BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Sumber
daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu.
Manajemen
SDM adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan bantuan orang lain. Globalisasi manajemen adalah fakta
kehidupan. Globalisasi mengacu pada sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan
manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai
dunia diluar batas nasional dengan kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna
beradaptasi dalam ekonomi global. Demikian J.A.F Stoner Ohmae (1991) yang
mengatakan dengan globalisasi berarti: tak ada luar negeri lagi. Dunia sekarang
telah barubah menjadi “Desa yang besar (big village) dan tanpa batas (bordeless)”.
Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai
individu, pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang
aktivitas-aktivitas yang terjadi didunia internasional. Baik yang menyangkut
kegiatan kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya, perkembangan ilmu,
teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara. oleh karena itu para
usahawan ataupun negarawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan
professional yang handal, dan tangguh serta mandiri, agar mampu bekerja sama dan bersaing dalam dunia
persaingan bebas. Transformasi arus uang atau modal, teknologi, tenaga ahli,
barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi antar negara sedang dan telah terjadi
secara otomatis dengan mempergunakan jalur informasi digital bebas hambatan
(the digital information superhighway-disk). Semua kegiatan itu hanya akan
berjalan dan mencapai keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan sistem
yang bernuansa internasional. Terutama dalam segi kebudayaannya yang sangat
berbeda dalam tiap-tiap negara.
2.
Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Manajemen SDM global ?
B. Apa jenis-jenis tenaga kerja Manajemen SDM global ?
C. Apa perbedaan MSDM Internasional & MSDM domestik ?
D. Bagaimana perbedaan-perbedaan antar negara mempengaruhi
SDM?
E. Bagaimana kebijakan kepegawaian MSDM global ?
F. Bagaimana MSDM global dalam perspektif islam?
3. Tujuan
A.
Mengetahui pengertian MSDM global
B.
Mengetahui jenis-jenis tenaga kerja MSDM global
C.
Mengetahui perbedaan MSDM Internasional & MSDM domestik
D.
Mengetahui perbedaan-perbedaan antar negara mempengaruhi SDM
E.
Mengetahui kebijakan kepegawaian MSDM global
F.
Mengetahui MSDM global dalam perspektif islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen SDM Global
Siapapun yang
berkecimpung dalam dunia manajemen dewasa ini pasti mengetahui bahwa semakin
banyak ungkapan yang mengemuka menunjukkan pandangan tentang pentingnya unsur
manusia dalam suatu organisasi.
ü Manusia merupakan elemen yang paling strategis dalam suatu
organisasi
ü Manusia merupakan aset terpenting yang mungkin dimiliki
oleh suatu organisasi
ü Di antara sekian banyak aset organisasi, hanya manusialah
yang mempunyai daya kognitif atau nalar yang magnifestasi dalam opnini atau
keyakinan seseorang, daya efektif yang menunjukkan bahwa manusia tidak lepas
dari emosinya dan kemampuan menampilkan prilaku tertentu baik yang bersifat
positif atau konstruktif maupun yang bersifat negatif atau destruktif.
ü Manusia merupakan mahkota ciptaan Tuhan yang mempunyai
harkat, martabat, yang harus diakui dan dihargai oleh semua pihak dalam
menjalankan roda organisasi.[1]
Manajamen sumberdaya manusia global adalah penggunaan penggunaan sumberdaya global untuk mencapai tujuan
organisasi tanpa memandang batasan geografis.
Umat manusia
baru saja memasuki abad XX1. Skenario kehidupan dan penghidupan dalam segala
aspek akan sangat berbeda dengan pola kehidupan dimasa lalu. Banyak faktor yang
mengakibatkan hal itu terjadi. Ada faktor politik, ekonomi, revolusi
transportasi, dan juga revolusi komunikasi. Perkembangan ilmu pengetahuan
sangat pesat, bahkan para ilmuwan tidak pernah berkembang secepat sekarang ini
yang pada gilirannya melahirkan berbagai spesialisasi yang makin banyak
jumlahnya. Teknologi sebagai produk ilmu pengetahuan menampakkan diri dalam
berbagai bentuk dan aplikasinya. Salah satunya di antaranya yang sangat
menonjol adalah teknologi informasi dengan komputer sebagai instrumen utamanya.
Singkatnya dunia dewasa ini menghadapi globalisme yang tercermin dalam ungkapan
bahwa dunia kini sudah merupakan suatu “desa global” (global village). [2]
B.
Jenis- jenis Tenaga Manajemen SDM Global
Jenis
jenis tenaga kerja Internasional dapat dibagi kedalam tiga klsasifikasi:
a.
Ekspatriat adalah
seorang tenaga kerja yang bekerja disuatu wilayah yang bukan merupakan wilayah
dimana ia tercatat menjadi penduduknya
Banyak perusahaan multinasional
menggunakan ekspatriat untuk menjamin efektifitas operasi perusahaan sejalan
pada kebijakan kantor pusat. Pada umumnya ekspatriat dapat juga di gunakan
untuk mengembangkan kemampuan Internasional didalam organisasi.[3]
b.
Tenaga kerja lokal adalah tenaga kerja yang bekerja diwilayah yang merupakan
kebangsaanya,tetapi perusahaan dimana ia bekerja berasal dari negara asing.
Menggunakan tenaga kerja lokal
adalah penting untuk beberapa alasan. Sangatlah penting jika organisasi membuat
komitmen kepada negara tuan rumah dan tidak hanya membangun bisnis saja. Tenaga
kerja lokal seringkali lebih tahu mengenai budaya, politik, hukum, dan
kebiasaan usaha dari pada orang asing.
Merekrut pertama kali para
tenaga kerja lokal dapat merupakan suatu tantangan. Para tenaga kerja pemula
tersebut dapat membantu menciptakan budaya organisasi dan segala situasi. Akan
tetapi kemungkinan untuk melakukan kesalahan tetaplah besar.
c.
Tenaga kerja negara ketiga adalah warga negara dari suatu negara, yang bekerja
dinegara lain dan dikaryakan oleh suatu organisasi yang berkantor pusat
dinegara ketiga.
Menggunakan tenaga kerja ketiga
ini semakin menekankan bahwa pendekatan secara global telah dilakukan, hal ini
merupakan tidak biasa menemukan tenaga kerja yang berasal dari negara ketiga
didalam suatu multinasional yang baru. Biasanya perusahaan ini mempunyai tenaga
kerja lokal dan tenaga kerja ekspatriat.[4]
C.
Perbedaan MSDM Internasional & MSDM Domestik
MSDM internasional lebih luas fungsi yang harus ditangani, contoh: pajak,
gaji dalam mata uang asing, keluarga pekerjaan dan lain-lain.
Ø Keterlibatan dalam kehidupan pribadi, contoh: akomodasi, budaya, sekolah,
lokasi aman.
Ø Sistem berbeda untuk lokasi geografis berbeda
Ø Berhubungan dengan berbagai lenbaga beragam pemerintah, politik dan agama.
Ø Meningkatkan resiko-resiko, contoh: kesehatan, keamanan.
Kompleksitas operasi
dinegara-begara berbeda dan dalam memperkerjakan karyawan yang berbeda
merupakan variabel kunci yang membedakan MSDM domestik dan MSDM global. Dowling
(1998) berpendapat bahwa kompleksitas MSDM global dapat dihubungkan dengan 6
faktor:
1. Lebih banyak aktivitas SDM
Untuk beroperasi disuatu lingkungan,
departemen SDM harus memaksukkan sejumlah aktifitas yang tidak perlu
dilingkungan domestik, seperti perpajakan internasional, relokasi dan orientasi
internasional dan membangun hubungan dengan pemerintah tuan rumah.
2. Kebutuhan untuk
perspektif yang lebih luas
Para manajer SDM global harus
mengembangkan bidang-bidang keahlian mereka meliputi pengetahuan dalam beberapa
budaya asing. Praktik SDM dan kerangka hukum demikian pula isu-isu bisnis
global, ekonomi dan politik yang akan mempengaruhi keputusan dan praktik-praktik
SDM. Para praktisi SDM harus memiliki perspektif yang jauh lebih luas untuk
dapat membuat keputusan-keputusan yang efektif dilingkungan internasional.
3. Keterlibatan
yang lebih banyak dalam kehidupan pribadi karyawan dalam MSDM domestik, keterlibatan
departemen SDM dengan keluarga sangat terbatas. Sedangkan dalam SDM global
departemen SDM harus banyak terlibat menyediakan dukungan dan mengetahui lebih
banyak tentang kehidupan karyawan, misalnya dibeberapa negara mewajibkan
penyertaan surat pernikahan sebelum memberikan visa untuk pasangan yang menjadi
karyawan pada sebuah perusahaan multinasional.
4. Pengungkapan
resiko
Seringkali kegagalan SDM dan keuangan
dalam area internasional lebih hebat daripada bisnis domestik. Misalnya
kegagalan ekspatriat dan rendahnya kinerja penugasan internasional adalah
masalah-masalah potensial yang berbiaya sangat tinggi, aspek lainnya resiko
keamanan, banyak perusahaan multinasional harus mempertimbangkan resiko politik
dalam keamanan penugasan internasional.
5. Pengaruh-pengaruh
eksternal yang lebih luas
Faktor-faktor eksternal yang utama yang
mempengaruhi MSDM global adalah, tipe pemerintah. Keadaan ekonomi dan
praktik-praktik ketenagakerjaan ditiap negara berbeda-beda.
6. Perubahan-perubahan
dalam penekanan seperti campuran gugus kerja antara ekspatriat dan karyawan
lokal.
Pada awal perkembangannya,
perusahaan cendrung untuk lebih
mengandalkan penggunaan PCNs dalam posisi meterial, teknikal dan pemasaran.
Ketika aktifitas luar negara meningkat, perusahaan cendrung untuk lebih
mengandalkan HCNs dan TCNs. Jadi penekanan akan berubah dari mengelola proses
ekspatriatisasi kesuatu lokasi atau pelatihan karyawan untuk mengambil alih
posisi kunci tersebut.
D.
Perbedaan-perbedaan antar negara Mempengaruhi SDM
Berikut ini adalah perbedaan
antar negara yang menuntut adaptasi :
a.
Faktor Kultural,
perubahan kultural antara negara yang memiliki konsekuensi pada organisasi
untuk mempraktik pengelolaan sumberdaya manusia secara berbeda pada
cabang-cabang yang dimiliki sebagai contoh dimana norma-norma budaya timur dan
system patrikol akan membentuk pandangan karyawan yang berasal dari mereka
tentang hubungan dengan atasan dan cara melakukan pekerjaan, karyawan dari
Jepang misalnya, seringkali mengharapkan bekerja seumur hidup sebagai imbalan
atas loyalitasnya. Sistem Insentif di Jepang juga cenderung memfokuskan pada
Insentif individual. Hasil penelitian terhadap 330 manajer di Hongkong, RRC
& Amerika Serikat menunjukkan bahwa manajer Amerika cenderung memberi
perhatian kepada pekerjaan, sementara manajer Cina lebih memperhatikan pemeliharaan
lingkungan yang harmonis. Manajer Hongkong cenderung diantara keduanya.
b.
Faktor Ekonomi. Perbedaan
sistem ekonomi antar negara berdampak pada perbedaan praktik pengelolaan
sumberdaya manusia. Dalam sistem perekonomian bebas misalnya, fokus efisiensi
memiliki konsekuensi pada praktik Manajemen Sumberdaya manusia yang
produktifitas, pengurangan karyawan pada saat karyawan kondisi perusahaan tidak
survive. Sementara di negara sosialis
praktik sumberdaya manusia lebih pada upaya untuk mengurangi pengangguran, bahkan
kadangkala harus mengesampingkan masalah efisiensi.
c.
Faktor Tenaga Kerja. Biaya tenaga kerja kurang tinggi berakibat pada menurunya efisiensi,
contohnya kebijakan kompensasi yang relatif tinggi untuk meningkatkan kinerja.
d.
Faktor Hubungan Industrial. Hubungan industrial dan khususnya hubungan antar pekerja,
serikat buruh dan majikan mempunyai dampak terhadap manajemen sumberdaya
manusia. Di Jerman misalnya Kodeterminasi
adalah aturan. Disini karyawan memiliki hak hal legal satu suara dalam
menetapkan kebijakan perusahaan.[5]
E.
Kebijakan kepegawaian MSDM Global
Berkaitan degan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan
( memilih individu yang memiliki keahlian tertentu ) dan sebagai alat untuk
mengembangkan dan mempromosikan budaya perusahaan. Jenis kebijakan “staffing” ini diterjemahkan kedalam tiga kebijakan
penyusunan staf internasional yang luas.
a.
Etnosentris adalah posisi kunci
hanya diisi atau ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama atau
orang-orang yang memiliki kewarganegaraan negara asal dengan perusahaan induk.
Di Royal Dutch Shell, misalnya, sebagian besar pejabat keuangan diseluruh dunia
adalah orang yang memiliki kewarganegaraan Belanda. Alasan yang diberikan untuk
kebijakan penyusunan staf etnosentris meliputi kurangnya bakat manajemen senior
negara setempat, keinginan untuk mempertahankan budaya perusahaan dan kendali
yang lebih ketat dan keinginan untuk memindahkan kompetensi inti perusahaan
induk (misalnya ketrampilan manufaktur khusus) kecabang luar negri secara tepat
guna.
b.
Polisentris akan menyususn staf cabang luar negrinya dengan orang yang
memiliki kewarganegaraan negara setempat, dan staf kantor pusatnya dengan orang
yang memiliki kewarganegaraan asal. Hal ini dapat mengurangi kesalahpahaman
budaya lokal yang mungkin terjadi jika
mereka menggunakan manajer ekspatriat. Hal ini juga dipastikan tidak terlalu
mahal.
c.
Geosentris kebijakan ini untuk mencari orang terbaik untuk pekerjaan kunci
diseluruh organisasi dengan mengabaikan kewarganegaraannya. Hal ini bisa
mengizinkan perusahaan global menggunakan sumberdaya manusianya dengan lebih
efisien dengan memindahkan orang terbaik
kepekerjaan yang terbuka,dimanapun orang itu berada. Hal ini dapat membangun
budaya yang lebih kuat dan lebih konsisten dan menetapkan nila-nilai diantara
seluruh tim manajemen global.[6]
F.
Menejemen Sumber daya manusia dalam perspektif islam
Manusia diciptakan oleh Allah
sebagai penerima dan pelaksana ajaran sehingga ia ditempatkan pada kedudukan
yang mulia.Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang
bagus itu, Allah
melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya.Ini
berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu karena akal dan perasaan,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian
pada Pencipta[7].MSDM
global di jelaskan dalam ayat alquran dalam surah al hujuraat ayat 13:
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.s 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© @ͬ!$t7s%ur (#þqèùu$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ×Î7yz ÇÊÌÈ
13. Hai
manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dan hadist yang yang menerangkan tentang MSDM Global
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur
karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu
menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa
jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang
yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu
menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka.
Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis
disisi Allah sebagai seorang pendusta” (HR Muslim) Shohih Muslim hadits no :
6586
BAB III
KESIMPULAN
Sumber daya manusia merupakan
kekuatan terbesar dalam pengolahan seluruh resources yang ada dimuka bumi,
karena pada dasarnya seluruh ciptaan Allah yang ada dimuka bumi ini sengaja
diciptakan oleh Allah untuk kemaslahatan umat manusia .Oleh karena itu sumber
daya yang ada ini harus dikelola dengan benar karena itu merupakan amanah yang
akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Untuk mendapatkan pengelolaan yang
baik ilmu sangatlah diperlukan untuk menopang pemberdayaan dan optimalisasi
manfaat sunber daya yang ada. Didalam surah Ar-Rohman ayat ke 33, Allah telah menganjurkan
manusia untuk menuntut ilmu seluas-luasnya tanpa batas dalam rangka membuktikan
kemahakuasaan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, P Sondang. 2004. Manajemen Internasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Siagian, P Sondang. 2000. Manajemen Abad 2l. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dessler, Gary. 2007. Manajemen
Sumber daya manusia.__: PT Indeks
L. Mathis, Robert & H.Jackson, John.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:
PT Salemba Emban Patria
Mondy, R.Wayne. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Tim Mitra Bestari. 2005. Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Unit Penerbit Fakultas
Ekonomi.
Zakiah
Daradjat.1996. Ilmu Pendidikan Islam (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara
Hariandja,Marihot
Tua Efendi.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : PT Grasindo
Chris Rowley
Dan Keith Jackson .2012. MSDM Jakarta :PT RajaGrafindo Persada
Dessler,
gary 2009. Manajemen SDM Buku 1.
Jakarta: Indeks
Anwar Prabu Mangkunegara.2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar