka untuk suatu periode tertentu. Perencanaan tersebut meliputi perkiraan jumlah penjualan, jumlah biaya, jumlah pendapatan, dan jumlah keuntungan yang diharapkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Anggaran Pendapatan da Belanja Koperasi, yaitu sebagai berikut;
ü  Memperhitungkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan di masa mendatang secara terperici, baik jumlah unitnya maupun biayanya.
ü  Memperhitungkan biaya tetap dan biaya variabel yang di perlukan untuk setiap kegiatan.
ü  Memperhitugkan pendapatan yang diperoleh dari penjualan serta keuntungan yang diharapkan.
ü  Mengadakan penilaian kembali terhadap rencana yang telah dibuat dengan membandingkan realisasinya sehingga diperoleh gambaran tentang kewajaran dari anggaran yang dimaksud.
Masalah pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Pembelanjaan Aktif, menyangkut usaha menggunakan dana yang dimiliki dengan cara seefisien mungkin. Dalam penggunaannya jangan sampai ada dana yang menganggur terlalu besar, sehingga tidak efisien dari segi biaya bunga. Disamping itu juga jangan sampai terdapat kekurangan dana, sehingga kesempatan memperoleh laba menjadi hilang atau direbut oleh pesaing.
2.      Pembelanjaan Pasif, meliputi usaha atau aktivitas koperasi untuk mencari dana yag dibutuhkan dengan cara yang efisisen. Hal ini berarti bahwa modal yang akan digunakan harus diperoleh dengan biaya yang serendah mungkin dan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pembelanjaan pasif akan dihasilkan modal pasif yang dapat dilihat dalam laporan keuangan berbentuk neraca sebelah kredit. Sebaliknya, pemeblajaan aktif yag tertera dalam neraca sebelah debit. Kedua modal tersebut diusahakan harus seimbang. Bila besanya pembelanjaan aktif dan pasif seimbang, maka kondisi keuangan koperasi menunjukkan suatu pembelanjaan yang efisien.
2)      Anggaran Keuangan (Cash Budget)
Anggaran pendapatan koperasi dilihat dari keluar-masuknya uang kas yang dimaksud dengan anggaran keuangan. Pada anggaran keuangan ini diperkirakan keluar-masuknya uang pada waktu-waktu tertentu di masa yang akan datang. Perhitungan ini diperluka untuk uang tunai yang harus ada pada kas bank dalam suatu waktu. Dalam anggaran keuangan ini pengeluaran yang sifatnya tidak tunai, seperti penyusutan amortisasi, tidak dimasukkan ke dalam perkiraan pengeluaran.

D.    Laporan Keuangan Koperasi
o   Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan keuangan yang berisi informasi tentang posisi keuangan koperasi. Yaitu ringkasan harta  (asset), kewajiban (liabilities), dan modal sendiri (equity) pada suatu periode tertentu.
Neraca terdiri dari tiga bagian utama:
a.       Aktiva, aktiva dapat diklasifikasikan menjadi duabagian utama yaitu:
-          Aktiva lancar, tertdiri dari uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan, dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsikan dalam periode berikutnya (paling lama 1 tahun). Yang termasuk dalam aktiva lancar adalah kas, surat-surat berharga yang mudah dijual belikan, piutang dagang, piutag wesel, persediaan barang dll.
-          Aktiva tidak lancar, aktiva yang mempunyai masa penggunaan yag relatif panjang, tidak akan habis dipakai dalam suatu siklus operasi perusahaan (1 tahun) tidak dapat dengan segera dijadikan kas. Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, beban yag ditangguhkan, aktiva lain-lain.
b.      Hutang, semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutag ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang dibedakan menjadi hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek (hutang lancar).
c.       Modal, modal sendiri hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (saham modal), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
o   Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan secara sistematis tentang pendapatan dan operasional, sisa hasil usaha yang diperoleh suatu koperasi selama periode tertentu.
a.       Pendapatan operasional
b.      Beban operasional
c.       Pendapata atau beban Non operasional
d.      Sisa Hasil Usaha

v  MANAJEMEN KEUANGAN UKM
Masalah manajemen keuangan dinilai menjadi kelemahan utama pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam mengembangkan bisnisnya. Banyak yang  mencampuradukkan dana usaha dan keluarga dan tidak memiliki laporan keuangan.
Sebagian besar pengusaha sering mengabaikan masalah administrasi, apalagi menata atau menggorganisasikannya. Mengorganisasikan administrasi sebenarnya merupakan pekerjaan yang sederhana dan tidak terlalu rumit. Menata administrasi dimulai dengan memilah-milah berkas? file ke dalam kelompok permasalahan yang sama atau serupa. Tujuan menata file adalah untuk memudahkan pencarian apabila kelak diperlukan sebagai bahan referensi untuk perencanan dan penambilan keputusan.
Pemahaman pelaku usaha kecil terhadap pentingnya administrasi sangat terbatas. Padahal apabila kegiatan administrasi dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan manfaatnya sangat besar.
Administrasi yang dikelola secara tepat akan merupakan bank data dan informasi untuk tujuan perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian. Lebih lagi administrasi keuangan yang merupakan sumberdaya yang sangat penting bukan hanya untuk kepentingan terlaksananya kegiatan operasional tetapi juga untuk perencanaan pembiayaan investasi jangka panjang.
Untuk mengefektifkan berbagai fungsi dalam pengelolaan keuangan maka tugas administrasi yang perlu dilaksanakan. Manajemen tidak dapat menyiapkan perencanaan tanpa adanya data yang akurat . Kegiatan adaministarasi yang perlu dilaksanakan perusahaan.
a.       Administrasi piutang, piutang adalah kekayaan perusahaan yang di dalam laporan neraca diletakkan pada sisi asset atau aktiva. Administrasi piutang merupakan catatan yang penting. Catatan yang benar dan terkini sebagai informasi internal dan eksternal. Dalam kondisi eksternal piutang dapat dijadikan agunan kepada pemberi pinjaman untuk mengatasi keuangan jangka pendek. Manfaat bagi informasi internal adalah untuk perencanaan dan evaluasi/pengendalian.
b.      Administrasi Hutang, hutang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak eksternal. Pada neraca akun hutang diletakkan pada sisi passive atau liability. Pencatatan hutang perusahaan sama pentingnya dengan piutang. Laporan tentang posisi hutang akan member peringatan kepada pelaku usaha untuk melakukan berbagai langkah antisipasi.
c.       Administrasi persediaan, persediaanmerupakan kekayaan perusahaan. Dalam neraa akun persediaan diletakkan pada sisi aktiva di bawah akun piutang. Persediaan memiliki peran yang strategic baik usaha yang bergerak di bidng perdagangan maupun manufaktur. Administrasi yang dilakukan secara tepat waktu sangat membantu pemilik usaha mengambil keputusan kapan harus membeli kembali atau menjaga agat tidak kehabisan persediaan.
d.      Administrasi asset tetap, asset tetapmerupakan kekayaan perusahaan yang di dalam neraca diletakkan pada sisi asset di bawah persediaan. Aset tetap berpotensi menjadi modal dengan catatan data tentang setiap asset yang dimiliki prusahaan tercatat dengan tertib dalam administrasi asset. Pencatatan atas asset tetap berfungsi untuk menunjukkan kapan barang tersebut dibeli kemudian digunakan untuk menentukan tingkat penyusutan dan mulai berlakunya serta waktu berakhirnya.
e.       Administrasi Kas, uang kas merupakan kekayaan perusahaan yang di dalam neraca diletakkan pada sisi asset dan dtempatkan paling atas. Jumlah kas lazimnya tidak besar dan ketersediaanya secukupnya untuk mendukung kegiatan perasional sehari-hari. Uang tunai di dalam kas perlu dijaga jumlah maksimalnya yakni sesbesar kebutuhan operasional. Pencatatan uang kas sangat berguna dalam memberikan informasi tentang berapa jumlah uang kas yang masuk dan yang keluar sehingga menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran.
f.       Administrasi penggajian. Administrasi penggajian merupakan bagian dari manajmen personalia. Dalam system administrasi keuangan, administarsi penggajian masuk ke dalam kelompok biaya. Pencatatan tentang penggajian akan menginformasikan tentang jumlah biaya yang dibayarkan untuk upah pegawai. Administrasi pengajian juga sebagai dasar dalam perhitungan pajak. Manfaat lainnya untuk menjaga keseimbangan antara perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan sehubungan dengan kinerja karyawan.
g.      Administrasi lainnya, administrasi surat masuk, surat keluar, pencatatan tentang berbagai kebijakan perusahaan, administrasi sewa-menyewa asset, kerjasama serta kegiatan langsung yang dilakukan oleh perusahaan.

Pelaku usaha harus memperlakukan seluruh kegiatan administrasi dan pencatatan sebagai sumber informasi internal, oleh karena bersamaaan dengan peningkatan kegiatan usaha semakin diperlukan kolaborasi dengan pihak eksternal lainnya. Sedangkan pihak eksternal akan percaya kepada kita jika berbagai informasi yang mereka perlukan bias segera diberikan.
Laporan Keuangan UKM
Laporan keuangan yang harus dibuat oleh pemilik usaha kecil antara lain :
1.      Laporan laba/Rugi atau income statement yaitu suatu bentuk laporan keuangan yang berisi informasi mengenai pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan yang dicatat dalam suatu periode tertentu
2.      Neraca (balance sheet) merupakan bentuk laporan keuangan yang berisi informasi mengenai asset atau aktiva lancer, aktiva tetap serta kewajiban dan ekuitas (harta) pemilik perusahaan yang dibuat dalam periode tertentu.
3.      Laporan Perubahan Modal merupakan bentuk laporan keuangan yang meniformasikan keadaan modal awal perusaaan dengan laba/rugi yang diperoleh serta adanya pengambilan (prive)
4.      Laporan arus kas (cash-flow statement), merupakan laporan keuangan yang isinya menggambarkan tentang perubahan posisi kas dalam satu periode tertentu.
FORMAT LAPORAN KEUANGAN UKM
A.    LAPORAN LABA RUGI
Merupakan aktifitas pencatatan hasi usaha bulanan yang datanya berasal dari:
  1. Kuitansi penjualan
  2. Kuitansi pembelian
  3. Bukti penerimaan dan pengeluaran lainnya
Komponen Laba Rugi adalah:
1.      Nilai Penjualan
2.      Harga Pokok Produksi
3.      Keuntungan Kotor
4.      Biaya Operasional yaitu:
·         Biaya tenaga kerja
·         Biaya transportasi
·         Biaya sewa
·         Biaya Listrik, dll.
5.      Keuntungan Bersih
6.      Biaya Pajak
7.      Keuntungan Bersih setelah pajak

B.     NERACA
Neraca terbagi atas 2 bagian yaitu:
  1. Aktiva berarti kekayaan
  2. Passiva berarti kewajiban
Tabel dalam Neraca adalah sebagai berikut:
Aktiva

Rincian
Nominal
Keterangan
Aktiva Lancar

Adalah kekayaan yang sangat mudah dimanfaatkan atau paling cair.

Kas & Bank

Jumlah total uang tunai yang ada di tangan dan yang ada pada tabungan/deposito/goro sesuai saat pembuatan.

Surat Berharga

Jumlah nominal uang apabila Anda mempunyai reksadana atau saham

Piutang (Tagihan)

Jumlah nominal uang atas tagihan yangmasih akan diterima

Persediaan

Jumlah nominal uang atas stok/persediaan barang
Total Aktiva Lancar


Aktiva Tetap

Berarti kekayaan dalam bentuk aset tidak bergerak.

Tanah

Jumlah nominal uang atas nilai jual tanah.

Bangunan

Jumlah nominal uang atas nilai jual bangunan.

Kendaraan

Jumlah nominal uang atas nilai jual kendaraan.

Mesin-mesin

Jumlah nominal uang atas nilai jual mesin-mesin.

Lain-lain

Jumlah nominal uang atas nilai jual lainnya seperti kursi, meja, lemari dll.
Total Aktiva Tetap


Total Aktiva







Pasiva

Rincian
Nominal
Keterangan
Hutang Lancar

Jumlah nominal hutang dengan jangka waktu di bawah 1 tahun.

Utang Dagang



Utang Bank


Total Utang lancar


Utang Jangka Panjang

Jumlah nominal hutang dengan jangka waktu di bawah 1
tahun.

Utang Bank



Utang Bank


Total Utang Panjang


Modal



Modal sendiri



Laba tahun lalu


Total Passiva


Jumlah total Aktiva harus sama dengan jumlah total Pasiva.
C.    LAPORAN ARUS KAS
Laporan kas merupakan laporan keuangan dari suatu perusahaan yang isinya menggambarkan tentang perubahan posisi kas dalam satu periode tertentu. Perubahan posisi kas terjadi pada tiga kegiatan yakni:
a.       Arus kas dari kegiatan operasional adalah pelunasan piutang dari relasi dan pembayaran hutang pemasok sehubungan dengan adanya kegiatan operasional, bunga pinjaman dan pajak
b.      Arus kas dari kegiatan investasi adalah penggunaan kas untuk keperluan dan
c.       Arus kas dari suatu transaksi pendanaan adalah arus kas yang berasal dari perusahaan ke pemberi pinjaman atau dari pemberi pinjaman ke perusahaan

Untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang arus kas berikutdiilustrasikan :
Perputaran arus kas perusahaan

Berasal dari

Arus Masuk

Likuiditas Perusahaan

Arus Keluar

Digunakan
untuk

Investasi
pemilik


Kas
Beli Persedi
aan


Dana Pinjaman


Kas

Bayar biaya
Operasional

Penjualan
Asset


Kas

Beli asset tetap

Hasil penjualan


Kas


Bayar deviden


Hasil tagihan


Kas



Sistem Akuntansi
Bagaimanapun, proses pembukuan yang baik bukanlah sesuatu yang mudah dibangun oleh kebanyakan orang. Untuk usaha yang kompleks, dibutuhkan pemahaman yang cukup mengenai proses bisnis, prinsip-prinsip pembukuan, dan sistem informasi yang dibutuhkan oleh sebuah entitas (perusahaan) pada umumnya. Inilah tantangan yang pertama.
Memang bagi usaha mikro, buku kas sudah merupakan sistem informasi yang cukup memadai. Misalnya bagi usaha counter voucher handphone, toko buku atau sebuah warung bakso. Namun sistem pembukuan akan berkembang seiring dengan kemajuan usaha tersebut. Dimulai sistem simpan uang receh di kantong baju dan celanadan uang besar disimpan dalam
dompet, berkembang menjadi buku kas dan kotak uang di laci meja. Sistem sederhana itu kemudian berkembang menjadi kalkulator kecil yang ada kertas print-outnya dan kotak uang yang lebih besar. Kemudian berkembang lebih jauh lagi menjadi mesin cash register untuk transaksi-transaksi tunai dan brankas uang dengan kunci kombinasi untuk kas besar. Pada tingkat ini, usaha tersebut biasanya sudah terdiri dari 10 sampai ribuan pegawai, dan perkembangan sistem pun akan semakin kompleks ke arah spesifikasi usaha yang dikerjakan.
Untuk usaha perbankan, sistem penerimaan dan pengeluaran kas tersebut kemudian akan berkembang lagi pada bagian operasional menjadi kas teller dan kas besar dengan tingkat keamanan berlapis. Namun bagi perusahaan lainnya, seperti sebuah perusahaan manufaktur, sistem kas mungkin tidak akan berkembang sampai harus dikelola oleh beberapa kasir/teller, namun sistem penjualan/pembelian bahan baku dan sistem pergudangannya-lah yang harus berkembang lebih jauh lagi.
Semakin besar perusahaan, maka sistem-sistem yang berjalan biasanya harus memproses lebih banyak transaksi, dan semakin banyak transaksi membutuhkan biaya pengelolaan yang semakin besar pula untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan keterlambatan proses pembukuan.
Pada umumnya, semua sistem yang semakin spesifik ini disediakan oleh aplikasi sistem informasi akuntansi yang sudah tersedia di pasaran tersebut. Aplikasi tersebut dapat berjalan, baik pada sebuah stand-alone komputer, maupun dalam sebuah jaringan yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang masing-masing mampu melayani fungsi-fungsi yang berbeda yang ditawarkan oleh sistem-sistem yang tadi kita bahas. Pada umumnya, software-software akuntansi sudah menyediakan fungsi kasir, fungsi penjualan, fungsi pembelian, fungsi gudang, fungsi pembukuan dan fungsi perpajakan.
Selain dari pemilihan sistem yang dibangun (termasuk keputusan untuk menggunakan software akuntansi atau tidak), para pengusaha wajib mempertimbangkan jenis-jenis laporan yang akan dihasilkan dari sistem tersebut dan berapa banyak sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan tersebut secara rutin. Sistem buku kas sederhana adalah cukup murah, namun jenis laporan yang dapat disajikannya tentu sangat terbatas.
Referensi:
Bastomy, Bagoes. 2014. Manajemen Keuangan Koperasi. Serewax.blogspot.com/2014/03/manajemen-keuangan-koperasi.html?m=1. Diakses pada Rabu 28 Oktober pukul 19.02
Hartati, Sri. 2013. Jurnal Manajemen Keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Diakses pada Senin tanggal 26 Oktober 2015 pukul 09.43


1 komentar:

  1. UNTUK SEMENTARA INI CUKUP MEMBANTU DLM MEBERIKAN PENJELASAN,NAMUN MASIH KEKURANGAN DLM HAL CONTOH PENJELASAN KEUANGAN LAINNYA SEPERTI BAGAIMANA PENELOLAAN ASET YG BAIK.TRMKS

    BalasHapus