Pages

Sabtu, 01 April 2017

Laporan Observasi Manajemen Risiko



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Benarkah kebanyakan orang ingin mengelakkan risiko? Karena selalu ingin aman dan hidup tenteram, maka memang kebanyakan orang takut menanggung risiko. Namun semua tahap kehidupan kita mengandung risiko. Kemanapun kita mengelak atau lari dari risiko, maka disitupun kita akan menemukan risiko yang lainnya. Risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Bahkan ada orang yang mengatakan, bahwa tak ada hidup tanpa risiko sebagaimana tak ada hidup tanpa maut.
Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana artinya senantiasa ada kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan, seperti kemungkinan kehilangan, cedera, kebakaran, dan sebagainya. Tidak ada metode apapun yang bisa menjamin seratus persen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan, kecuali kalau kegiatan yang mengandung risiko tidak dilakukan.
Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnya hal tersebut di-manage dengan sebaik-baiknya. Program manajemen risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi, setelah itu mengukur atau menentukan besarnya risiko dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko tersebut. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun untuk mengendalikannya. Pendeknya dengan program itu, dapatlah dilindungi keefektifan operasi perusahaan yang bersangkutan.
Observasi ini mengambil obyek pada Duta Catering Service. Salah satu usaha yang bergerak dibidang jasa boga dengan sistem kerja yang harus cepat dan dikejar deadline ketepatan waktu pemesanan. Kemudian tempat produksi yang sangat rawan terjadi kecelakaan kerja jika tidak dikelola dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu manajer dituntut agar bisa mencegah ataupun meminimalisir risiko yang akan terjadi ketika kegiatan operasional sedang berlangsung.

B.     Rumusan Masalah
1.      Risiko apa saja yang ada di Duta Catering Service?
2.      Bagaimana Upaya Pencegahan dan Penanganan yang dilakukan oleh Duta catering service?
C.    Tujuan Observasi
1.      Untuk Mengetahui Risiko apa saja yang ada di Duta Catering Service
2.      Untuk Mengetahui Upaya Pencegahan dan Penanganan yang dilakukan oleh Duta catering service























BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1  Definisi Manajemen Risiko
Terdapat beberapa pengertian dan definisi manajemen resiko, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Manajemen Risiko orgaisasi adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi secara komprehensif untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan (Hanafi: 2006).
2.      Manajemen resiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap yang dipunyai organisasi untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposure organisasi terhadap risiko (SBC Waburg, The Practice of Risk Management, Euro Money Book: 2004).
3.      Manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakkan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis (Fahmi: 2010).

2.2  Manfaat Manajemen Risiko
Dengan diterapkannya manajemen risiko dalam perusahaan terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh di antaranya adalah :
1.      Perusahaan mempunyai ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer lebih berhati-hati dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.
2.      Mampu memberi arah bagi perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
3.      Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko keuangan yang minimum.
4.      Dengan adanya konsep manajemen risiko yang dirancang secara detail maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara sustainable  (berkelanjutan).

2.3  Tahap-Tahap Dalam Melaksanakan Manajemen Risiko
Untuk mengimplementasikan risiko manajemen secara komprehensif ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu :
1.      Identifikasi Risiko
Pada tahap ini manajemen perusahaan melakukan tindakan berupa mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami oleh perusahaan. Identifikasi ini dilakukan dengan melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan terlihat.
2.      Mengidentifikasi Bentuk-Bentuk Risiko
Pada tahap ini manajemen perusahaan telah mampu menemukan bentuk dan format risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi telah mampu dijelaskan secara detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor timbulnya risiko tersebut. Dan pihak manajemen perusahaan juga sudah mulai mengumpulkan dan menerima berbagai data-data baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
3.      Menempatkan Ukuran-Ukuran Risiko
Pada tahap ini manajemen perusahaan sudah menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan digunakan. Data-data yang masuk juga sudah dapat diterima, baik yang berbentuk kualitatif dan kuantitatif serta pemilahan data dilakukan berdasarkan pendekatan metodologi yang digunakan. Dengan kepemilikan rancangan metodologi penelitian yang ada diharapkan pihak manajemen perusahaan telah memiliki fondasi yang kuat guna melakukan pengolahan data.
4.      Menempatkan Alternatif-Alternatif
Pada tahap ini manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan data. Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul jika keputusan tersebut diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang dikemukakan tersebut dipilah dan ditempatkan sebagai alternatif-alternatif keputusan.
5.      Menganalisis Setiap Alternatif
Pada tahap ini setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan dikemukakan berbagai sudut pandang serta dampak-dampak yang mungkin timbul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dan dampak tersebut harus dijelaskan secara komprehensif dan sistematis sehingga dapat diperoleh gambaran secara jelas dan tegas guna untuk membantu pengambilan keputusan.
6.      Memutuskan Satu Alternatif
Pada tahap ini dilakukan pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif yang ditawarkan, artinya mengambil alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif  yang ditawarkan termasuk dengan menilai alternatif lainnya.
7.      Melaksanakan Alternatif yang Dipilih
Pada tahap ini dibentuk tim untuk melaksanakan alternatif yang dipilih dilengkapi dengan rincian biaya pelaksanaan yang disetujui oleh bagian keuangan serta otoritas pengambilan keputusan lainnya.
8.      Mengontrol Pelaksanaan Alternatif yang Dipilih
Pada tahap ini manajer perusahaan melakukan control yang maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.
9.      Mengevaluasi Pelaksanaan Alternatif yang Dipilih
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan secara sistematis melaporkan pada pihak manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data-data yang bersifat fundamental dan teknikal dan juga tidak mengesampingkan pelaporan yang bersifat lisan. Tujuan melakukan evaluasi ini adalah  agar pekerjaan tersebut dapat terus dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.


2.4  Mengelola Risiko
Pada dasarnya terdapat beberapa cara untuk mengelola risiko, diantaranya adalah :
1.      Menghindari Risiko
Cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah menghindar. Tetapi cara semacam ini barangkali tidak optimal. Karena jika kita ingin memperoleh keuntungan dalam berbisnis, maka mau tidak mau kita harus keluar dan menghadapi risiko tersebut.
2.      Menahan Risiko
Contoh kecil seseorang tidak mau mengasuransikan kendaraan bermotornya karena orang tersebut merasa asuransi terlalu repot dan mahal. Sementara dia akan mengendarai kendaraan tersebut dengan hati hati. Dalam contoh tersebut, orang tersebut memutuskan untuk menanggung sendiri risiko kecelakaan.
3.      Memperkecil Risiko
Keputusan untuk memperkecil risiko adalah dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisasinya agar risiko tersebut tidak bertambah besar di luar control.
4.      Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja.
5.      Mengalihkan Risiko
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara kita alihkan ke tempat lain sebagian. Contohnya mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya.
6.      Mengontrol atau Mengendalikan Risiko
Mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.  Pengendalian risiko dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak diinginkan. Contohnya memasang alarm pengaman pada mobil dan alarm kebakaran pada rumah.
7.      Pendanaan Risiko
Pendanaan risiko adalah menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai cadangan guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari seperti perubahan nilai tukar dolar terhadap mata uang domestic di pasaran.
2.5 Hubungan Manajemen Risiko dengan Fungsi-fungsi Lain dalam Perusahaan
Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya ( yaitu dengan fungsi : akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engineering dan maintenance), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagian fungsi manajemen risiko (Darmawi: 1990).
a.      Hubungan Dengan Fungsi Akunting
Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu :
1.      Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control dan internal audit.
2.      Melalui rekening asset bagian akunting mengidentifikasikan dan mengukur exposure kerugian terhadap harta.
3.      Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, Bagian Akunting mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang.
b.      Hubungan Dengan Fungsi Keuangan
Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manjamen risiko. Pertama, manajer risiko biasanya bawahan direktur keuangan. Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena menurunnya profit bisa menghalangi pencapaian tujuan perusahaan, maka kegiatan seperti itu juga tercantumdalam program manajemen risiko. Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko murni yang tercipta karena tindakan itu. Keempat, jika perusahaan meminjam uang dengan menggunakan harta sebagai kolateral, biasanya pemberi pinjaman menuntut agar harta itu diasuransikan, yang selanjutnya akan melibatkan kegiatan manajemen risiko.
c.       Hubungan Dengan Marketing
Kegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan bisa  dituntut oleh pihak luar berkenaan dengan penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat.
d.      Hubungan Dengan Bagian Produksi
Kegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendisain dan membuat produk atau memberikan servis, pekerja seringkali di-ekspose pada kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau servis yang dijualnya mungkin bisa menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi pemakainya; oleh karena itu perusahaan harus selalu sedia menghadapi “ tuntutan hukum “ dari pihak ketiga.
Karena itu bagian produksi haruslah mengidentifikasikan dan mengevaluasi bahaya-bahaya yang terkait dengan produk dan servis, dan dengan proses.
e.       Hubungan Dengan Engineering dan Maintenance
Bagian ini bertanggung jawab untuk disain pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian.
f.       Hubungan Dengan Bagian Personalia
Bagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh yang paling jelas adalah perancangan, instalasi, dan administrasi program-program kesejahteraan pegawai. Walaupun ada beberapa perusahaan manajer risiko yang bertanggung jawab penuh untuk program-program kesejahteraan itu, tetapi kebanyakan perusahaan memberi wewenang penuh atau sebagian pada bagian personalia.
Karena bagian personalia bertanggung jawab untuk seleksi dan latihan personil, maka bagian personalia yang bertanggung jawab dalam mengawasi jabatan yang mengandung risiko, misalnya kecelakaan dan penyakit.

Komunikasi Dua Arah
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan komunikasi dua arah antara manajer risiko dan manajer-manajer lain dalam suatu perusahaan untuk menyalurkan informasi yang berkenaan dengan risiko.




















BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Company Profile
Duta catering service merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa boga (catering). Duta catering service berdiri pada tanggal 13 oktober 1991. Awal beridirinya Duta Catering ini berawal dari kegiatan rutin Bank BPR Gunung Ringgit tempat Pak Djito bekerja, dimana dalam kegiatan itu Bank mengundang para nasabahnya untuk makan bersama. Dan kebetulan pada saat itu Pak Djito diutus sebagai panitia pelaksana acara, namun terdapat kendala yaitu pak djito harus menggunakan jasa catering hanya dengan anggaran yang sangat minim, yaitu Rp. 2.750 per orang. Bapak djito sendiri awalnya tidak yakin bisa mendapatkan jasa catering dengan harga yang tidak memungkinkan, namun karena keberanian dan rasa tanggung jawabnya sebagai panitia pelaksana akhirnya beliau bertekad untuk tetap mengemban amanah yang telah diberikan kepadanya. Akhirnya beliau mulai mencari setiap jasa catering di daerah Malang, namun hasilnya nihil, tidak ada yang mau menerima jasa catering dengan harga yang minim itu.
Dengan rasa tanggung jawab akhirnya bapak djito bertekad untuk mengusahakan agar istrinya (ibu djito) memasakkan beberapa menu untuk acara tersebut. Dengan dibantu oleh 10 orang pekerja, akhirnya bu djito berusaha untuk bekerja dengan maksimal, baik dari masakannya, penataan prasmanan hingga peralatannya. Alhasil acara berjalan dengan lancar dan semua pihak merasa puas terhadap usaha keras Pak djito beserta istrinya. Pak djito pun merasa senang, awalnya beliau khawatir semua biaya yang dikeluarkan akan mengalami kerugian, namun ternyata anggaran yang diberikan oleh Bank masih tersisa. Karena dirasa menguntungkan, akhirnya pak djito mulai berpikir untuk memulai usaha jasa catering.
Acara yang digelar rutin di Bank BPR Gunung Ringgit itu telah mengundang banyak pertanyaan dari berbagai pihak, terutama para tamu undangan yang merasa puas dengan masakan yang dihidangkan, setelah mendapat informasi dari pihak Bank bahwa yang mengatur acara tersebut adalah Pak djito akhirnya salah satu tamu tertarik dan ingin memakai jasa cateringnya untuk acara pernikahan anaknya. Akhirnya transaksi pun terjadi dan acara terlaksana dengan baik. Event pertama ini diselenggarakan di gedung SKODAM Malang. Dan dari situlah dimulai kegiatan komersial bapak djito dan mulai dikenal konsumen. Saat itu sistem pemasarannya masih dari mulut ke mulut dan menawarkan jasa catering-nya ke setiap event (door to door).
Semakin hari usaha Duta catering service pun semakin melonjak, akhirnya pak djito memutuskan untuk menggeluti usaha ini dan meninggalkan pekerjaan lamanya karena dirasa usaha itu mempunyai prospect yang lebih menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan kurva omzet catering yang tidak pernah flat atau turun, namun terus naik hingga saat ini. Pesanan datang tanpa henti, mulai dari dalam hingga luar kota seperti malang raya, pasuruan, probolinggu, jember, lumajang, sidoardjo, surabaya, kediri, Tulungagung, Jombang, hingga ke luar pulau jawa seperti madura dan lain-lain.
Nama “Duta” merupakan singkatan dari Dharma Utama, yang diambil dari nama CV itu sendiri, nama ini dipilih dengan harapan agar catering ini bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat serta dapat berkembang baik dari segi omzet hingga perluasan daerah pemasaran. Sehingga owner berharap usaha catering-nya dapat dikenal masyarakat seluruh Indonesia.
Modal awal mendirikan usaha jasa catering ini adalah Rp. 300.000,- untuk pengadaan bahan dan kebutuhan lainnya, kekurangan modal diambil 50% dari total pembayaran BPR Gunung Ringgit. Sistem yang diterapkan untuk mengelola usaha yaitu dengan manajemen kerakyatan. Perekrutan dilakukan dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Artinya pemimpin tidak mengandalkan tenaga ahli atu profesional seperti yang diterapkan dalam perusahaan atau instansi lainnya, namun lebih kepada memberdayakan masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan. Karena tujuan utama Duta catering service adalah menciptakan lapangan kerja yang padat karya sehingga dapat menampung tenaga kerja sebanyak mungkin dari masyarakat sekitar.
Duta catering service merupakan perusahaan mikro karena jenis usahanya masih terbatas dalam satu bidang. Karena usaha yang dijalankan telah mencapai tiga usaha, yaitu catering, kontraktor dan cat akhirnya owner memutuskan untuk mendaftarkan usahanya sebagai CV, dan memberinya nama CV. Dharma Utama.
Duta catering service mengawali kegiatan produksinya menggunakan dapur rumah tangga, bermula dari rumah bertipe 60 yang dijadikan ruang produksi sekaligus tempat pemasaran, Bu Djito berusaha memperluas jangkauan usaha cateringnya. Dengan jumlah laba yang tidak signifikan, bu djito tak patah arang untuk menawarkan jasa cateringnya ke berbagai relasi dan kerabat. Seiring berjalannya waktu, usaha katering bu djito dikenal masyarakat luas, akhirnya bu djito mempunyai niat untuk memperluas area produksi karena semakin banyak pesanan yang membutuhkan area kerja yang luas.
Dalam memperluas area produksinya, perluasan pertama diperoleh dari memberli rumah tetangga belakang rumah Bu djito. Tidak sampai disitu saja, karena usaha katering yang semakin maju seiring banyaknya pesanan yang datang, Bu djito juga menambah jumlah karyawannya. Kemudian perluasan area produksi kembali dilakukan. Perluasan kedua ini terbilang fantastis, karena beliau membeli kurang lebih 10 rumah warga. Saat ini, luas lahan Duta catering service telah mencapai ±3000 m² dengan luas bangunan ±5000 m².

Alamat Perusahaan
Jalan Ir. Soekarno No. 26 Areng-areng, Dadaprejo, Batu
Tlp (0341) 464250, 46205, 460145
Fax (0341) 467077
Email. Duta_catering@hortmail.com

 










Legalitas Perusahaan
Akte notaris Mudofir Hadi SH tgl 11 maret 1986 Nomor 086 NPWP No. 01.425.939.4-628.000 Tgl 26 Maret 1986 PKP. No PEM

 







 DUTA

Logo Duta Catering Service

Catering Service


3.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan
·         Visi
Visi CV. Dharma Utama adalah “Terbentuknya beberapa usaha dengan memberdayakan tenaga kerja lokal”. Prinsip yang selalu ditegakkan pada CV. Dharma Utama ini adalah pemberdayaan tenaga karya lokal. Dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dari segi moril maupun materiil. Apabila perusahaan mengalami kemajuan maka kemakmuran karyawanpun akan meningkat. Maka dengan prinsip ini perusahaan terus berupaya untuk menjadikan usaha ini semakin sukses agar perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang ada didalamnya. Visi ini bukan hanya sekedar tujuan yang ingin dicapai untuk kepentingan perusahaan, tetapi juga menjadi motivasi bagi karyawan dan juga pimpinan CV. Dharma Utama agar kesejahteraan masyarakat sekitar dapat terpenuhi. Sedangkan visi Duta Catering Service sendiri adalah “Kepercayaan anda dalah amanah, kami telah buktikan di Setiap Event

·         Misi
Nilai-nilai yang selalu ditanamkan oleh pimpinan CV. Dharma Utama kepada seluruh bawahannya adalah “Selalu berusaha dan beribadah”. Nilai-nilai ini sekaligus menjadi misi perusahaan agar benar-benar diterapkan untuk mencapai visi perusahaan. Dimana perusahaan selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi semua pihak, baik bagi karyawan, konsumen dan terutama bagi perusahaan sendiri. Setelah berusaha sekuat tenaga, kemudian berdo’a dan tawakkal kepada Allah SWT, hal itulah yang selalu ditanamkan oleh pimpinan kepada seluruh karyawannya.
·         Motto
Motto CV. Dharma Utama dan selalu dijadikan acuan bagi setiap aktivitas operasional perusahaan adalah “Kerjaku ibadahku, InsyaAllah”. Jadi setiap pekerjaan yang mereka lakukan selalu diniatkan untuk mencari ridho Allah SWT dan tidak mengharapkan imbalan yang berlebihan secara materiil.

Berbagai sistem manajemen telah dijalankan oleh Duta Catering service untuk menjamin konsistensi kualitas proses produksi, pelayanan dan distribusinya hingga ke pelanggan akhir (end user). Komitmen tersebut akan terus diwujudkan sebagai upaya dalam memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sebuah penghargaan rekor muri pada tahun 2014 lalu, sebagai bukti bahwa Duta Catering service telah memiliki kualitas produk dan pelayanan yang baik di mata konsumen, sehingga Duta Catering service selalu menjadi perusahaan jasa catering pilihan di malang raya hingga ke luar kota.

Gambar 1. Penghargaan

















Rounded Rectangle: MASAKAN3.3 Struktur Organisasi Duta Catering





Rounded Rectangle: PIMPINANRounded Rectangle: WAKIL PIMPINANRounded Rectangle: KEPALA LOGISTIKRounded Rectangle: KEPALA PRODUKSIRounded Rectangle: KEP.  PERALATAN DAN KENDARAANRounded Rectangle: MARKETINGRounded Rectangle: KEPALA EVENTRounded Rectangle: TENAGA KERJARounded Rectangle: KENDARAANRounded Rectangle: PERALATANRounded Rectangle: CHEFRounded Rectangle: KOORD  CHEFRounded Rectangle: GUDANGRounded Rectangle: BELANJARounded Rectangle: PERALATANRounded Rectangle: DEKORASIRounded Rectangle:  SOPIRRounded Rectangle: PENGAWASRounded Rectangle: COOK HELPERRounded Rectangle: COOK HELPER



Rounded Rectangle: KEP. ADMINISTRASIRounded Rectangle: ADMINRounded Rectangle: KEUANGANN
 

































3.4 Job Description
1.      Pimpinan
Pimpinan dipegang oleh seorang pemimpin sekaligus pemilik catering yaitu Ibu Djito yang bertanggung jawab:
a.       Membentuk organisasi catering
b.      Melakukan pembagian kerja
c.       Mengontrol/ memonitor kegiatan
d.      Menetapkan kebijakan tentang segala fasilitas, bangunan, perlengkapan, dan sarana lain demi perbaikan operasional Duta catering service
e.       Menjalin kerja sama dengan rekan dan supplier
f.       Menangani segala kepentingan dengan pihak luar perusahaan
g.      Memeriksa hasil kerja karyawan dan meminta pertanggung jawaban dari maisng-maisng kepala bagian atas tugas yang diberikan.
2.      Wakil Pimpinan
Wakil pimpinan kedudukannya dibawah pimpinan bertugas:
a.       Bertanggung jawab menetapkan kebijakan pada saat pimpinan tidak ada di tempat dan atas persetujuan pimpinan
b.      Membantu mengawasi pelaksanaan keseluruhan kegiatan operasional masing-maisng kegiatan
c.       Memeriksa dan mengontrol hasil kerja kepala bagian
3.      Bagian Administrasi
Bagian Administrasi bertugas:
a.       Mengurus seluruh kegitan operasional yang berkaitan dengan aspek administrasi keuangan dan akuntansi perusahaan serta seksi receduing yang menerima semua barang-barang dari supplier atau bagian pembelanjaan dengan kualitas dan akuntansi yang diterapkan di Duta catering service.
Selain itu bagian ini juga bertugas membantu kepala administrasi
b.      Mengatur berkas-berkas orderan customer
c.       Mengarsipkan data pada komputer
d.      Mengarsipkan seluruh kegiatan operasional yang berkaitan dengan bagian administrasi dan akuntansi
4.      Bagian keuangan
Tugas dan wewenang Bagian keuangan adalah:
a.       Mencatat keluar masuknya kas pada Duta catering service
b.      Bekerja sama dengan bagian administrasi
c.       Memberi laporan dan meminta pertimbangan manager tentang keluar masuknya kas
5.      Bagian Produksi
Bagian produksi bertugas melaksanakan kegiatan operasional dibidang produksi makanan dan minuman, mengontrol alat saji, memonitor jadwal pengiriman dan jumlah pesanan.
Bagian produksi membawahi bagian-bagian yang ada dibawahnya, diantaranya:
a.       Koordinator Chef, bertugas:
1)      Memasak masakan sesuai pesanan
2)      Mengkoordinir cook helper
b.      Koordinator Pekerja, bertugas:
1)      Mengkoordinir semua pekerja
2)      Mengontrol dan mengawasi kegiatan pekerja
c.       Cook
Dalam pembagian tugasnya Duta catering service mengelompokkan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1)      Hot Kitchen
a)      Bagian masakan, mengolah berbagai macam masakan dari jenis hewani, nabati dan seafood.
b)      Bagian penggorengan, menggoreng beraneka macam hidangan yang diolah dengan digoreng.
c)      Bagian nasi, memasaka berbagai macam nasi (nasi kuning, nasi putih dan nasi gurih).
d)     Bagian sup dan cah, bagian ini berfungsi membuat aneka sup dan cah.
e)      Bagian saus, membuat saus puding, saus spagetti, saus ayam goreng, saus kakap goreng.
f)        Bagian pengemasan, membantu bagian masakan mengolah makanan dan mengemas lunchbox dan snack.
2)      Cold Kitchen
a)      Bagian pastry, membuat pastel tutup, lemper, onde-onde, lumpur, cara bikang.
b)      Bagian dessert, membuat aneka puding dan berbagai macam minuman.
d.      Cook Helper, bertugas:
1)      Membantu persiapan (prepare) bahan, misalnya: mengupas bawang merah, bawang putih dan wortel.
2)      Memotong bahan, seperti: wortel bentuk dadu, kolang-kaling, slice onion, slice garlic.
3)      Membentuk bunga dan memotong wortel untuk soup dan cah.
4)      Membantu membuat rolade, chicken roll, galantin, udang goreng tepung.
5)      Membersihkan bahan dan memotong daging sapi dan ayam.
6.      Bagian Peralatan
Bagian peralatan betugas dan bertanggung jawab terhadap peralatan yang akan digunakan untuk prasmanan (buffet), misalnya: chafing disk, dinner plate, rolled stop, panstove, dan juga mengirimkannya ke gedung.
7.      Bagian Pengemasan
Bagian ini bertugas menata dan mengemas nais kotak, meletakkan masakan yang akan dikirim ke dalam bowl dan container.
8.      Bagian Transportasi
Bagian Transportasi, bertugas:
a.       Mengirim produk pesanan catering ketempat konsumen
b.      Mengambil pesanan bahan makanan dari supplier
c.       Bertanggung jawab terhadap perawatan alat transportasi
9.      Bagian Logistik
Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengadaan bahan untuk event baik dari supplier maupun transaksi/membeli sendiri. Bagian logistik membawahi bagian dibawah ini:
a.       Belanja (purchasing)
1)      Menyimpan persediaan bahan-bahan
2)      Belanja/membeli bahan basah maupun kering baik dari supplier/membeli sendiri.
b.      Gudang
1)      Mencatat stock barang yang habis
2)      Mencatat keluar masuknya bahan dari tempat persediaan bahan
3)      Mengecek persediaan bahan
4)      Melaporkan bahan yang persediaannya menipis
10.  Bagian Marketing
Bagian marketing adalah ujung tombak dari keberhasilan catering karean bagian ini yang mengupayakan terjualnya produk dan jasa yang dimiliki kepada konsumen (memasarkan suatu produk dan jasa catering) dan mempromosikan.
Bagian marketing dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Marketing di lapangan, bertugas melobi (karyawan bidang marketing lebih aktif untuk mencari konsumen dengan penyebaran brosur, door to door) aktif di luar pasar sasaran. Biasanya di Duta catering service disebut juga dengan pemasaran ekstern.
b.      Marketing yang bekerja sebagai humas, biasanya di Duta catering service disebut dengan pemasaran intern.
11.  Bagian Event
Bagian event bertugas dan bertanggung jawab atas seluruh kelengkapan pesanan dan menerima laporan dari tiap-tiap bagian yang dibawahinya. Bagian event membawahi beberapa bagian, diantaranya:
a.       Bagian Tenaga Kerja, bertugas mencatat pekerja yang melaksanakan service pada event yang diselenggarakan serta mencari pekerja jika karyawan tidak mencukupi untuk kebutuhan casual service pada event.
b.      Bagian Dekorasi, bertugas mendekor dan menata meja dan kursi, skirting, menghias kursi VIP untuk keluarga, memasanng aksesoris dari kuningan, perahu yang dihias dengan buah dan sayur, juga menata ruangan sesuai dengan gambar yang diberikan oleh pimpinan.
c.       Bagian Peralatan, bertugas mengecek keluar masuknya alat (inventaris setiap 3 bulan sekali), mencatat peralatan yang dibutuhkan untuk buffet maupun acara lainnya, menata peralatan diatas meja prasmanan serta mengemas kembali bila acara selesai.
d.      Bagian Penataan Makanan dalam Event, bertugasMemasukkan makanan ke mobil box, mengecek kembali kelengkapan masakan casual service untuk mempersiapkan dan menata alat hidang/ alat saji.
e.       Bagian Pelayanan, bertugas melayani tamu yang hadir dalam event, menjaga gubuk masing-masing menu yang disajikan dalam event,  refill makanan, clear up piring kotor.
3.5 Ketenagakerjaan Duta Catering Service
Karyawan Duta catering service berjumlah sekitar 463 yang terdiri dari 88 orang Bagian Dapur, 14 orang supir, 11 orang bagian gudang, 50 orang bagian Kantor, 200 orang bagian casual (pelayanan) putra dan 100 orang pelayanan putri.
Karyawan Duta catering service pada umumnya lebih banyak yang berjenis kelamin wanita dari pada pria. Karyawan wanita ditempatkan di bagian produksi dan service, sedangkan karyawan pria ditempatkan pada bagian peralatan dan dekorasi.
Pada karyawan bagian produksi diberlakukan sistem shift yaitu pembagian hari kerja yang dihitung dalam 1 minggu yang terdiri dari 3 pergantian shift dan 1 shift tetap (inti). Sistem shift ini hanya diberlakukan untuk karyawan tetap secara bergiliran. Jika pesanan banyak, maka semua karyawan diminta untuk tetap masuk kerja. Diberlakukannya sistem shift di bagian produksi dikarenakan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak sehingga jumlah karyawan yang dibutuhkan sedikit.
Jam kerja bagian produksi adalah sebagai berikut:
1.      Shift 1  : bekerja setiap hari
2.      Shift II : bekerja pada minggu pertama
3.      Shift III: bekerja pada minggu kedua
4.      Shift IV:  bekerja pada minggu ketiga
Jam kerja bagian Kantor berbeda dengan karyawan lainnya, untuk karyawan kantor diberlakukan shift dan waktu kerja sebagai berikut:
1.      Shift 1 (pagi) : pukul 08.00-16.00 WIB
2.      Shift II(siang) : pukul 12.00-20.00 WIB
Karyawan kantor memiliki jatah 6 hari kerja dan 1 hari libur yang dilakukan secara bergantian, dalam 1 hari kerja berlaku 8 jam kerja dengan 1 jam waktu istirahat. Lama bekerja karyawan di Duta catering service bervariasi, yaitu terdiri dari 7 karyawan yang bekerja selama ±25 tahun dan karyawan lainnya bekerja selama 1-10 tahun.
Tingkat pendidikan karyawan Duta catering service terdiri dari:
1.      Lulusan Perguruan Tinggi       : 3 orang
2.      Lulusan SMA                          : 8 orang
3.      Lulusan SMP                          : 132 orang
4.      Lulusan SD                             : 320 orang
Mayoritas karyawan Duta Catering Service masih berpendidikan menengah kebawah, hanya sedikit dari mereka yang memiliki gelar diploma ataupun sarjana.
Penggajian karyawan dilakukan setiap bulan sekali untuk kantor dan satu minggu sekali untuk bagian produksi dan gudang. Sedangkan untuk karyawan tidak tetap (part time) gaji diberikan setiap 1 minggu sekali dan dibayarkan sesuai berapa banyak karyawan tersebut mengikuti event. Adapun pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan sebagai berikkut:
1.      Senioritas
2.      Produktivitas dan kreativitas
3.      Tanggung jawab
3.6 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan
Duta  Catering service Ibu Djito adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang sangat menjaga kualitas produk dan mengedepankan kepuasan pelanggan. Catering ini telah cukup dikenal oleh masyarakat daerah Malang. Kapasitas produksi catering ini dapat mencapai 10 event per hari atau setara dengan 10.000 porsi setiap harinya, bahkan salah satu staff mengatakan bahwa catering ini pernah melayani sampai 26 event dalam satu hari, namun saat ini pemesanan hanya dibatasi maksimal 17 event dalam sehari. Hingga saat ini jumlah karyawan telah mencapai sekitar ±463 orang, yang terbagi dalam divisi-divisi yang ditentukan. Setiap divisi memiliki job description-nya masing-masing. Mereka bekerja sesuai dengan alur yang telah ditentukan organisasi. Duta Catering Service ini melayani berbagi event seperti acara pernikahan, pesta ulang tahun, dan acara-acara lainnya. Catering yang di kelola oleh Ibu Djito (Istri dari Bapak H. Suhardjito) ini menawarkan berbagai jenis menu makanan dan minuman, mulai dari masakan oriental, continental, masakan tradisional Indonesia, kue-kue, dan masih banyak yang lainnya.
Ruang lingkup Duta catering service cukup banyak dan kompleks, banyak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mulai dari proses awal hingga akhir, menu olahan masakan yang disajikan sangat beragam, terhitung lebih dari 200 lebih jenis masakan dan minuman yang disajikan Duta catering kepada konsumennya.
A.    Proses Pemesanan
Kegiatan pemesanan konsumen pada layanan Duta Catering service bisa dilakukan melalui via telepon atau dengan langsung mendatangi kantor Duta catering, hal ini lebih efisien dikarenakan konsumen dapat menerima penjelasan langsung secara transparan dan lebih jelas. Untuk penerima tamu dan sekaligus pencatatan pesanan Duta catering memiliki 8 staf yang siap melayani calon konsumen yang ingin memesan. Butuh keterampilan khusus dalam melayani calon konsumen, terlebih dalam hal penyampaian produk-produk makanan yang ditawarkan Duta catering, keterampilan yang paling utama adalah penguasaan informasi atas produk-produk masakan yang ditawarkan, terkait bentuk, penyajian dan harganya. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen saat pemesanan sangat menunjang efektifitas perusahaan, cara penyampaian yang ramah, santun, dan telaten dalam menghadapi setiap karakter konsumen merupakan cara ampuh yang selalu diterapkan oleh para staf Duta catering service. Hal ini merupakan salah satu alasan loyalitas konsumen terhadap penggunaan jasa Duta catering ini.

Gambar 2. Proses Pemesanan

B.     Proses Pendataan
Dalam proses ini para karyawan di Bagian kantor bekerja menurut bagiannya masing-masing, mulai dari proses pendataan menu-menu yang dipesan, dekorasi yang akan dipakai, berapa karyawan yang akan dikerahkan dalam event, dan kendaraan yang akan dipakai. Kemudian data tersebut akan diserahkan ke bagian yang lain, dan di recek kembali oleh salah satu staff, hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemesanan. Kemudian setelah semua data fix, maka akan diserahkan ke bagiannya masing-masing, diantaranya ke Bagian Dapur, Bagian Peralatan, Bagian Kendaraan, dan Bagian Pelayanan.
Gambar 3. Proses Pendataan

C.     Proses Produksi
Tahap ini merupakan kegiatan inti dari Duta catering service, dimana kepuasan sebuah catering diukur dari kualitas dan rasa masakannya, kegiatan memasak ini memerlukan tempat yang cukup luas dan tenaga kerja yang cukup banyak, kegiatan memasak ini melibatkan sekitar 80 orang, yang terdiri dari koordinator chef, chef inti dan cook helper, kualitas dan rasa masakan benar-benar harus diperhatikan, Karena ini merupakan faktor terbesar dari kepuasan konsumen, maka dari itu Duta catering sangat memperhatikan segala hal dalam proses ini, mulai dari  segi kualitas bahan baku, proses pengolahan hingga penyajian. Durasi waktu pengiriman masakan juga harus diperhatikan, karena hal ini akan sangat berpengaruh pada kualitas produk.
Selama 25 tahun Duta catering berdiri, berbagai menu masakan dapat Duta catering sajikan, terhitung lebih dari 200 jenis masakan dan minuman dapat menjadi menu pilihan konsumen yang ingin memesan, menu masakan itu diantaranya; menu masakan klasik dengan berbagai menu olahan sayur dan daging, aneka makanan khas nusantara, aneka minuman penyegar, tumpeng dan lain-lain.
Gambar 3. Proses Produksi

D.    Proses Pelaksanaan Event
Proses ini dilakukan di lokasi acara konsumen berlangsung, dengan berbagai bentuk acara yang mereka adakan, mulai dari pernikahan, pesta, tasyakuran, halal bi halal dan lain-lain. Dalam proses pelaksanaan event ini, Duta catering menyesuaikan tenaga kerja pelayannya sesuai dengan kebutuhan dilapangan, jika acara-acara pernikahan atau halal bi halal yang mengundang hingga 1000 orang atau bahkan lebih, Duta catering menerjunkan 30 hingga 40 lebih pelayanan dengan tugas masing-masing, ada yang bertugas menyajikan makanan, melayani tamu yang datang, membereskan piring kotor dan lain-lain. Dalam proses pelayanan ini tidak memerlukan keterampilan khusus, cukup memberikan pelayanan yang ramah kepada tamu undangan yang datang.
Gambar 4. Duta Catering saat mengerahkan para karyawan untuk persiapan Event

















BAB IV
HASIL OBSERVASI

4.1 Risiko yang Terjadi di Duta Catering Service
·         Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan risiko yang umumnya bersumber dari masalah internal perusahaan, dimana risiko itu terjadi disebabkan oleh lemahnya sistem kontrol manajemen (management control system) yangn dilakukan oleh pihak internal perusahaan (Sucipto: 2016).
Duta catering service merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa boga dengan sistem kerja yang harus cepat dan dikejar deadline ketepatan waktu pemesanan. Kegiatan operasional perusahaan yang setiap harinya memasak berhubungan dengan api membuat tempat produksi sangat rawan terjadi  kebakaran. Di samping itu, proses pembuatan peralatan-peralatan  untuk keperluan event juga tidak lepas dari penggunaan mesin-mesin yang dalam pengoperasiannya memerlukan tegangan listrik.
Usaha Pencegahan
Usaha pencegahan (preventif) yang dilakukan oleh Duta catering service:
1.      Membuat cerobong asap
2.      Menyediakan tempat sampah             B3 untuk membuang limbah sarung tangan dan untuk sampah organik dan anorganik.
3.      Penutupan panel listrik/ diberi cover pada panel listrik
4.      Menyediakan pasir untuk menimbun tumpahan cairan alumunium aga tidak menyebar kemana-mana.
5.      Menyediakan alarm manual yang bekerja jika push buttom alarm ditekan dan dengan sendirinya alarm akan bekerja, serta sirine (alarm kebakaran yang berupa bunyi) juga akan berbunyi secara otomatis.
Bila terjadi keadaan darurat kebakaran/ ledakan tindakan yang telah disosialisasikan oleh owner Duta catering service:
a.       Jangan panik, nyalakan alarm, atau telepon security untuk melaporkan kejadian.
b.      Semua kegiatan dihentikan dan dengarkan pengumuman yang diberikan melalui paging. Kemudian bersiap untuk evakuasi.
c.       Setelah itu ikuti pentunjuk petugas evakuasi dan segera keluar dari area kerja.
d.      Jika jalan keluar terhalang/ tertutup asap, upayakan merunduk atau merayap untuk menghindari asap terhirup. Ambil nafas pendek-pendek dan segera menuju pintu keluar.
e.       Jika anda terjebak tutup pintu dan jendela untuk menghindari meluasnya asap. Tutup sela pintu atau jendela dengan kain basah.

·         Risiko Fraud
Fraud (kecurangan) adalah merupakan suatu tindakan yang tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk tujuan pribadi atau kelompok, dimana tindakan yang disengaja tersebut telah menyebabkan kerugian bagi pihak tertentu atau institusi tertentu.
Risiko fraud adalah risiko yang dialami oleh suatu perusahaan atau institusi karena faktor terjadinya tindakan fraud atau kecurangan yang disengaja, baik kerugian yang bersifat materi maupun non materi (Sucipto: 2016)
Duta Catering Service yang merupakan salah satu usaha catering terbesar di Malang.
Semakin hari usaha Duta catering service semakin melonjak, Hal ini dibuktikan dengan kurva omzet Duta catering yang tidak pernah flat atau turun, namun terus naik hingga saat ini. Pesanan datang tanpa henti, mulai dari dalam hingga luar kota seperti malang raya, pasuruan, probolinggu, jember, lumajang, sidoardjo, surabaya, kediri, Tulungagung, Jombang, hingga ke luar pulau jawa seperti madura dan lain-lain.
Kesuksesan yang dicapai oleh Duta catering service membuat omzet/pendapatannya pun melonjak tinggi. Hal ini menuntut pihak manajer harus bisa mengelola sebaik mungkin keuangan perusahaan serta me-manage risiko-risiko yang dikhawatirkan akan terjadi, terutama dibidang administrasi dan keuangan.
Karyawan yang tidak jujur dalam hal-hal yang mengarah pada hubungan dengan customer. Seperti pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan, kesalahan dalam proses kerja, seperti kesalahan pencatatan data pesanan, ceroboh dalam penyelesaian pekerjaan, dan lain sebagainya. Hukuman yang diberikan dari pelanggaran ini hanya berupa teguran dan arahan secara langsung kepada karyawan terkait. Namun Pelanggaran ketidakjujuran menyangkut keuangan, seperti korupsi dan penggelapan uang perusahaan, dalam hal ini pimpinan Duta catering service tidak bisa lagi kompromi, dalam artian karyawan tersebut akan di PHK secara tidak terhormat. (Wawancara dengan Suhardjito: 2016. Ruang Pimpinan).
Kasus Penggelapan uang sudah pernah terjadi di Duta catering service, salah satu staf kantor Duta catering service bagian administrasi terbukti melakukan penggelapan uang perusahaan. Satu-satunya tindakan yang dipilih oleh pimpinan tidak lain harus mengeluarkannya dari perusahaan. Jika tidak, Pemimpin Duta catering service khawatir hal tersebut akan terjadi kembali. Kasus tersebut merupakan fraud jenis intentional error, yang dilakukan oleh pihak terkait untuk menguntungkan dirinya sendiri. Serta management fraud, karena akibat kecurangan yang dilakukannya terdapat pihak lain yang dirugikan.
Upaya pencegahan (Preventif)
Untuk mencegah terjadinya risiko fraud oleh pihak-pihak yang terlibat dalam operasional Duta catering service  pimpinan berupaya untuk menerapkan sistem yang lebih ketat ketika perekrutan karyawan sedang berlangsung.









DAFTAR PUSTAKA
­­
Darmawi, Herman. 1990. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.
Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Risiko: Teori dan Kasus. Bandung: Alfabeta.
Hanafi, Mamduh M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Sucipto, Agus. 2016. Materi Kuliah: Manajemen Risiko.

























LAMPIRAN-LAMPIRAN
 
Lokasi Kantor Duta catering service

Ruang produksi

Dua chef inti Duta catering

Proses penyajian nasi kotak


                                      Gudang penyimpanan peralatan untuk catering                        

Pabrik pembuatan peralatan-peralatan untuk event


Proses produksi

Gudang penyimpangan peralatan untuk event

Tidak ada komentar:

Posting Komentar