Pages

Senin, 08 Agustus 2016

Karya Tulis Ilmiah



KARYA TULIS ILMIAH
STRATEGI PENGEMBANGAN WARUNG MAKAN  “MBOK MI”

                         


  
Oleh:
Nur Izzah Maulidina (13510033)
Mei Lita Dermawanti (13510034)
Nia Fifid Lestari Ningsih (13510035)
Nur Jannah (13510001)
                                                 



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
APRIL 2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sumber daya alam yang terbatas tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap individu yang terus berkembang. Berbagai usaha dilakukan guna memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat kreativitas dan kemampuan dari setiap individu pastilah berbeda-beda, sehingga jenis usaha yang dilakukan pun berbeda. Hal inilah yang menimbulkan adanya berbagai jenis usaha.
Namun, di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini, usaha padat karya sudah hampir jarang ditemukan. Tenaga manusia yang sudah bisa tergantikan oleh kecanggihan alat-alat teknologi menjadi salah satu alasan terjadinya perubahan tersebut. Alasan lain yang melatarbelakangi fenomena tersebut ialah waktu yang digunakan lebih efisien, tanpa mengurangi kuantitas barang ataupun jasa yang diproduksi. Jika fenomena tersebut terus-menerus terjadi, maka hal itu akan berdampak buruk bagi kalangan pekerja, karena tenaga mereka sudah tidak dibutuhkan lagi. Untungnya hal semacam itu tidaklah terjadi pada semua jenis usaha, terlebih pada jenis Usaha Kecil Menengah (UKM).
Usaha Kecil Menengah (UKM) banyak menyerap tenaga kerja, sebab sebagian besar UKM belum bisa digantikan oleh kecanggihan teknologi, misalnya warung-warung makan yang harus dilayani oleh pelayan, dan sebagainya. Usaha  Kecil Menengah (UKM) juga cenderung menjadi acuan para wirausahawan di era globalisasi ini, karena usaha jenis ini terkenal akan kestabilannya meskipun dalam kondisi resesi ekonomi. Hal ini dikarenakan UKM tidak membutuhkan modal yang besar dalam pengoperasiannya. Sebagian besar UKM lebih memusatkan hasil produksinya terhadap barang-barang konsumsi yang tidak bertahan lama. Maka dari itu, produk-produk UKM tetap diminati walaupun pendapatan masyarakat mengalami penurunan, karena sebagian besar produk UKM dijual dengan harga yang relatif murah.
Warung Makan “Mbok Mi” merupakan salah satu cerminan dari UKM. Usaha yang berasal dari Kota Malang tersebut sudah mampu menarik banyak pelanggan. Usaha tersebut berawal dari wirausahawan yang berasal dari Malang, yang mempunyai ide unik untuk menciptakan sebuah produk dan kemudian memperkenalkan sekaligus menjual produk buatannya tersebut di wilayahnya sendiri dan akhirnya laris terjual, sehingga usahanya dikenal masyarakat luas dan akan terus dikembangkan dalam waktu dekat ini. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut mampu merekrut para karyawan.
Warung Makan Mbok Mi merupakan salah satu usaha yang menarik perhatian konsumen, karena produknya yang unik. Berbeda dengan produk mie lainnya yang terbuat dari tepung, produsen ini mencoba membuat mie dari Ubi. Namun, dengan terkenalnya usaha Mbok Mi ini, secara tidak langsung usaha tersebut harus berani bersaing dalam menarik konsumen dengan usaha yang sudah ada sebelumnya. Ternyata, usaha Warung Mbok Mi menunjukkan keeksistensiannya yakni dibuktikan dengan kemampuan usaha tersebut dalam menarik konsumen, meskipun masih tergolong baru beroperasi di depan UIN.
Pengoperasian usaha Warung makan mbok mi di depan UIN yang masih tergolong muda tidak menjadi masalah bagi usaha tersebut, karena pada kenyataannya usaha warung mbok mi yang berada di depan UIN mengalami perkembangan yang cukup baik. Perkembangan suatu usaha pastilah dipengaruhi oleh bagaimana strategi pemasaran dilakukan dan adanya faktor-faktor pendukung. Begitu pula yang dialami oleh usaha warung makan mbok mi yang  berada di depan UIN, sehingga fenomena tersebut menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan.
B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana Sejarah Warung Makan Mbok Mi?
2.      Bagaimana Hasil Penelitian Warung Makan Mbok Mi?
3.      Bagaimana Strategi Pemasaran Warung Makan Mbok Mi?
4.      Bagaimana Cara Warung Makan Mbok Mi Dalam Menganalisa Situasi Pasar?
C.    Tujuan penelitian
1.      Mengetahui Sejarah Warung Makan Mbok Mi
2.      Mengetahui Hasil Penelitian Warung Makan Mbok Mi
3.      Mengetahui Strategi Pemasaran Warung Makan Mbok Mi
4.      Mengetahui Cara Warung Makan Mbok Mi Dalam Menganalisa Situasi Pasar
D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
1.1 Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran pengetahuan tentang kewirausahaan.
1.2 Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2.      Manfaat Praktis
2.1 Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pemasaran suatu usaha, khususnya dalam memberikan informasi tentang pentingnya strategi pemasaran pada suatu bidang usaha, serta sebagai evaluasi terhadap strategi pemasaran yang telah digunakan.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Strategi
            Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
B.     Pengembangan
            Menurut Gary Dessler, pengembangan adalah usaha untuk meningkatkan prestasi manajemen dimasa depan dengan menanamkan pengetahuan, perubahan perilaku, atau peningkatan keterampilan.
C.    Pemasaran
            Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
D.    Strategi Pemasaran
            Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
            Menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1)      Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2)      Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3)      Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a)      Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
b)      Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1)      Tempat yang strategis (place),
2)      Produk yang bermutu (product),
3)      Harga yang kompetitif (price), dan
4)      Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1)      Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2)      Biaya konsumen (cost to the customer),
3)      Kenyamanan (convenience), dan
4)      Komunikasi (comunication).
            Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
E. Warung Makan Mbok Mi
            Warung Makan Mbok Mi merupakan sebuah warung makan yang didalamnya menyediakan berbagai macam mie dengan variasi tampilan yang menarik. Makanan yang dominan di warung makan ini ialah Mie telo ungu, sebuah mie yang terbuat dari ubi, nama mie ini diambil dari bahasa jawa “telo”, yang berarti ubi.
F. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau Universitas Islam Negeri Malang (sebelumnya: UIIS adalah sebuah universitas yang terletak di Malang. Penamaan UIN Malang dengan Maulana Malik Ibrahim diambil dari nama salah seorang Walisongo yang dikenal sebagai Sunan Gresik, tokoh penyebar agama Islam di Jawa. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang berdiri berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 50 tanggal 21 Juni 2004. Bermula dari gagasan para tokoh Jawa Timur untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam di bawah Departemen Agama, dibentuklah Panitia Pendirian IAIN Cabang Surabaya melalui Surat Keputusan Menteri Agama No. 17 Tahun 1961 yang bertugas untuk mendirikan Fakultas Syariah yang berkedudukan di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah yang berkedudukan di Malang. Keduanya merupakan fakultas cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan diresmikan secara bersamaan oleh Menteri Agama pada 28 Oktober 1961. Pada 1 Oktober 1964 didirikan juga Fakultas Ushuluddin yang berkedudukan di Kediri melalui Surat Keputusan Menteri Agama No. 66/1964.
Dalam perkembangannya, ketiga fakultas cabang tersebut digabung dan secara struktural berada di bawah naungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 20 tahun 1965. Sejak saat itu, Fakultas Tarbiyah Malang merupakan fakultas cabang IAIN Sunan Ampel. Melalui Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1997, pada pertengahan 1997 Fakultas Tarbiyah Malang IAIN Sunan Ampel beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang bersamaan dengan perubahan status kelembagaan semua fakultas cabang di lingkungan IAIN se-Indonesia yang berjumlah 33 buah. Dengan demikian, sejak saat itu pula STAIN Malang merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam otonom yang lepas dari IAIN Sunan Ampel.
Di dalam rencana strategis pengembangannya sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Pengembangan STAIN Malang Sepuluh Tahun ke Depan (1998/1999-2008/2009), pada paruh kedua waktu periode pengembangannya STAIN Malang mencanangkan mengubah status kelembagaannya menjadi universitas. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dan bertanggungjawab usulan menjadi universitas disetujui Presiden melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 50, tanggal 21 Juni 2004 dan diresmikan oleh Menko Kesra ad Interim Prof. H.A. Malik Fadjar, M.Sc bersama Menteri Agama Prof. Dr. H. Said Agil Husin Munawwar, M.A. atas nama Presiden pada 8 Oktober 2004 dengan nama Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dengan tugas utamanya adalah menyelenggarakan program pendidikan tinggi bidang ilmu agama Islam dan bidang ilmu umum. Dengan demikian, 21 Juni 2004 merupakan hari jadi Universitas ini.
Sempat bernama Universitas Islam Indonesia-Sudan (UIIS) sebagai implementasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Sudan dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI H. Hamzah Haz pada 21 Juli 2002 yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Sudan serta para pejabat tinggi pemerintah Sudan, secara spesifik akademik, Universitas ini mengembangkan ilmu pengetahuan tidak saja bersumber dari metode-metode ilmiah melalui penalaran logis seperti observasi dan eksperimentasi, tetapi juga bersumber dari al-Qur’an dan Hadits yang selanjutnya disebut paradigma integrasi. Oleh karena itu, posisi al-Qur’an, Hadits menjadi sangat sentral dalam kerangka integrasi keilmuan tersebut.
Ciri khusus lain Universitas ini sebagai implikasi dari model pengembangan keilmuannya adalah keharusan seluruh bagi anggota sivitas akademika menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris. Melalui bahasa Arab, diharapkan mereka mampu melakukan kajian Islam melalui sumber aslinya yaitu al-Qur’an dan Hadis dan melalui bahasa Inggris mereka diharapkan mampu mengkaji ilmu-ilmu umum dan modern, selain sebagai piranti komunikasi global. Karena itu pula, Universitas ini disebut bilingual university. Untuk mencapai maksud terse­but, dikembangkan ma’had atau pesantren kampus di mana seluruh mahasiswa tahun pertama harus tinggal di ma’had. Karena itu, pendidikan di Universitas ini merupakan sintesis antara tradisi universitas dan ma’had atau pesantren.
Melalui model pendidikan semacam itu, diharapkan akan lahir lulusan yang berpredikat ulama yang intelek profesional dan atau intelek profesional yang ulama. Ciri utama sosok lulusan demikian adalah tidak saja menguasai disiplin ilmu masing-masing sesuai pilihannya, tetapi juga menguasai al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam.
Terletak di Jalan Gajayana 50, Dinoyo Malang dengan lahan seluas 14 hektar, Universitas ini memordernisasi diri secara fisik sejak September 2005 dengan membangun gedung rektorat, fakultas, kantor administrasi, perkuliahan, perpustakaan, laboratorium, kemahasiswaan, pelatihan, olah raga, bussiness center, poliklinik dan tentu masjid dan ma’had yang sudah lebih dulu ada, dengan pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB) melalui Surat Persetujuan IDB No. 41/IND/1287 tanggal 17 Agustus 2004.
Dengan performansi fisik yang megah dan modern dan tekad, semangat serta komitmen yang kuat dari seluruh anggota sivitas akademika seraya memohon ridha dan petunjuk Allah swt, Universitas ini bercita-cita menjadi center of excellence dan center of Islamic civilization sekaligus mengimplementasikan ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (al Islam rahmat li al-alamin).
G. Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-.
Adapun usaha kecil diatur dalam Bab I Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yaitu: "kegiatan ekonomi masyarakat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan tahunan, serta kepemilikan, sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang ini"
Usaha menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Usaha Kecil Menengah merupakan usaha yang menyediakan dukungan dan kemudahan bagi aktivitas usaha kecil dengan berbagai layanan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usaha, untuk keperluan investasi, modal kerja dan serbaguna. Namun, dalam penelitian ini yang dimaksud adalah usaha kecil non-formal yang hanya membutuhkan modal yang relatif kecil.

H. Analisis Situasi Pasar
            Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Di dalam mengnalisis pasar, perusahaan perlu meninjau jenis pasar produknya, motif dan perilaku, segmen pasar  dan penentu sasaran pasarnya. Masalah yang perlu dianalisis di dalam pasar adalah besarnya pasar, ruang lingkup pasar, struktur pasar, share pasar, serta peluang-peluang pasar. Megenai besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain sebagainya.
            Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.
            Pasar hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.








BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Adapun definisi menurut Bogdan dan Taylor dalam Fatoni (2009), “Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.” Adapun definisi metode kuantitatif menurut Render dalam Adi (2010), “Metode kuantitatif adalah suatu pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi.”
Metode kualitatif  yang digunakan pada penelitian ini diterapkan dengan cara mengambil data yang berdasarkan pada kenyataan sosial dan dilakukan melalui beberapa cara misalnya wawancara, observasi lapangan dan lain-lain. Jadi data yang diperoleh berbentuk deskripsi atau ungkapan objek penelitian. Adapun penerapan metode kuantitatif dalam penelitian ini adalah dengan cara mengambil data mengenai jumlah pendapatan rata-rata per hari, harga per porsi, harga rata-rata produk, dan sebagainya. Data tersebut langsung didapatkan dari proses wawancara dan observasi.
B.     Sumber Data Penelitian
Data-data yang digunakan dalam penelitian merupakan data yang diperoleh secara primer, yakni diperoleh dari  Wawancara langsung dengan pemilik Warung makan Mbok Mi dan observasi ke lokasi yang akan di jadikan sampel penelitian.
C.    Pengumpulan Data
Sebuah penelitian pasti memerlukan data, sebab data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa, hal-hal, keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian dengan parameter tertentu. Data tersebut dapat diperoleh melalui berbagai teknik, supaya data yang diperlukan dapat terkumpul. Adapun teknik yang akan dilakukan antara lain:
1.      Wawancara
Pada penelitian ini akan digunakan teknik wawancara sebagai sarana pengumpulan data. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada responden atau informan. Selain itu, wawancara merupakan tanya jawab sepihak yang berarti pertanyaan hanya akan berasal dari peneliti dan nara sumber akan aktif menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Adapun pihak yang kami wawancarai  yaitu:
ü  Pemilik Warung Makan Mbok Mi
2.      Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang melakukan pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Jenis observasi yang akan digunakan adalah observasi partisipan, karena pada aktivitas jual beli yang dilakukan usaha Warung Makan Mbok Mi. Melalui observasi akan diperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Adapun objek yang akan diobservasi adalah lokasi Usaha Warung Makan Mbok Mi di Jl. Gajayana No.107A Malang.
D.    Metode Analisis Data
Pada tahap ini akan dilakukan pemilihan dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan data. Setelah itu, akan dilakukan penguraian data dan pengembangan sebuah deskripsi informasi yang telah didapatkan dari hasil observasi dan wawancara.  Kemudian, langkah selanjutnya adalah proses penarikan kesimpulan sesuai dengan hasil penguraian dan pengembangan data.
E.     InstrumenPenelitan
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, recorder, kamera, dan panduan wawancara untuk memudahkan dalam melakukan penelitian.
F.     Waktu dan Tempat Penelitian
1.      Waktu Penelitian
            Waktu penelitian dilaksanakan pada Rabu, 30 April dan Sabtu, 03 Mei 2014
2.      Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang akan digunakan selama proses penelitian ialah di depan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Di Jl. Gajayana No.107A Malang.
G.    Prosedur Penelitian
Untuk memudahkan dalam penelitian maka disusunlah prosedur penelitian sebagai berikut:
1.      Pengambilan data dari proses observasi dan wawancara
2.      Melakukan Observasi
1.1 Menyiapkan instrumen penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan observasi, seperti alat tulis dan alat perekam.
1.2 Melakukan observasi di lokasi warung makan Mbok mi.
1.3 Melakukan observasi terhadap aktivitas jual beli di Warung makan mbok mi.
3.      Melakukan Wawancara
3.1 Menyiapkan instrumen penelitian yang terkait dengan pelaksanaan wawancara seperti recorder, alat tulis, dan kamera.
3.2 Melakukan wawancara dengan pemilik warung makan mbok mi.
4.      Menarik kesimpulan berdasarkan hasil observasi dan wawancara.



BAB IV
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Usaha Warung Makan “Mbok Mi”
            Warung makan mbok mi awalnya adalah usaha kecil yang muncul dari sebuah ide dari seorang wirausahawan. Produsen ini melihat potensi ubi yang tumbuh subur di daerah Malang. Akhirnya produsen ini mempunyai ide untuk membuat sebuah produk mie. Namun, mie ini dibuat berbeda dengan mie sebelumnya yang terbuat dari tepung. Mie ini dibuat dari ubi ungu. produsen ini belajar dari situasi saat ini, yang semakin banyak makanan yang menimbulkan banyak penyakit. Oleh karena itu, dengan produknya yang satu ini, produsen berharap bisa mengurangi bahkan mencegah munculnya berbagai penyakit berbahaya. Dengan melihat potensi ubi ungu yang tumbuh subur di daerah malang, dan dengan khasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan, muncullah ide untuk menciptakan sebuah produk mie yang terbuat dari ubi ungu, yang diberi nama “mie telo ungu”. Mungkin banyak yang bertanya, kenapa dinamakan mie telo ungu?? Penamaan mie ini, diambil dari nama produknya sendiri yang terbuat dari ubi, yang dalam bahasa jawa yaitu “telo” berarti ubi. Hal ini karena mayoritas orang malang menggunakan bahasa jawa. Mengapa harus Telo ungu? karena dengan warnanya yang khas, maka akan membuat tampilan mie ini lebih menarik.
            Seiring berjalannya waktu, produsen mulai membuka usahanya dengan Modal awal 60 juta, yang meliputi: Sewa lahan untuk 2 tahun sebesar Rp 30 juta, peralatan Rp 20 juta, dan Biaya operasional bulanan, terdiri dari belanja dan gaji pegawai yang diperkirakan sekitar 10 juta. Dengan terpenuhinya semua kebutuhan maka dibukalah usaha Warung Makan Mbok Mi. Kehalalan produk ini juga telah diuji dan disahkan oleh MUI(Majelis Ulama Indonesia), terbukti dengan adanya kata”حلال” pada kemasan produk.
B. Hasil Penelitian
1.         Produk
Tabel 3.1 produk
NO.
Nama Produk
Harga
1
Pangsit Mie Telo :
·         Biasa
·         Jamur
·         Ayam lada hitam
·         Bakso
·         Hati ampela

10.000
10.000
12.000
12.000
12.000
2
Pangsit Mie Sayur Hijau :
·         Biasa
·         Jamur
·         Ayam lada hitam
·         Bakso
·         Hati Ampela

8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
3
Pangsit Mie Kuning :
·         Biasa
·         Jamur
·         Ayam lada hitam
·         Bakso
·         Hati Ampela

8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
4
Mie Hot Plate :
·         Mie Hot Plate Kuning
·         Mie Hot Plate Telo
·         Mie Hot Plate Hijau


15.000
5
Mie Kocok :
·         Mie Kocok Telo
·         Mie Kocok Hijau
·         Mie Kocok Kuning

10.000
6
Siomay :
·         Siomay Bakar
·         Siomay Kuah
·         Siomay Goreng

6.000
7
Tahu tuna goreng
Tahu tuna bakar
6.000
8
Aneka Juice :
·         Jus telo ungu
·         jus telo kuning
·         jus melon, sirsak, jeruk, alpukat, jambu

6.000
9
Panas :
·         Kopi hitam
·         Moccacino
·         Cappucino
·         kopi susu
·         teh panas
·         jeruk panas
·         lemon tea

4.000
4.000
4.000
5.000
3.000
4.000
4.000
10
Dingin:
·         Milkshake Cokelat
·         Milkshake Vanilla
·         Milkshake Strawberry
·         Milkshake Durian
·         Es Blanggur
·         Es Embun Sirsak
·         Es Alpukat Mocca
·         Es Soda Gembira
·         Es Teh Tarik


10.000

7.000
7.000
7.000
8.000
5.000

2.      Modal Awal
- Sewa Lahan = Rp. 30 juta
- Peralatan = Rp. 20 juta
- Operasional Bulanan = Rp. 10 juta, terdiri dari Biaya Belanja dan Gaji Pegawai
Total Modal Awal = Rp. 60 juta
3.      Pendapatan  Bersih Per-hari Rp. 300.000,00-
4.      Gaji Karyawan Minimal Rp. 800.000,00-
C. Strategi Pemasaran Warung Makan Mbok Mi
Setiap usaha memiliki strategi tersendiri dalam pemasarannya. Namun, konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya kebutuhan individu yang terus berkembang seiring berjalannya waktu, mendorong pula keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu. Kemudian muncullah keinginan untuk melakukan permintaan spesifik terhadap suatu jenis produk. Seorang konsumen dalam menentukan keputusan pembelian akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran dan transaksi jual beli barang dan jasa. Maka dari itu, inti tujuan dari adanya strategi pemasaran adalah memenuhi kepuasan konsumen. Menurut Basu Swastha (1984: 51-52) terdapat tiga macam strategi pemasaran:
a.       Menghasilkan produk dengan kualitas sebaik mungkin
b.      Penetapan harga
c.       Strategi penggunaan iklan
Hal demikian pun terjadi pada usaha Warung Makan Mbok Mi. Usaha tersebut melakukan beberapa strategi pemasaran yang cukup berhasil memuaskan konsumen, dibuktikan dengan kehadirannya yang seolah menjadi kebutuhan bagi para konsumennya. Hal ini juga terlihat dengan adanya ketertarikan konsumen kepada aneka menu yang dihidangkan di Warung Makan Mbok mi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, Strategi pemasaran yang digunakan oleh Produsen Warung makan mbok mi adalah dengan media cetak dan elektronik. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan produknya agar dikenal masyarakat luas. Selain itu, produsen juga memasarkan produknya dengan mengikuti kegiatan yang diadakan di kampus-kampus di Kota Malang. Usaha produsen ini sudah pernah mengikuti kegiatan di kampus UM, UMM, POLTEK dll. Seperti Bazar, Acara Seminar, dengan memanfaatkan lokasi diluar seminar untuk mempromosikan produknya.
            Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh usaha Warung Makan Mbok Mi, yakni strategi pemasaran dengan mengutamakan kualitas produk. Usaha Warung Makan Mbok Mi tergolong usaha yang mengutamakan kualitas produk, karena produk usaha tersebut diproduksi dari Ubi ungu tanpa bahan pengawet makanan, sehingga pada produk usaha warung makan mbok mi memiliki cita rasa mie yang khas. Usaha ini juga mengikuti trend masa kini yang menggunakan sistem level pedas terhadap produknya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika usaha Warung makan mbok mi memiliki banyak konsumen, karena produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen. Berikut merupakan lokasi warung makan mbok mi:
Gambar 4.2 Lokasi Warung Makan Mbok Mi

 
Gambar 4.3 Kondisi Dalam Warung Makan Mbok Mi
D. Analisis Situasi Pasar
            Dalam menganalisa situasi pasar terhadap persaingan, Warung Makan Mbok Mi mengikuti harga pasar. Dalam menanggapi pesaing, Warung Makan Mbok Mi mempunyai cara tersendiri untuk tetap menjaga kualitas produk dan yang terpenting untuk tetap mempertahankan kepercayaan konsumen agar tidak beralih terhadap produk usaha lain. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas dari segi pelayanan, meningkatkan promo, inovasi terhadap produk.
v  Dari segi pelayanan, karyawan mempersilahkan konsumen duduk, kemudian memberi menu makanan, dan mempersilahkan konsumen untuk menulis sendiri makanan yang akan dipesan. Dengan begitu, konsumen akan merasa nyaman tanpa tergesa-gesa dalam pemesanan makanan.
v  Dari segi promo, produsen terus meningkatkan promo terhadap produknya, baik melalui media cetak maupun media eektronik.
v  Dari segi inovasi, warung makan mbok mi akan terus melakukan inovasi terhadap produknya, seperti yang dinyatakan oleh produsen, bahwa bulan berikutnya, warung makan ini akan lebih mengembangkan produknya yaitu dengan menambah menu nasi, terutama dalam bulan puasa yang akan datang ini. Untuk prospek ke depannya, Produsen mengatakan akan mencari tempat baru yang lebih luas untuk terus mengembangkan usahanya, lebih-lebih membuka cabang disetiap daerah.



























BAB V
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasararkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Warung Makan Mbok Mi mempunyai Strategi tersendiri dalam mengembangkan usahanya. Warung Makan Mbok Mi mengutamakan kualitas produknya untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen. Misalnya tidak menggunakan bahan yang dilarang dalam agama islam. Produk Warung Makan Mbok Mi juga telah diuji dan disahkan kehalalannya oleh MUI(Majelis Ulama Indonesia), terbukti dengan adanya kata (حلال) pada Label produknya. Dalam menganalisa situasi pasar terhadap banyaknya pesaing, Warung Makan Mbok Mi akan terus meningkatkan usahanya, yaitu dengan meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi terhadap konsumen, meningkatkan kreativitas dalam mempromosikan produknya, dan mengembangkan inovasi-inovasi baru terhadap produk. Hal itu bertujuan untuk terus mengembangkan usaha yang dijalankan. Pemilik Warung Makan Mbok Mi mempunyai prospek ke depan yang lebih baik, yaitu mencari tempat yang lebih luas lagi dalam upaya pengembangan usahanya dan memperbanyak inovasi terhadap produk untuk kemudian mencapai kesuksesan dalam usahanya, Serta dapat membuka cabang di setiap daerah.
B.     Saran
Dari hasil analisis, peneliti menyarankan kepada produsen Warung Makan Mbok Mi:
1.      Dalam penyajiannya, dibutuhkan ide-ide kreatif dan inovatif terhadap produk agar konsumen tidak bosan dan lebih tertarik.
2.      Dalam pengemasannya, diharapkan ada perubahan positif berupa kreasi-kreasi agar tidak terlihat monoton.
3.      Dengan pendapatan yang ada agar produsen Warung Makan Mbok Mi bisa mengembangkan usahanya lebih luas lagi, misalnya dengan membuka cabang di setiap daerah.
4.      Masyarakat luas, terutama Mahasiswa dapat belajar cara berwirausaha dengan metode UMKM dari Warung Makan Mbok Mi.
5.      Bisa menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
 

DAFTAR PUSTAKA

Fatoni. 2009. Penelitian Kualitatif (Online). http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2009/12/20/penelitian-kualitatif. diakses 04 Mei 2014-08:05 WIB
Adi. 2010. Metode Kuantitatif (Online).http://baseadi.blogspot.com/2010/06/metode-kuantitatif.html. diakses 04 Mei 2014-08:12 WIB
Febriyanti, resta. 2009. Pengertian dan Kriteria Usaha Mikro (Online). http://restafebri.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-usaha-mikro_08.html. diakses 04 Mei 2014-06:27 WIB
Y. Stanton, W. dan  Basu Swastha. Pemasaran dan Strategi Pemasaran http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran#Rujukan. diakses 04 Mei 2014-05:19 WIB
Dessler, Gary. Definisi Pelatihan dan Pengembangan. http://www.slideshare.net/putratidore/msdm-pelatihan-dan-pengembangan-28438852. diakses 04 Mei 2014-05:30 WIB
-------. Strategi.http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi. diakses 04 Mei 2014-05:45 WIB
-------. http://id.wikipedia.org/wiki/UIN_Maulana_Malik_Ibrahim_Malang. diakses 04 Mei 2014-06:30 WIB
-------. Analisa Pasar.http://evi-nurpadillah.blogspot.com/2013/06/analisa-pasar.html. diakses 04 Mei 2014-23:25 WIB
Cravens. 2000. Analisa Situasi Pasar Persaingan. Indraputrabintan. blogspot. com/2012/03/analisis-situasi-pasar-dan-analisis.html#.U2Zn01_IV2cI. diakses 04 Mei 2014-23:23 WIB