KARYA TULIS ILMIAH
STRATEGI PENGEMBANGAN WARUNG MAKAN “MBOK MI”
Oleh:
Nur Izzah Maulidina (13510033)
Mei Lita Dermawanti (13510034)
Nia Fifid Lestari Ningsih (13510035)
Nur Jannah (13510001)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
APRIL 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sumber daya
alam yang terbatas tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap individu yang terus
berkembang. Berbagai usaha dilakukan guna memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat
kreativitas dan kemampuan dari setiap individu pastilah berbeda-beda, sehingga
jenis usaha yang dilakukan pun berbeda. Hal inilah yang menimbulkan adanya
berbagai jenis usaha.
Namun, di zaman
yang sudah modern seperti sekarang ini, usaha padat karya sudah hampir jarang
ditemukan. Tenaga manusia yang sudah bisa tergantikan oleh kecanggihan alat-alat
teknologi menjadi salah satu alasan terjadinya perubahan tersebut. Alasan lain
yang melatarbelakangi fenomena tersebut ialah waktu yang digunakan lebih
efisien, tanpa mengurangi kuantitas barang ataupun jasa yang diproduksi. Jika
fenomena tersebut terus-menerus terjadi, maka hal itu akan berdampak buruk bagi
kalangan pekerja, karena tenaga mereka sudah tidak dibutuhkan lagi. Untungnya
hal semacam itu tidaklah terjadi pada semua jenis usaha, terlebih pada jenis
Usaha Kecil Menengah
(UKM).
Usaha Kecil
Menengah (UKM) banyak menyerap tenaga kerja, sebab sebagian besar UKM belum
bisa digantikan oleh kecanggihan teknologi, misalnya warung-warung makan yang
harus dilayani oleh pelayan, dan sebagainya. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga
cenderung menjadi acuan para wirausahawan di era globalisasi ini, karena usaha
jenis ini terkenal akan kestabilannya meskipun dalam kondisi resesi ekonomi.
Hal ini dikarenakan UKM tidak membutuhkan modal yang besar dalam pengoperasiannya.
Sebagian besar UKM lebih memusatkan hasil produksinya terhadap barang-barang
konsumsi yang tidak bertahan lama. Maka dari itu, produk-produk UKM tetap
diminati walaupun pendapatan masyarakat mengalami penurunan, karena sebagian
besar produk UKM dijual dengan harga yang relatif murah.
Warung Makan “Mbok Mi” merupakan
salah satu cerminan dari UKM. Usaha yang berasal
dari Kota Malang tersebut sudah mampu menarik banyak pelanggan. Usaha tersebut berawal dari
wirausahawan yang berasal dari Malang, yang mempunyai ide unik untuk
menciptakan sebuah produk dan kemudian memperkenalkan sekaligus menjual produk
buatannya tersebut di wilayahnya sendiri dan akhirnya laris terjual, sehingga
usahanya dikenal masyarakat luas dan akan terus dikembangkan dalam waktu dekat
ini. Seiring
berjalannya waktu, usaha tersebut mampu merekrut para karyawan.
Warung Makan Mbok Mi merupakan
salah satu usaha yang menarik perhatian konsumen,
karena produknya yang unik. Berbeda dengan
produk mie lainnya yang terbuat dari tepung, produsen ini mencoba membuat mie
dari Ubi. Namun, dengan
terkenalnya usaha Mbok Mi ini, secara tidak langsung usaha tersebut harus berani bersaing dalam
menarik konsumen dengan usaha yang sudah ada sebelumnya. Ternyata, usaha Warung Mbok Mi menunjukkan
keeksistensiannya yakni dibuktikan dengan kemampuan usaha tersebut dalam
menarik konsumen, meskipun masih tergolong baru beroperasi di depan UIN.
Pengoperasian usaha Warung makan mbok mi di depan UIN yang masih tergolong
muda tidak menjadi masalah bagi usaha tersebut, karena pada kenyataannya usaha warung
mbok mi yang berada di depan UIN mengalami perkembangan yang cukup baik. Perkembangan suatu usaha pastilah dipengaruhi oleh bagaimana
strategi pemasaran dilakukan dan adanya faktor-faktor pendukung. Begitu pula
yang dialami oleh usaha warung makan mbok mi yang
berada
di depan UIN, sehingga
fenomena tersebut menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana Sejarah Warung Makan Mbok Mi?
2.
Bagaimana Hasil Penelitian Warung Makan Mbok Mi?
3.
Bagaimana Strategi Pemasaran Warung Makan Mbok Mi?
4.
Bagaimana Cara Warung Makan Mbok Mi Dalam Menganalisa Situasi Pasar?
C.
Tujuan penelitian
1.
Mengetahui Sejarah Warung Makan Mbok Mi
2.
Mengetahui Hasil Penelitian Warung Makan Mbok Mi
3.
Mengetahui Strategi Pemasaran Warung Makan Mbok Mi
4.
Mengetahui Cara Warung Makan Mbok Mi Dalam Menganalisa Situasi Pasar
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
1.1 Menambah pengetahuan, pengalaman
dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya
mengenai gambaran pengetahuan tentang kewirausahaan.
1.2 Dapat dijadikan bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2.
Manfaat
Praktis
2.1 Dapat dijadikan sebagai bahan
untuk meningkatkan kualitas pemasaran suatu usaha, khususnya dalam memberikan
informasi tentang pentingnya strategi pemasaran pada suatu bidang usaha, serta
sebagai evaluasi terhadap strategi pemasaran yang telah digunakan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Strategi
Strategi
adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai
dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam
pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
B.
Pengembangan
Menurut Gary Dessler, pengembangan adalah usaha untuk meningkatkan
prestasi manajemen dimasa depan dengan menanamkan pengetahuan, perubahan
perilaku, atau peningkatan keterampilan.
C.
Pemasaran
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing)
adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang
atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan
prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
D.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian
rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi
untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya
pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis
justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan
masyarakat.
Menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa
yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan
yaitu :
1) Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2) Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk,
komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.
3) Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan
pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi
pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
b) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
Berikut ini adalah
hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang
penjual :
1) Tempat yang strategis (place),
2) Produk yang bermutu (product),
3) Harga yang kompetitif (price), dan
4) Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang
konsumen :
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2) Biaya konsumen (cost to the customer),
3) Kenyamanan (convenience), dan
4) Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen
harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai
departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan
sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
E. Warung Makan Mbok Mi
Warung
Makan Mbok Mi merupakan sebuah warung makan yang didalamnya menyediakan
berbagai macam mie dengan variasi tampilan yang menarik. Makanan yang dominan
di warung makan ini ialah Mie telo ungu, sebuah mie yang terbuat dari ubi, nama
mie ini diambil dari bahasa jawa “telo”, yang berarti ubi.
F. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau Universitas Islam Negeri Malang (sebelumnya: UIIS adalah sebuah universitas yang terletak di Malang. Penamaan UIN Malang dengan Maulana Malik Ibrahim diambil dari nama salah seorang Walisongo yang dikenal sebagai Sunan Gresik, tokoh penyebar agama Islam
di Jawa.
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang berdiri berdasarkan Surat Keputusan
Presiden No. 50 tanggal 21 Juni 2004. Bermula dari gagasan para tokoh Jawa
Timur untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam di bawah Departemen
Agama, dibentuklah Panitia Pendirian IAIN Cabang Surabaya melalui Surat
Keputusan Menteri Agama No. 17 Tahun 1961 yang bertugas untuk mendirikan
Fakultas Syariah yang berkedudukan di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah yang
berkedudukan di Malang. Keduanya merupakan fakultas cabang IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta dan diresmikan secara bersamaan oleh Menteri Agama pada 28 Oktober
1961. Pada 1 Oktober 1964 didirikan juga Fakultas Ushuluddin yang berkedudukan
di Kediri melalui Surat Keputusan Menteri Agama No. 66/1964.
Dalam
perkembangannya, ketiga fakultas cabang tersebut digabung dan secara struktural
berada di bawah naungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel yang
didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 20 tahun 1965. Sejak
saat itu, Fakultas Tarbiyah Malang merupakan fakultas cabang IAIN Sunan Ampel.
Melalui Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1997, pada pertengahan 1997 Fakultas
Tarbiyah Malang IAIN Sunan Ampel beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Malang bersamaan dengan perubahan status kelembagaan semua
fakultas cabang di lingkungan IAIN se-Indonesia yang berjumlah 33 buah. Dengan
demikian, sejak saat itu pula STAIN Malang merupakan lembaga pendidikan tinggi
Islam otonom yang lepas dari IAIN Sunan Ampel.
Di
dalam rencana strategis pengembangannya sebagaimana tertuang dalam Rencana
Strategis Pengembangan STAIN Malang Sepuluh Tahun ke Depan
(1998/1999-2008/2009), pada paruh kedua waktu periode pengembangannya STAIN
Malang mencanangkan mengubah status kelembagaannya menjadi universitas. Melalui
upaya yang sungguh-sungguh dan bertanggungjawab usulan menjadi universitas
disetujui Presiden melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 50, tanggal 21 Juni
2004 dan diresmikan oleh Menko Kesra ad Interim Prof. H.A. Malik Fadjar, M.Sc
bersama Menteri Agama Prof. Dr. H. Said Agil Husin Munawwar, M.A. atas nama
Presiden pada 8 Oktober 2004 dengan nama Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
dengan tugas utamanya adalah menyelenggarakan program pendidikan tinggi bidang
ilmu agama Islam dan bidang ilmu umum. Dengan demikian, 21 Juni 2004 merupakan
hari jadi Universitas ini.
Sempat
bernama Universitas Islam Indonesia-Sudan (UIIS) sebagai implementasi kerjasama
antara pemerintah Indonesia dan Sudan dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI H.
Hamzah Haz pada 21 Juli 2002 yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Republik
Sudan serta para pejabat tinggi pemerintah Sudan, secara spesifik akademik,
Universitas ini mengembangkan ilmu pengetahuan tidak saja bersumber dari
metode-metode ilmiah melalui penalaran logis seperti observasi dan
eksperimentasi, tetapi juga bersumber dari al-Qur’an dan Hadits yang
selanjutnya disebut paradigma integrasi. Oleh karena itu, posisi al-Qur’an,
Hadits menjadi sangat sentral dalam kerangka integrasi keilmuan tersebut.
Ciri khusus lain Universitas ini sebagai implikasi dari
model pengembangan keilmuannya adalah keharusan seluruh bagi anggota sivitas
akademika menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris. Melalui bahasa Arab,
diharapkan mereka mampu melakukan kajian Islam melalui sumber aslinya yaitu
al-Qur’an dan Hadis dan melalui bahasa Inggris mereka diharapkan mampu mengkaji
ilmu-ilmu umum dan modern, selain sebagai piranti komunikasi global. Karena itu pula, Universitas ini disebut bilingual
university. Untuk mencapai maksud tersebut, dikembangkan ma’had atau pesantren
kampus di mana seluruh mahasiswa tahun pertama harus tinggal di ma’had. Karena
itu, pendidikan di Universitas ini merupakan sintesis antara tradisi
universitas dan ma’had atau pesantren.
Melalui
model pendidikan semacam itu, diharapkan akan lahir lulusan yang berpredikat
ulama yang intelek profesional dan atau intelek profesional yang ulama. Ciri
utama sosok lulusan demikian adalah tidak saja menguasai disiplin ilmu
masing-masing sesuai pilihannya, tetapi juga menguasai al-Qur’an dan Hadis
sebagai sumber utama ajaran Islam.
Terletak
di Jalan Gajayana 50, Dinoyo Malang dengan lahan seluas 14 hektar, Universitas
ini memordernisasi diri secara fisik sejak September 2005 dengan membangun
gedung rektorat, fakultas, kantor administrasi, perkuliahan, perpustakaan,
laboratorium, kemahasiswaan, pelatihan, olah raga, bussiness center, poliklinik
dan tentu masjid dan ma’had yang sudah lebih dulu ada, dengan pendanaan dari
Islamic Development Bank (IDB) melalui Surat Persetujuan IDB No. 41/IND/1287
tanggal 17 Agustus 2004.
Dengan
performansi fisik yang megah dan modern dan tekad, semangat serta komitmen yang
kuat dari seluruh anggota sivitas akademika seraya memohon ridha dan petunjuk
Allah swt, Universitas ini bercita-cita menjadi center of excellence dan center
of Islamic civilization sekaligus mengimplementasikan ajaran Islam sebagai
rahmat bagi semesta alam (al Islam rahmat li al-alamin).
G. Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha Mikro
sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003
tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan
Warga Negara Indonesia dan
memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak
Rp.50.000.000,-.
Adapun usaha
kecil diatur dalam Bab I Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995
tentang Usaha Kecil, yaitu: "kegiatan ekonomi masyarakat yang berskala
kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan tahunan,
serta kepemilikan, sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang ini"
Usaha menengah
sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif
yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak sebesar
Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) s/d Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Dari
definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Usaha Kecil Menengah
merupakan usaha yang menyediakan dukungan dan kemudahan bagi aktivitas usaha
kecil dengan berbagai layanan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usaha,
untuk keperluan investasi, modal kerja dan serbaguna. Namun, dalam penelitian
ini yang dimaksud adalah usaha kecil non-formal yang hanya membutuhkan modal
yang relatif kecil.
H. Analisis Situasi Pasar
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran
untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi
pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Keberhasilan
usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di
terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis
pasarnya. Di dalam mengnalisis pasar, perusahaan perlu meninjau jenis pasar
produknya, motif dan perilaku, segmen pasar dan penentu sasaran pasarnya.
Masalah yang perlu dianalisis di dalam pasar adalah besarnya pasar, ruang
lingkup pasar, struktur pasar, share pasar, serta peluang-peluang pasar.
Megenai besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran
terhadap barang atau jasa yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai
ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas pasar
menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat
umur para konsumen, dan lain sebagainya.
Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah
langkah pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah
ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk
menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi biasanya
pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.
Pasar hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat
dianalisis secara tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah
harus terdapat orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu
atau lebih produk yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli
juga mau dan mampu membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian
yang akan digunakan adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Adapun
definisi menurut Bogdan dan Taylor dalam Fatoni (2009), “Penelitian kualitatif
adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.” Adapun definisi
metode kuantitatif menurut Render dalam Adi (2010), “Metode kuantitatif adalah
suatu pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi.”
Metode
kualitatif yang digunakan pada
penelitian ini diterapkan dengan cara mengambil data yang berdasarkan pada
kenyataan sosial dan dilakukan melalui beberapa cara misalnya wawancara,
observasi lapangan dan lain-lain. Jadi data yang diperoleh berbentuk deskripsi
atau ungkapan objek penelitian. Adapun penerapan metode kuantitatif dalam
penelitian ini adalah dengan cara mengambil data mengenai jumlah pendapatan
rata-rata per hari, harga per porsi, harga rata-rata produk, dan sebagainya. Data tersebut langsung didapatkan dari proses
wawancara dan observasi.
B.
Sumber Data Penelitian
Data-data yang
digunakan dalam penelitian merupakan data yang diperoleh secara primer, yakni diperoleh
dari Wawancara langsung dengan pemilik Warung
makan Mbok Mi dan observasi ke lokasi yang akan di jadikan sampel penelitian.
C.
Pengumpulan Data
Sebuah
penelitian pasti memerlukan data, sebab data merupakan pencatatan
peristiwa-peristiwa, hal-hal, keterangan-keterangan atau
karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan
menunjang atau mendukung penelitian dengan parameter tertentu. Data tersebut
dapat diperoleh melalui berbagai teknik, supaya data yang diperlukan dapat
terkumpul. Adapun teknik yang akan dilakukan antara lain:
1.
Wawancara
Pada penelitian ini akan digunakan
teknik wawancara sebagai sarana pengumpulan data. Wawancara merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada responden
atau informan. Selain itu, wawancara merupakan tanya jawab sepihak yang berarti
pertanyaan hanya akan berasal dari peneliti dan nara sumber akan aktif menjawab
pertanyaan yang telah diberikan. Adapun pihak yang kami wawancarai yaitu:
ü Pemilik Warung Makan Mbok Mi
2.
Observasi
Observasi merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang melakukan pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan
yang sedang dilakukan. Jenis observasi yang akan digunakan adalah observasi
partisipan, karena pada aktivitas jual beli yang dilakukan usaha Warung Makan Mbok Mi. Melalui observasi akan diperoleh pandangan-pandangan mengenai apa
yang sebenarnya terjadi. Adapun objek yang akan diobservasi adalah lokasi Usaha Warung Makan Mbok Mi di Jl. Gajayana
No.107A Malang.
D.
Metode Analisis Data
Pada tahap ini
akan dilakukan pemilihan dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan data.
Setelah itu, akan dilakukan penguraian data dan pengembangan sebuah deskripsi
informasi yang telah didapatkan dari hasil observasi dan wawancara. Kemudian, langkah selanjutnya adalah proses
penarikan kesimpulan sesuai dengan hasil penguraian dan pengembangan data.
E.
InstrumenPenelitan
Instrumen
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis,
recorder, kamera, dan panduan wawancara untuk memudahkan dalam melakukan
penelitian.
F. Waktu dan Tempat Penelitian
1.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada
Rabu, 30 April dan Sabtu, 03 Mei 2014
2.
Tempat
Penelitian
Tempat penelitian yang akan
digunakan selama proses penelitian ialah di depan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Di Jl. Gajayana
No.107A Malang.
G.
Prosedur Penelitian
Untuk
memudahkan dalam penelitian maka disusunlah prosedur penelitian sebagai
berikut:
1.
Pengambilan
data dari proses observasi dan wawancara
2.
Melakukan
Observasi
1.1 Menyiapkan
instrumen penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan observasi, seperti alat
tulis dan alat perekam.
1.2 Melakukan
observasi di lokasi warung makan Mbok mi.
1.3 Melakukan observasi terhadap
aktivitas jual beli di
Warung makan mbok mi.
3.
Melakukan
Wawancara
3.1 Menyiapkan
instrumen penelitian yang terkait dengan pelaksanaan wawancara seperti
recorder, alat tulis, dan kamera.
3.2 Melakukan wawancara dengan pemilik warung makan mbok mi.
4.
Menarik
kesimpulan berdasarkan hasil observasi dan wawancara.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Usaha Warung Makan “Mbok Mi”
Warung
makan mbok mi awalnya adalah usaha kecil yang muncul dari sebuah ide dari
seorang wirausahawan. Produsen ini melihat potensi ubi yang tumbuh subur di
daerah Malang. Akhirnya produsen ini mempunyai ide untuk membuat sebuah produk
mie. Namun, mie ini dibuat berbeda dengan mie sebelumnya yang terbuat dari
tepung. Mie ini dibuat dari ubi ungu. produsen ini belajar dari situasi saat
ini, yang semakin banyak makanan yang menimbulkan banyak penyakit. Oleh karena
itu, dengan produknya yang satu ini, produsen berharap bisa mengurangi bahkan
mencegah munculnya berbagai penyakit berbahaya. Dengan melihat potensi ubi ungu
yang tumbuh subur di daerah malang, dan dengan khasiatnya yang sangat baik
untuk kesehatan, muncullah ide untuk menciptakan sebuah produk mie yang terbuat
dari ubi ungu, yang diberi nama “mie telo ungu”. Mungkin banyak yang bertanya,
kenapa dinamakan mie telo ungu?? Penamaan mie ini, diambil dari nama produknya
sendiri yang terbuat dari ubi, yang dalam bahasa jawa yaitu “telo” berarti ubi.
Hal ini karena mayoritas orang malang menggunakan bahasa jawa. Mengapa harus
Telo ungu? karena dengan warnanya yang khas, maka akan membuat tampilan mie ini
lebih menarik.
Seiring
berjalannya waktu, produsen mulai membuka usahanya dengan Modal awal 60 juta,
yang meliputi: Sewa lahan untuk 2 tahun sebesar Rp 30 juta, peralatan Rp 20
juta, dan Biaya operasional bulanan, terdiri dari belanja dan gaji pegawai yang
diperkirakan sekitar 10 juta. Dengan terpenuhinya semua kebutuhan maka
dibukalah usaha Warung Makan Mbok Mi. Kehalalan produk ini juga telah diuji dan
disahkan oleh MUI(Majelis Ulama Indonesia), terbukti dengan adanya kata”حلال” pada
kemasan produk.
B.
Hasil Penelitian
1.
Produk
Tabel
3.1 produk
NO.
|
Nama Produk
|
Harga
|
1
|
Pangsit Mie Telo :
·
Biasa
·
Jamur
·
Ayam lada hitam
·
Bakso
·
Hati ampela
|
10.000
10.000
12.000
12.000
12.000
|
2
|
Pangsit Mie Sayur Hijau :
·
Biasa
·
Jamur
·
Ayam lada hitam
·
Bakso
·
Hati Ampela
|
8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
|
3
|
Pangsit Mie Kuning :
·
Biasa
·
Jamur
·
Ayam lada hitam
·
Bakso
·
Hati Ampela
|
8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
|
4
|
Mie Hot Plate :
·
Mie
Hot Plate Kuning
·
Mie
Hot Plate Telo
·
Mie
Hot Plate Hijau
|
15.000
|
5
|
Mie Kocok :
·
Mie
Kocok Telo
·
Mie
Kocok Hijau
·
Mie
Kocok Kuning
|
10.000
|
6
|
Siomay :
·
Siomay Bakar
·
Siomay Kuah
·
Siomay Goreng
|
6.000
|
7
|
Tahu tuna goreng
Tahu tuna bakar
|
6.000
|
8
|
Aneka Juice :
·
Jus
telo ungu
·
jus telo kuning
·
jus melon, sirsak, jeruk, alpukat, jambu
|
6.000
|
9
|
Panas :
·
Kopi
hitam
·
Moccacino
·
Cappucino
·
kopi susu
·
teh panas
·
jeruk panas
·
lemon tea
|
4.000
4.000
4.000
5.000
3.000
4.000
4.000
|
10
|
Dingin:
·
Milkshake
Cokelat
·
Milkshake Vanilla
·
Milkshake Strawberry
·
Milkshake Durian
·
Es Blanggur
·
Es Embun Sirsak
·
Es Alpukat Mocca
·
Es Soda Gembira
·
Es Teh Tarik
|
10.000
7.000
7.000
7.000
8.000
5.000
|
2.
Modal
Awal
- Sewa Lahan = Rp. 30 juta
- Peralatan = Rp. 20 juta
- Operasional Bulanan = Rp. 10 juta, terdiri dari Biaya Belanja dan Gaji
Pegawai
Total Modal Awal = Rp. 60 juta
3.
Pendapatan Bersih Per-hari Rp.
300.000,00-
4.
Gaji Karyawan Minimal Rp. 800.000,00-
C. Strategi
Pemasaran Warung Makan Mbok Mi
Setiap usaha
memiliki strategi tersendiri dalam
pemasarannya. Namun, konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah
kebutuhan manusia. Dengan adanya kebutuhan individu yang terus berkembang
seiring berjalannya waktu, mendorong pula keinginan mengkonsumsi suatu produk
dengan ciri khas tertentu. Kemudian muncullah keinginan untuk melakukan
permintaan spesifik terhadap suatu jenis produk. Seorang konsumen dalam
menentukan keputusan pembelian akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang
akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai
dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran dan
transaksi jual beli barang dan jasa. Maka dari itu, inti tujuan dari adanya
strategi pemasaran adalah memenuhi kepuasan konsumen. Menurut Basu Swastha
(1984: 51-52) terdapat tiga macam strategi pemasaran:
a.
Menghasilkan
produk dengan kualitas sebaik mungkin
b.
Penetapan
harga
c.
Strategi
penggunaan iklan
Hal demikian
pun terjadi pada usaha Warung Makan Mbok Mi.
Usaha tersebut melakukan beberapa strategi pemasaran yang cukup berhasil
memuaskan konsumen, dibuktikan dengan kehadirannya yang seolah menjadi
kebutuhan bagi para konsumennya. Hal ini juga terlihat dengan adanya
ketertarikan konsumen kepada aneka menu yang dihidangkan di Warung Makan Mbok mi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, Strategi pemasaran yang digunakan oleh
Produsen Warung makan mbok mi adalah dengan media cetak dan elektronik. Hal ini
bertujuan untuk memperkenalkan produknya agar dikenal masyarakat luas. Selain
itu, produsen juga memasarkan produknya dengan mengikuti kegiatan yang diadakan
di kampus-kampus di Kota Malang. Usaha produsen ini sudah pernah mengikuti
kegiatan di kampus UM, UMM, POLTEK dll. Seperti Bazar, Acara Seminar, dengan
memanfaatkan lokasi diluar seminar untuk mempromosikan produknya.
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data mengenai strategi pemasaran yang
dilakukan oleh usaha Warung Makan Mbok Mi, yakni strategi pemasaran dengan mengutamakan kualitas produk.
Usaha Warung Makan Mbok Mi tergolong usaha yang mengutamakan kualitas produk, karena produk usaha
tersebut diproduksi dari Ubi ungu tanpa bahan pengawet makanan, sehingga pada produk usaha warung makan mbok mi memiliki cita rasa mie yang khas. Usaha ini juga
mengikuti trend masa kini yang menggunakan sistem level pedas terhadap
produknya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika usaha Warung makan mbok mi memiliki
banyak konsumen, karena produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen. Berikut merupakan lokasi warung makan mbok mi:
Gambar 4.2 Lokasi Warung Makan Mbok Mi
Gambar 4.3 Kondisi Dalam Warung Makan Mbok Mi
D. Analisis Situasi Pasar
Dalam
menganalisa situasi pasar terhadap persaingan, Warung Makan Mbok Mi mengikuti
harga pasar. Dalam menanggapi pesaing, Warung Makan Mbok Mi mempunyai cara
tersendiri untuk tetap menjaga kualitas produk dan yang terpenting untuk tetap
mempertahankan kepercayaan konsumen agar tidak beralih terhadap produk usaha
lain. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas dari segi
pelayanan, meningkatkan promo, inovasi terhadap produk.
v Dari segi pelayanan,
karyawan mempersilahkan konsumen duduk, kemudian memberi menu makanan, dan
mempersilahkan konsumen untuk menulis sendiri makanan yang akan dipesan. Dengan
begitu, konsumen akan merasa nyaman tanpa tergesa-gesa dalam pemesanan makanan.
v Dari segi promo,
produsen terus meningkatkan promo terhadap produknya, baik melalui media cetak
maupun media eektronik.
v Dari segi inovasi,
warung makan mbok mi akan terus melakukan inovasi terhadap produknya, seperti
yang dinyatakan oleh produsen, bahwa bulan berikutnya, warung makan ini akan
lebih mengembangkan produknya yaitu dengan menambah menu nasi, terutama dalam
bulan puasa yang akan datang ini. Untuk prospek ke depannya, Produsen
mengatakan akan mencari tempat baru yang lebih luas untuk terus mengembangkan
usahanya, lebih-lebih membuka cabang disetiap daerah.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasararkan
hasil penelitian yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa Warung Makan Mbok Mi mempunyai Strategi tersendiri dalam
mengembangkan usahanya. Warung Makan Mbok Mi mengutamakan kualitas produknya
untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen. Misalnya tidak menggunakan bahan yang
dilarang dalam agama islam. Produk Warung Makan Mbok Mi juga telah diuji dan
disahkan kehalalannya oleh MUI(Majelis Ulama Indonesia), terbukti dengan adanya
kata (حلال)
pada Label produknya. Dalam menganalisa situasi pasar terhadap banyaknya
pesaing, Warung Makan Mbok Mi akan terus meningkatkan usahanya, yaitu dengan
meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi terhadap konsumen, meningkatkan
kreativitas dalam mempromosikan produknya, dan mengembangkan inovasi-inovasi
baru terhadap produk. Hal itu bertujuan untuk terus mengembangkan usaha yang
dijalankan. Pemilik Warung Makan Mbok Mi mempunyai prospek ke depan yang lebih
baik, yaitu mencari tempat yang lebih luas lagi dalam upaya pengembangan
usahanya dan memperbanyak inovasi terhadap produk untuk kemudian mencapai
kesuksesan dalam usahanya, Serta dapat membuka cabang di setiap daerah.
B. Saran
Dari hasil
analisis, peneliti menyarankan kepada produsen Warung Makan Mbok Mi:
1.
Dalam penyajiannya, dibutuhkan ide-ide kreatif
dan inovatif
terhadap produk agar konsumen tidak bosan dan lebih tertarik.
2.
Dalam
pengemasannya, diharapkan ada perubahan positif berupa kreasi-kreasi agar tidak
terlihat monoton.
3.
Dengan
pendapatan yang ada agar produsen Warung Makan Mbok Mi bisa
mengembangkan usahanya lebih luas lagi, misalnya
dengan membuka cabang di setiap daerah.
4.
Masyarakat
luas, terutama Mahasiswa dapat belajar cara berwirausaha
dengan metode UMKM dari Warung Makan Mbok Mi.
5.
Bisa
menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fatoni. 2009. Penelitian Kualitatif (Online). http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2009/12/20/penelitian-kualitatif. diakses 04 Mei 2014-08:05 WIB
Adi. 2010. Metode Kuantitatif (Online).http://baseadi.blogspot.com/2010/06/metode-kuantitatif.html. diakses
04 Mei 2014-08:12 WIB
Febriyanti, resta. 2009. Pengertian dan Kriteria Usaha Mikro
(Online). http://restafebri.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-usaha-mikro_08.html. diakses
04 Mei 2014-06:27 WIB
Y. Stanton, W. dan Basu Swastha. Pemasaran dan Strategi
Pemasaran http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran#Rujukan.
diakses 04 Mei 2014-05:19 WIB
Dessler, Gary. Definisi Pelatihan dan Pengembangan. http://www.slideshare.net/putratidore/msdm-pelatihan-dan-pengembangan-28438852. diakses 04 Mei 2014-05:30 WIB
-------. http://id.wikipedia.org/wiki/UIN_Maulana_Malik_Ibrahim_Malang. diakses 04 Mei 2014-06:30 WIB
-------. Analisa Pasar.http://evi-nurpadillah.blogspot.com/2013/06/analisa-pasar.html. diakses 04 Mei 2014-23:25 WIB
Cravens. 2000. Analisa Situasi Pasar Persaingan. Indraputrabintan. blogspot.
com/2012/03/analisis-situasi-pasar-dan-analisis.html#.U2Zn01_IV2cI. diakses 04 Mei 2014-23:23 WIB